Kunyanyikan lagu dengan gitar klasikku di depan Instagram. Banyak orang yang menontonnya, senang rasanya jika aku mencurahkan sesuatu di sosial media agar mereka terhanyut oleh perasaanku.
Kunyanyikan lagu-lagu romantis mengingat kala itu, satu bungkus rokok dan kopi menemaniku live di Instagram dengan nyanyianku. Aku mengingat kejadian yang menyenangkan dan juga menyedihkan.
Kala itu ketika aku mengendarai motor kulihat ada seseorang yang meminta tolong karena tasnya dijambret oleh orang bertopeng itu. Sontak aku mengejarnya, kutancap gasku mengejarnya. Kukejar dia, hingga aku sampai di sarangnya.
Ternyata sudah ada banyak preman-preman yang sudah menyambutku seakan mereka sudah tahu aku akan ke sana. Kuhajar mereka hingga mereka semua pingsan. Aku pun bergegas mengembalikan tas milik orang yang meminta tolong tadi.
“Ini mbak tasnya, ati-ati mbak sekarang banyak begal sama klitih kalo malem di sini.” kataku sambil melepas maskerku yang menghambatku berbicara
“Oh ya, makasih banget ya, lo dah nolongin gue.” kata wanita cantik yang sedang memegangi tasnya
Perkataannya meyakinkanku bahwa dia adalah anak Jakarta yang sedang mampir ke Yogyakarta ini. Tapi aku berpikir lagi, tapi kok plat nomor AB ya? Oh mungkin dia pinjam punya teman atau rental. Ketika aku sibuk memikirkan asal dia, lamunan pikiranku dipecah olehnya.
“Eh lo luka ya? Ituu... di bagian bawah kanan dagu lo...” katanya dengan suara yang lembut
Sontak kulihat wajahku melalui HP yang sudah ada di sakuku. Ah, sial ternyata aku berdarah! Mau ditaruh mana mukaku? Aku hanya menjawab.
“Iya mbak, luka dikit gapapa kok palingan nanti sembuh.” ujarku dengan menahan rasa malu
“Gapapa gak usah malu. Lo jangan panggil gua embak atau apalah itu ya... Panggil gue Seruni aja. Nama gue Seruni Laksmita. Itu kita mampir ke Amplaz dulu aja beli obat, terus nanti lo gue obatin.” ujarnya dengan nada wanita yang tinggi tetapi lembut bagaikan jatuh di tumpukan kapas
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!