Learn From Critism
Ide dari artikel memang berasal dari komentar bernada sinis dan kritik para netizen menanggapi pelatihan genjot becak yang digalangkan oleh Sandiaga Uno. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan penulis pada paragaraf 3 kalimat pertama, yang juga disebutkan dalam nada sinis 'netizen yang sok benar pun menertawakan ide Sandiaga Uno'.Lebih jauh, hasil dari tanggapan tersebut disajikan dalam artikel ini dalam gaya satir; bahwa ada dua pihak yang dikritisi disini: Netizen dan Sandiaga Uno yang kemudian diplintir dalam bentuk humor.
Back Off and Show Off
Secara sederhana toolsini menyarankan untuk menyederhanakan jika topik yang dipilih penulis menyangkut isu serius namun untuk topik yang tidak terlalu serius untuk dilebih-lebihkan. Hal itu pulalah yang terjadi pada artikel yang berjudul 'Cara Menggenjot Becak dan Standarisasi Angkutan Rakyat Lainnya'. Isu yang dinilai sedikit konyol ini justru ditanggapi secara serius oleh penulis bahkan hingga penulis menyumbangkan ide-ide jenaka untuk membantu pelatihan-pelatihan disektor kendaraan lainnya.
Kesimpulannya pada akhirnya tulisan yang enak dibaca itu, bagi saya, dipengaruhi oleh selera. Ada sebagian orang yang menyukai karya jurnalistik karena gaya bahasa baku dan penyajian datanya yang komprehensif, ada juga sekelompok orang yang menyukai artikel yang ringan, penuh humor, pengunaan bahasa kolokial dan yang pasti cocok untuk dibaca sembari ngopi.
Sumber:
https://mojok.co/alexander-arie/esai/menggenjot-becak-dan-standardisasi-angkutan-rakyat/
https://metro.tempo.co/read/1054306/sandiaga-uno-tukang-becak-akan-dilatih-cara-genjot-yang-bagus
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI