Lalu untuk pasien bapak-bapak yang doyan ngopi, ngteh atau mau buat indomie rebus, jangan khwatir, ada dispenser di setiap lantai rawat inap yang boleh dipergunakan oleh pasien.
Pasien dengan bebas mengambil berapa banyak pun air panas yang dibutuhkan. Dispenser diletakkan di di dalam ruangan poli. Selain itu, di beberapa lantai terdapat juga dispenser di luar poli. Tapi teman-teman jangan berharap ada televisi di setiap ruang tempat rawat inap. Kagak ada ya guys.
Di penghujung tulisan ini, saya cuma bilang kepada teman-teman semua bahwa sebagai pasien saya sangat bersyukur bahwa pemerintah kita menyediakan sarana dan fasilitas sekelas Wisma Atlet. Ingat loh guys, tidak semua negara di dunia ini dapat menyediakan fasilitas sekelas Wisma Atlet. Bahkan negara maju sekalipun. Jujur, saya kagak dapat membayangkan orang-orang kecil seperti saya dapat sembuh dari Covid-19 kalau tidak dirawat di Wisma Atlet.
Dibalik keterbatasan yang ada di Wisma Atlet, saya tetap bersyukur bahwa pemerintah kita mampu menyediakan fasilitas sekelas “hotel” di Wisma Atlet kepada pasien penderita Covid-19.
Hebatnya lagi, pelayanan di Wisma Atlet adalah pelayanan tulus dan ikhlas. Setiap pasien, tanpa memandang asal usul, golongan, agama, atau ras, dilayani dengan baik oleh petugas-petugas disini.
Stigma yang seringkali dihadapkan bagi RSDC Wisma Atlet terkait dengan ketatnya penjagaan, keamanan dan bobroknya pelayanan, terkikis dengan sendirinya ketika pasien berada di dalam Wisma Atlet.
Pelayanan yang ramah dan fasilitas yang mumpuni akan menemani hari-hari pasien dalam menjalani perawatan selama di Wisma Atlet. Saya berharap dengan tulisan ini, kabar tidak sedap tentang Wisma Atlet perlahan-lahan akan sirna.
Bagi saya, Wisma Atlet adalah “rumah” yang tepat bagi penderita Covid-19 untuk segera sembuh dari penyakit ini. Sekali lagi beribu-ribu terima kasih kepada pemerintah yang sudah menyediakan “rumah” buat kami para pasien Covid-19.
Nah sekarang pilihan ada di teman-teman semua, apakah teman-teman percaya kalau karantina di Wisma Atlet kacau? Hmmmm, hanya hati nurani yang bisa menjawabnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H