JURNAL DWIMINGGUAN
Pada refleksi dwimingguan modul 1.3 ini, saya akan menuliskan perjalanan kegiatan saya dalam kegiatan Visi Guru Penggerak. Jurnal refleksi dwimingguan ini adalah sebuah tulisan refleksi selama saya melaksanakan kegiatan Guru Penggerak baik bersama Instruktur, Fasilitator, Pengajar Praktik, Rekan sejawat Guru Penggerak Angkatan 10 maupun kegiatan mandiri saya dalam mengerjakan tugas pribadi saya.
Jurnal dwimingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh setiap Calon Guru Penggerak, yang merupakan tugas mandiri salah satu kewajiban yang harus dikerjakan sebagi bukti telah melaksanakan segala proses kegiatan sampai pada menyelesaikan tugas pada setiap modul
Dalam penulisan Jurnal Dwimingguan saya menggunakan model 4P
1 . Peristiwa (Fact)
2. Perasaan (Feeling)
3. Pembelajaran ( Findings)
4. Penerapan (Future)
Saya akan mencoba merefleksikan semua kegiatan melalui model P dengan berbagi cerita pengalaman positif yang saya dapatkan selama dua minggu, melaksanakan kegiatan Guru Penggerak.
1. Peristiwa (Fact)
Setelah saya mempelajari modul 1.1. tentang refleksi Filsofis Pendidikan Nasional (Ki Hajar Dewantara) dan modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Setelah itu saya bersama teman-teman Calan Guru Penggerak Angkatan 10 mulai mempelajari modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak secara daring menggunakan LMS Pendidikan Guru Penggerak, kegiatan ini menggunakan alur MERDEKA yaitu:
Mulai dari diri
Saya mulai mempelajari modul 1.3 dengan membuka tautan mulai dari diri. Disini saya mendapatkan tugas untuk membuat gambaran imajiku tentang murid di masa depan. Saya harus membuat satu gambar mengenai murid yan saya dambakan 5-10 tahun mendatan. Saya juga menjelaskan situasi murid, peran guru, juga suasana sekolah sesuai dengan cita-cita saya. Saya menceritakan sisi positif dan negative yang pernah saya alami selama saya di bangku sekolah.
Tugas ini dapat dilihat pada link dibawah ini:
https://drive.google.com/file/d/1tirU4ydJypOs6e-vtXIaGtEihZMQX9I5/view?usp=sharing
Pada kegiatan Mulai dari diri saya juga memiliki impian murid saya 5-10 tahun kedepan. Bagaimana saya mengimajinasi sosok murid impian agar menajdi murid yang terus berpedoman pada Profil Pelajar Pancasila.
Eksplorasi Konsep
Pada kegiatan Eksplorasi konsep saya diberi pengantar tentang paradigm Inquiri Apresiatif. Di bagian pengantar, saya juga diberi puisi pemantik yang berjudul "Aku Melihat Indonesia" karya Soekarno. Setelah itu saya mempelajari materi tentang "Berpikir Strategis", Inquiri Apresiatifsebagai paradigma. IA sebagai pendekatan Manajemen perubahan (BAGJA) dan amati-tiru-modifikasi
Tugas ini dapat dilihat pada link dibawah ini
https://drive.google.com/file/d/11NnC_OzAZi8eqBmO0OMlAJz3B2MxkYJp/view?usp=sharing
Ruang Kolaborasi
Ruang kolaborasi dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah diskusi dengan anggota kelompok yang dipandu oleh fasilitator yaitu Ibu Maria Kristina Yosefina Wonga Wea dan ruang kolaborasi yang kedua adalah bagian presentasi hasil diskusi kelompok. Semua itu dilakukan di dalam Google meet.
Pada ruang kolaborasi ini, kami dibagi menjadi 2 kelompok dan saya berada di kelompok dua bersama Bapak Amaldeus Tani Dosi, Bapak Abdullah Hasan, Ibu Maria Goreti Adelheid Wangi, Ibu Maria Yosefina Senimas, Ibu Agustina Maria Fatima.
Didalam kelompok ini kami diminta membuat atau menyusun rencana BAGJA dari kalimat Prakarsa Perubahan. Agar kelompok kami kompak saya membuat kegiatan ruang kolaborasi mengundang teman-teman dalam diskusi di google meet.
Tugas ini dapat dilihat pada link dibawah ini
https://drive.google.com/file/d/1yAziAclGukPDP5YA_nnSbBVS0bbpQ4Kt/view?usp=sharing
Demonstrasi Kontekstual
Pada kegiatan Demonstrasi kontekstual saya mendapatkan tugas tentang penerapan inkuiri apresiatif dengan membuat Prakarsa perubahan dengan tahapan BAGJA. Tugas demonstrasi kontekstual yang saya buat dapat diakses melalui tautan berikut:
https://drive.google.com/file/d/1nMzSJAOQmRYvixVOKQSaBYsWu0Djd2Fp/view?usp=sharing
Elaborasi Pemahaman
Pada kegiatan elaborasi pemahaman saya ditugaskan untuk memberikan pertanyaan yang dapat menguatkan pemahaman saya tentang isi modul 1.3. Beberapa pertanyaan yang akan menguatkan pemahaman saya akan konsep modul 1.3 adalah:
Pada Modul 1.2 saya mendengarkan penguatan dari Instruktur Bapak Faisal Bahar bagaimana saya sebagai Guru penggerak menjadi agen perubahan harus memiliki dan memahami Nilai dan Peran Guru Penggerak
Pada Modul 1.3 saya mendengarkan penguatan dari Bapak Karyat Heryana bagaimana saya mengamati peran kartun Bernad pada saat mempunyia mimip untuk menuju puncak gunung es dan tantangan yang dihadapi, seorang anak kecil yang berperan untuk menggerakan hati orang banyak untuk mendorong kayu yang sedang berada di tengah jalan. Dan dari kedua cerita membangun imajinasi saya bagaimana cara saya sebagai Guru Penggerak membangun relasi dan komunikasi dalam sekolah untuk mewujudkan apa yang menjadi sebuah cita-cita yang tertuang dalam visi saya sebagai Guru Penggerak. Didalam membangun relasi kita harus menerapkan pendekatan berbasis kekuatan untuk menciptakan keselarasan. Perubahan kita menggunakan prinsip TRIKON yakni kontinyu, konvergen, konsentris. Menjelaskan tentang IA, ATAP dan BAGJA bagaimana agar semua yang sudah tertuang dalam BAGJA kita harus membuat lingkaran pengaruh yakni relasi, komunikasi, kolaborasi, kontribusi.
Koneksi Antar Materi
Pada kegiatan koneksi antar materi saya mengaitkan filsofi Ki Hajar Dewantara pada modul 1.1, Â Nilai dan Peran saya sebagai guru penggerak pada modul 1.2, dan modul 1.3 membuat Visi sesuai dengan profil pelajar Pancasila pada murid-murid dengan paradigma Inkuiri Apresiatif.
Pada modul 1.3 saya merumuskan Visi saya sesuai dengan nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak
https://drive.google.com/file/d/1LuUtpJ__OiI-tEI_K7UQes_vbR13ZXng/view?usp=sharing
Aksi Nyata
Pada kegiatan aksi nyata, saya melakukan perubahan Prakarsa Perubahan  untuk mewujudkan pesertadidik yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila sesuai dengan visi yang sudah saya buat dalam Guru Penggerak. Dan kegiatan aksi nyata akan dipantau oleh Ibu Pengajar Pratik Ibu Yosephina Y. Lando.
2. Perasaan (Feeling)
Selama saya mempelajari modul 1.3, saya merasakan perasaan bahagia, bangga, semangat, dan tentunya tertantang. Saya bangga karena saya direspon Instruktur Bapak Karyat Heryana  pada saat raise hand untuk bisa menjawab cerita Bernard yang merangsang imajinasi saya untuk berpikir. Saya bisa lebih paham apa itu Inkuiri Apresiatif, Prakarsa Perubahan dan tahapan BAGJA.
Saya bangga karena saya memiliki kesempatan untuk mempelajari materi yang sangat luarbiasa dan sangat bermanfaat ini. Saya senang karena bisa berkolaborasi dengan teman CGP lain untuk membuat presentasi tentang pembuat prakarsa perubahan dengan tahapan BAGJA. Saya sangat tertantang dengan tugas - tugas diberikan di sela-sela kesibukan saya sebagai guru di sekolah dan Ibu rumahtangga di rumah. Ibu fasilitator Ibu Risna Wonga Wea sangat ramah dan sangat detail memperhatika setiap tugas-tugas yang diberikan, selain detail Ibu Risna juga selalu memberikan informasi setiap tugas yang belum diselesaikan atau tanggal due date agar kami di tengah kesibukan mampu mengatur manajemen waktu dalam mengerjakan tugas.
Pada Lokakarya 1 kami dibuka oleh BGP Provinsi Bapak Jimi Balo katakan selamat sudah masuk pada tahap lokakarya 1 masih ada banyak kegiatan pada lokakarya berikut agar Bapak/Ibu CGP terus menjaga kesehatan dan semua tugas dikerjakan, setiap kegiatan harus disertai dengan foto kegiatan sejak dalam perjalanan menggunakan kendaraan sampai pada titik lokasi kegiatan maupun tempat penginapan untuk dijadikan bukti pada laporan kegiatan BGP. Kepala Dinas Kabupaten Ende yang diwakili oleh Ibu Kepala Bidang GTK Ibu Mery Wogha yang menekankan pada kami Guru Penggerak agar terus melakukan perubahan dalam dunia pendidikan. Kami bertemu dengan CGP angkatan 10 dengan Bapak/Ibu Pengajar Praktik yang luar biasa kreatif dan inovatif dalam kegiatan Loka Karya 1 Pendidikan Guru Penggerak yang bertempat di SMPN 2 Ende. Dalam memaparkan materi dan ice breaking kami begitu merasa bahagia, banyak hal yang kami dapat tentang materi Komunitas Praktisi sebagai Pengembangan Profesional Guru. Di dalam Kelas kami bersama tiga Pengajar Praktik Bapak Jhon Gunar, Ibu Oshin Lando dan Ibu Erin Meku bersama 18 orang teman CGP Angkatan 10 dari kelompok ketiga Pengajar Praktik.
3. Pembelajaran (Finding)
Di Modul 1.3 saya mendapatkan materi tentang paradigma Inkuiri Apresiatif (IA) yakni pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Pendekatan IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki komunitas kita tuangkan dalam ATAP. Saya juga mempelajari BAGJA sebagai suatu kegiatan dalam manajemen perubahan. Adapun tahapan dalam BAGJA
Buat pertanyaan utama
Ambil pelajaran
Gali mimpi
Jabarkan rencana
Atur eksekusi
4. Penerapan (Future)
Setelah mempelajari modul 1.3 tentang visi guru penggerak, saya termotivasi untuk menjadi bagian perubahan dalam dunia pendidikan. Dan paling pertama Mulai dari Diri saya sendiri untuk melakukan hal baik dalam menentukan prakarsa perubahan guna mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid dan saya harus menjadi pemimpin pembelajaran yang selalu menggunakan pendekatan berbasis kekuatan atau potensi agar tujuan pendidikan dapat tercapai sejalan dengan pemikiran Filsofi Ki Hajar Dewantara yaitu mewujudkan murid agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Saya menerapkan IA untuk melaksanakan manajemen perubahan di sekolah saya. Â Saya membuat prakarsa perubahan untuk mendorong peningkatan kualitas pembelajaran sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Saya juga harus mampu berkolaborasi dengan Kepala sekolah, rekan sejawat dalam rangka merevisi rumusan Visi sekolah yang diharapkan bercermin pada profil pelajar pancasila.
Terimakasih
Tergerak, Bergerak, dan Menggerakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H