Organisasi tidak berdiri sendiri atau mandiri. Organisasi berinteraksi dengan dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Organisasi bergantung pada lingkungannya sebagai sumber masukan dan penerima keluarannya. Organisasi juga harus mematuhi hukum dan peraturan serta menanggapi kelompok-kelompok yang menentang tindakan organisasi. Namun, meskipun lingkungan membatasi para manajer, hal ini tentu saja tidak sepenuhnya mengikat tangan mereka
Budaya Organisasi: kendala dan tantangan
Budaya organisasi digambarkan sebagai nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bersama dalam melakukan sesuatu yang memengaruhi cara anggota organisasi bertindak dan yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lain. Di sebagian besar organisasi, nilai-nilai dan praktik-praktik bersama ini telah berkembang dari waktu ke waktu.
Terdapat enam dimensi terkait dengan esensi budaya organisasi
- Kemampuan beradaptasi-Sejauh mana karyawan didorong untuk menjadi inovatif dan fleksibel serta berani mengambil risiko dan bereksperimen.
- Perhatian terhadap detail-Tingkat di mana karyawan diharapkan untuk menunjukkan ketelitian, analisis, dan fokus pada detail.
- Orientasi pada hasil-Tingkat sejauh mana manajemen menekankan pada hasil dan bukan pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapainya.
- Orientasi pada orang - Sejauh mana keputusan manajemen mempertimbangkan dampak dari hasil pada orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
- Orientasi tim-Tingkat sejauh mana kolaborasi didorong dan aktivitas kerja diatur di sekitar tim, bukan individu.
- Integritas-Tingkat sejauh mana orang menunjukkan kejujuran dan prinsip-prinsip etika yang tinggi dalam pekerjaan mereka.
Budaya yang Kuat
Budaya yang kuat-budaya yang memiliki nilai-nilai utama yang dipegang teguh dan dianut secara luas-memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap karyawan dibandingkan budaya yang lebih lemah. Semakin kuat sebuah budaya, semakin besar pengaruhnya terhadap cara manajer melaksanakan pekerjaan mereka. Budaya yang kuat berhubungan dengan kinerja organisasi yang tinggi. Ketika nilai-nilai jelas dan diterima secara luas, karyawan mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang diharapkan dari mereka, sehingga mereka dapat bertindak dengan cepat untuk mengatasi masalah
Bagaimana Budaya Mempengaruhi Manajer
Semua karyawan organisasi-termasuk para manajer-dipengaruhi oleh budaya organisasi. Pengaruh tersebut-dalam membentuk bagaimana keputusan dibuat. Manajer yang sukses dengan cepat mempelajari apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam organisasi mereka. keputusan manajer dipengaruhi oleh budaya tempat ia bekerja. Budaya organisasi, terutama yang kuat, membentuk dan membatasi cara manajer merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan.
Budaya organisasi memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan yang dapat digunakan dalam lingkungan global. Budaya organisasi digunakan sebagai pedoman dan pemberi informasi arah. Setiap alternatif pilihan dijelaskan dengan menggunakan cara pandang budaya organisasi yang dimiliki. Sehingga dengan adanya budaya organisasi dapat membantu organisasi dalam memberikan bantuan dalam menganalisa lingkugan global
Mengelola Organisasi di Lingkungan Global
Globalisasi mengacu pada proses dimana organisasi mengembangkan pengaruh atau operasi melintasi batas internasional. Ketika globalisasi berjalan sepenuhnya, globalisasi akan memungkinkan pergerakan bebas orang, barang, investasi, dan teknologi informasi melintasi batas negara. Dalam lingkungan global, para manajer dan perlu memastikan bahwa mereka memiliki sikap dan keterampilan yang dibutuhkan oleh manajemen global. Manajer perlu terus mengembangkan sikap geosentris dan membangun kepekaan lintas budaya. Mereka harus merasa nyaman bekerja dengan orang-orang dari budaya lain. Dan mereka harus fleksibel—terbuka untuk menerima perbedaan dalam bahasa, kepribadian, motivasi, kebiasaan kerja, dan gaya manajemen.Â