Sufisme Persia mempengaruhi perkembangan seni visual sufi di Indonesia, seperti lukisan dan ukiran. Seni visual ini sering digunakan untuk menggambarkan tema-tema spiritual dan menghubungkan diri dengan Tuhan. Contoh yang terkenal adalah lukisan-lukisan yang menggambarkan wujud Tuhan dan keserupaan antara manusia dengan alam semesta.
Pengaruh Sufisme pada Kebudayaan Nusantara
Sufisme Persia mempengaruhi perkembangan kebudayaan Nusantara, terutama melalui pengaruh Syi'ah. Kebudayaan Nusantara ini dipengaruhi oleh tradisi-tradisi Persia, seperti penggunaan simbol-simbol spiritual dan penggunaan bahasa simbolik dalam karya-karya seni.
Pengaruh Sufisme pada Kebudayaan Melayu
Sufisme Persia mempengaruhi perkembangan kebudayaan Melayu, terutama melalui pengaruh Syi'ah. Kebudayaan Melayu ini dipengaruhi oleh tradisi-tradisi Persia, seperti penggunaan simbol-simbol spiritual dan penggunaan bahasa simbolik dalam karya-karya seni.
Sufisme adalah salah satu karakteristik dalam sastra Persia. Di Persia Tasawuf tumbuh subur pada abad 10 M yang nampak awal dalam karya AbūḤasan al-Kharqani dan Abū Ya zīd al-Busṭāmī, akan tetapi tasawuf dalam bentuk puisi dan syair mulai berkembang dan disempurnakan pada abad 11 oleh penyair Abū Sa’īd Aba al-Khair di kota Khurasān, provinsi bagian timur laut Iran sekarang. Sastra sufistik ini kemudian berkembang pesat melalui tangan penyair-penyair Persia selanjutnya seperti Sanai, ‘Aṭṭār dan Jalāluddīn Rūmī yang mengantarkan sastra mistik Persia ke puncaknya melalui karya besarnya Matsnawi Ma’nawi. Di Indonesia sendiri sastra sufi baru dikenal pada abad 16, yang menurut Abdul Hadi W.M. dikenalkan oleh para penyair melayu seperti Hamzah Fansuri yang hidup di pertengahan abad 16 sampai awal abad 17 M dan oleh beberapa orang muridnya seperti Abdul Jamal, Abdurrahman Singkel dan Syamsuddin Pasai. Karya-karya mereka seperti yang disimpulkan oleh para ilmuwan banyak sekali pengaruh dari sastra sufistik Persia.Sastra sufistik Persia dapat dikatakan memuat puisi mistik paling kaya di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H