Dionisius Sambi  seorang mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Etik Darul Muslikah, S.Psi., M.Psi melalui Program Pengabdian Masyarakat Kuliah Kerja Nyata (KKN) semester Genap 2021/2022 memiliki program kerja membangun desa dengan cara budidaya tanaman jahe merah dengan tujuan dapat membantu perekonomian dan kebutuhan warga Nginden Intan Utara RT.001/RW.09 Kota Surabaya.
Jahe merah yang memiliki nama latin Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma adalah tanaman rimpang yang sering kita jumpai di sekitar kita yang digunakan sebagai tanaman obat tradisional maupun bumbu dapur, Jahe merah mengandung zat gingerol dan shogaol sebagai antioksidan. Kadar zat gingerol pada jahe merah lebih tinggi dibanding jahe gajah (jahe biasa yang ukurannya besar).Â
sumber :Â https://dinperta.bojonegorokab.go.id/berita/baca/137
Efek ini mampu mencegah sekaligus membantu pemulihan tubuh akibat virus.
Oleh karena itulah, jahe merah sangat banyak dibutuhkan oleh masyarakat saat ini, utamanya ketika adanya serangan virus secara massif.
Dengan begitu, ada banyak pasar yang mau membeli hasil panen dulur dengan harga mahal.
Jahe merah merupakan varietas unggul karena memiliki kandungan senyawa aktif yang lebih tinggi dibandingkan varietas jahe lainnya.
Sehingga, jahe merah banyak digunakan sebagai bahan baku obat-obatan tradisional.Â
Rutin minum olahan jahe merah dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan tentunya menyehatkan.