Kelimutu adalah gunung berapi vulkanik dan tercatat beberapa kali meletus sepanjang periode 1830-1996. Adapun perubahan air danau terjadi saat letusan pada tahun 1886. Sebagai danau yang vulkanik, danau Kelimutu terbentuk akibat letusan gunung Kelimutu yang eksplosif.
Pada tahun 1992 Pemerintah Indonesia akhirnya menetapkan danau Kelimutu sebagai kawasan konservasi nasional.
FENOMENA PERUBAHAN WARNA
Seperti yang telah disinggung di atas bahwa letak keindahan dan keunikan danau ini terletak pada perubahan warnanya. Sepanjang sejarahnya, fenomena perubahan warna air danau Kelimutu telah terjadi beberapa kali. Namun tidak terdokumentasi secara resmi, sehingga kita tidak ada catatan resmi berapa kali danau ini telah mengalami perubahan warna
PENJELASAN ILMIAH
Perubahan warna air danau Kelimutu memantik rasa ingin tahu beberapa pihak. Para ilmuwan melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa perubahan warna air terjadi akibat aktivitas vulkanik yang terjadi di dasar danau.
Aktivitas vulkanik menyebabkan reaksi kimia yang kompleks dan melibatkan mineral-mineral yang larut dalam air dan interaksi antara udara dan material geologi di sekitar danau.
pelepasan gas-gas seperti hidrogen sulfida (HS) dan sulfur dioksida (SO) ke dalam air danau menyebabkan air danau menjadi berwarna. (Sumber: bobo.grid.id)
PERISTIWA TERBARUÂ
Beberapa hari belakangan ini sosial media ramai menampilkan perubahan warna air di danau Kelimutu.
Tiwu Ata Polo yang sebelumnya berwarna hitam kecoklatan, pada tanggal 14 Mei 2024 berubah warna menjadi hijau kebiruan, lalu pada tanggal 16 Mei berubah menjadi hijau, kemudian pada tanggal 17 Mei berubah dari hijau menjadi hijau tua.Â