Maka, tak heran mengapa sering label mental kerupuk atau mental tempe disematkan pada masyarakat kita, masyarakat Indonesia. Selama kondisi mental masyarakat kita ini belum diperbaiki, maka profesi profiteer seperti calo tiket, joki 3 in 1 dan lain-lain akan terus bertumbuh subur di negeri kita ini.
Memang tidak ada solusi mutlak bagi kondisi mental masyarakat kita ini. Karena menyangkut berbagai aspek kehidupan menyelesaikannya secara tuntas, tentu akan lebih rumit dari mengurai benang kusut. Namun, penulis mengingat ada sebuah peribahasa Cina kuno mengatakan “Perjalanan seribu mil selalu dimulai dengan langkah pertama”. Ya, perlu kita sadari bahwa bahkan seorang Lionel Messi pun pernah belajar menendang bola dan seorang Steve Jobs pun juga pernah belajar berbicara. Maka mari mulai dari sendiri, mulailah bekerja. Tekuni itu. Banggalah pada hasil kerja keras dari keringat sendiri, bukan keringat orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H