Raja' atau berharap/ rasa harap kita kepada Allah maksudnya ialah kita berharap akan diberikan nya segala sesuatu yang baik, baik berupa harapan kita kepada Allah agar Allah menerima amal ibadah kita, harapan kita agar dimasukkan ke dalam Jannah nya Allah Subhana wata'ala dan lain sebagainya. Dengan adanya rasa berharap kepada Allah maka akan menjadikan kita menjadi pribadi/seorang hamba yang terus melakukan amal ibadah yang terbaik dan sebaik-baik mungkin. Yaa, walaupun kita sebagai manusia biasa yang terkadang atau sesekali kita jatuh kedalam perbuatan dosa dengan rasa harap di hati kita ini maka kita akan selalu bertaubat dan selalu berusaha meningkatkan dan memperbaiki segala amal ibadah kita sebagaimana yang terkandung dalam firman Allah SWT yang artinya:
“Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az Zumar: 53)
4. Hakikat Tawakal (Berserah Diri Kepada Allah SWT)
Tawakal kepada Allah atau berserah diri kepada Allah ialah suatu hal dimana kita memasrahkan segala hasil atau segala sesuatu nya kepada baik rezeki, dan takdir. Akan tetapi bentuk kepasrahan kita Kepada Allah ini tidaklah benar jika kita mempasrahkan segala bentuk urusan kita kepada Allah tanpa kita dahului dengan Ikhtiar/ Usaha kita, walaupun segala sesuatu nya yang ada di dunia bahkan di seluruh alam semesta ini sudah berada dalam ketentuan dan takdir Allah kita tetap harus melakukan segala sesuatu nya dengan semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. nah, untuk hasilnya inilah kita pasrahkan kepada Allah, karena segala sesuatu yang kita lakukan dengan sangat bersungguh-sungguh belum tentu berhasil, akan tetapi jika kita mempasrahkan urusan kita itu kepada Allah maka apapun hasilnya kita dapat dengan ikhlas menerimanya karena jikalaupun tidak berhasil sesuatu yang kita usahakan maka percayalah bahwa Allah telah mempersiapkan yang lebih baik dan hasil yang lebih manis dari yang kita usahakan.
Wallahu a'lam bishawab, Hanya kepada Allah saya memohon ampun, kepada para pembaca saya sebagai penulis kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Akhirul kalam Wabillahi Taufik Walhidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H