Mohon tunggu...
Dio Sinaba
Dio Sinaba Mohon Tunggu... -

Nulis isi kepala, biar gak penuh dan bisa keiisi lagi. :) Kuli tinta wanna be.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pencatut – Syaratnya dan Semangat Serba Instan.

29 November 2015   12:54 Diperbarui: 29 November 2015   12:54 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Maka, tak heran mengapa sering label mental kerupuk atau mental tempe disematkan pada masyarakat kita, masyarakat Indonesia. Selama kondisi mental masyarakat kita ini belum diperbaiki, maka profesi profiteer seperti calo tiket, joki 3 in 1 dan lain-lain akan terus bertumbuh subur di negeri kita ini.

Memang tidak ada solusi mutlak bagi kondisi mental masyarakat kita ini. Karena menyangkut berbagai aspek kehidupan menyelesaikannya secara tuntas, tentu akan lebih rumit dari mengurai benang kusut. Namun, penulis mengingat ada sebuah peribahasa Cina kuno mengatakan “Perjalanan seribu mil selalu dimulai dengan langkah pertama”. Ya, perlu kita sadari bahwa bahkan seorang Lionel Messi pun pernah belajar menendang bola dan seorang Steve Jobs pun juga pernah belajar berbicara. Maka mari mulai dari sendiri, mulailah bekerja. Tekuni itu. Banggalah pada hasil kerja keras dari keringat sendiri, bukan keringat orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun