Mohon tunggu...
galing cendekia
galing cendekia Mohon Tunggu... -

laki-laki,hanya ingin urun rembug

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Butuh Lompatan Pemikiran dari Kaum Muda

11 Juli 2011   07:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:46 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemikiran baru dan hal baru, sejalan dengan pemikiran Mohammad Hatta dalam salah satu bab yang ditulis oleh Anhar Gonggong dihalaman 11, bahwa istilah Indonesia merupakan kata lain dari "kebaruan" yang membebaskan dari belenggu sejarahnya, belenggu sebagai negara jajahan, selain, kata Indonesia digunakan sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasaan kolonial. Termaktub didalamnya sejarah panjang perubahan strategi dan perlawanan atas penindasan.

Buku ini menjadi sangat relevan dalam 'menelanjangi' persoalan bangsa. Karena berbagai permasalahan yang terjadi bukanlah permasalahan baru melainkan budaya lama yang semestinya harus diputus mata rantainya. Berbagai kekritisan yang disajikan membayangkan bahwa tembok tradisi budaya negatif yang menggerogoti kebangsaan haruslah dengan berani menentang dan memeranginya. Karena dengan demikian kita menjadi bagian yang memutus mata rantai tersebut.

Pada titik ini, kemudian bangsa Indonesia bisa mulai beranjak dan bangkit. Berproses dan belajar dari masalah yang pernah dihadapinya, selain meyakini bahwa budaya yang korup dan berbagai mental yang menjerumuskan negara pada kehancuran tentulah harus dilawan.

Walaupun bukan berarti, buku tersebut menjadi sempurna. Tetapi masih memiliki kekurangan dalam melihat Indonesia. Begitu banyaknya persoalan bangsa dan negara ini membuat buku hanya setebal 275 halaman ini pun tak luput dari keterbatasan. Semisal tak semua permasalahan bangsa terpotret secara lebih detail, menimbulkan kesan bahwa buku ini hanya mampu meng-cover sendi-sendi yang dianggap "krusial" sebagai corong untuk negara ini bisa memperbaiki diri.

Meski demikian, pada bagian dari kata pengantar, bahwa pembuatan buku tersebut mengekspresikan upaya untuk "memperbaiki" persoalan Indonesia, sebagai tanda Indonesia belum menyerah. Spirit inilah yang penting untuk digaris bawahi, bahwa strategi perubahan haruslah pula dengan melihat modal sosial yang dimiliki bangsa, sehingga bangsa memiliki karakter kuat yang menopang kehidupan berbangsa dan bernegara kearah yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun