Penelitian sering dikaitkan dengan kontribusi dan produktivitas. Dalam lingkup ini, H-Index Scopus sering digunakan oleh para peneliti sebagai tolok ukur pencapaian. Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan komprehensif agar Anda dapat memahami H-Index Scopus, baik yang dimiliki sendiri maupun oleh peneliti lain.
Mengenal H-Index Scopus
Indeks H-Scopus adalah alat ukur yang digunakan untuk memancarkan produktivitas dan pengaruh seorang peneliti atau kelompok peneliti. Singkatnya, Indeks H menunjukkan bahwa seorang peneliti memiliki setidaknya H publikasi yang dikutip sebanyak H kali.
Misalnya:
H-Index = 10, artinya peneliti tersebut memiliki 10 publikasi yang masing-masing dikutip minimal 10 kali oleh peneliti lain.
H-Index = 15, artinya peneliti tersebut memiliki 15 publikasi yang masing-masing dikutip minimal 15 kali oleh peneliti lain.
H-Index Scopus dinilai lebih komprehensif dibandingkan jumlah publikasi semata, karena turut mempertimbangkan dampak (impact) dari publikasi tersebut.
Cara Melihat H-Index Scopus
Ada dua cara utama untuk melihat H-Index Scopus:
1. Melalui Profil Penulis
Akses Scopus: Buka situs web Scopus di https://www.scopus.com/.
Pencarian Penulis: Gunakan fitur "Author Search" untuk mencari nama peneliti yang H-Index-nya ingin Anda lihat. Ketikkan nama depan dan belakang peneliti di kolom pencarian.
- Pilih Profil: Setelah hasil pencarian muncul, klik nama peneliti yang Anda tuju.
- Lihat H-Index: Di bagian kanan profil peneliti, biasanya terdapat informasi mengenai H-Index Scopus.
2. Menggunakan Sumber Lain
Mungkin saja beberapa database atau platform lain menampilkan H-Index Scopus seorang peneliti, seperti Google Scholar atau situs web institusi tempat peneliti tersebut bekerja. Tetapi pastikan bahwa sumber tersebut kredibel dan data-data yang ditampilkan selalu diperbarui secara berkala.
Tips Tambahan
Keuntungan Akun Scopus: Dengan memiliki akun Scopus, Anda akan lebih mudah melihat H-Index Scopus, terutama untuk profil Anda sendiri. *
Pentingnya Interpretasi H-Index: disarankan untuk tidak menggunakan H-Index untuk membandingkan peneliti dari bidang yang berbeda secara langsung. Skor ini lebih relevan untuk membandingkan peneliti dalam bidang yang sama dan pada tahap karir yang serupa. *
Prioritas pada Kualitas: Meskipun H-Index penting, jangan hanya fokus pada peningkatan skor semata. Lebih baik fokus pada menghasilkan penelitian berkualitas tinggi yang memberikan dampak signifikan pada komunitas ilmiah.
Penutup
H-Index Scopus adalah salah satu metrik yang dapat membantu Anda menghasilkan produktivitas dan dampak penelitian Anda. Dengan memahami cara melihat H-Index Scopus dan menafsirkannya dengan benar, Anda akan tetap termotivasi untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H