Ketergantungan pada Keberadaan Objek FisikÂ
Metode ini memerlukan keberadaan objek nyata yang relevan. Jika lingkungan tidak menyediakan objek yang sesuai atau akses terhadapnya sulit, efektivitas pembelajaran menjadi menurun.
Kesulitan dalam Pemahaman AbstrakÂ
Anak-anak lebih mudah memahami hal-hal konkret dibandingkan abstrak. Apabila objek yang digunakan kurang sesuai dengan pengalaman atau imajinasi mereka, puisi yang dihasilkan bisa menjadi kurang optimal.
Memerlukan Waktu yang Lebih BanyakÂ
Observasi objek dan pengembangan imajinasi membutuhkan waktu yang lebih panjang, yang dapat menjadi tantangan dalam pengelolaan waktu pembelajaran yang terbatas.
Kurangnya Ragam PendekatanÂ
Jika metode ini tidak dilengkapi dengan pendekatan lain, seperti media visual atau cerita, pembelajaran dapat terasa monoton dan mengurangi minat anak.
Terbatasnya Kreativitas GuruÂ
Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada kemampuan guru untuk membimbing siswa dalam menghubungkan objek dengan imajinasi mereka. Guru yang kurang kreatif dapat menghambat pengembangan potensi anak.
Memahami kelemahan-kelemahan ini memungkinkan guru untuk mengatasi kendala dengan menerapkan variasi teknik pengajaran, memilih objek yang relevan, dan memberikan bimbingan yang lebih mendalam. Melalui pendekatan penulisan puisi berbasis objek, anak-anak tidak hanya belajar membuat karya sastra, tetapi juga mengembangkan aspek emosional, sosial, dan kognitif mereka. Dengan bimbingan guru yang tepat, kegiatan ini dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk mengasah kreativitas anak-anak.