Mohon tunggu...
Dion Ginanto
Dion Ginanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru, Peneliti, Penulis, dan Pengamat Pendidikan

Dion Ginanto received his undergraduate degree in TESOL (Teaching English as a Second Language) from Jambi University. He was awarded “MAWAPRESNAS” (the best student award by the Ministry of Education and Culture) in 2006. He was also an AIYEP-er 2007/2008 (Australia Indonesia Youth Exchange Program). In 2009, he joined to the short course training of the KAPLAN TKT program in New Zealand. Currently, he is doing his master at Michigan State University (MA, K-12 Educational Administration). He has published his first book entitled: “Jadi Pendidik Kreatif dan Inspiratif: Cara Mengobati 10 Penyakit Profesional. He works at SMA N 1 Batanghari, Jambi, as a teacher. He also teaches at Islamic State University Jambi, and IAIN Batanghari Jambi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

21st Century Teacher: Belajar dari Nabi Muhammad SAW

29 Oktober 2020   07:02 Diperbarui: 29 Oktober 2020   07:54 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu yang dicontohkan adalah ketika Nabi dan pengikutnya akan berhijrah dari Mekah ke Madinah. Baginda nabi paham betul resiko yang akan ada, sehingga baginda nabi berhijrah secara bertahap dan dalam kelompok kecil. Baginda nabi paham dan berani mengkalkulasikan setiap resiko dari tindakan atau keputusan yang dibuat.

Kita semua adalah guru. Guru bagi anak-anak kita. Guru bagi keluarga kita. Guru bagi sekeliling kita. Nabi mengabarkan bahwa barang siapa yang mendermakan ilmunya, Allah akan membalas dengan balasan yang sangat tinggi.

"Masing-masing kelompok sama-sama dalam kebaikan. Terhadap kelompok yang sedang membaca Alquran dan berdoa kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan doa mereka jika Ia kehendaki. Begitupun sebaliknya, doa mereka tidak akan diterima jika Ia tidak berkenan mengabulkan. Adapun terhadap golongan yang sedang belajar-mengajar, maka (ketahuilah) sesungguhnya aku pun diutus untuk menjadi seorang pengajar (guru). Kemudian Rasul bergabung bersama mereka.'' (HR Ibnu Majah).

Maka berbahagialah para pengajar dan pendidik, karena nabi Muhammad sejatinya adalah Guru. Guru yang mengajarkan indahnya Islam pada alam semesta.

Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga keteladanan Baginda Nabi, dapat membimbing kita menjadi pendidik abad 21 yang ikhlas, visioner, dan agile. Covid-19 memberikan kita peluang untuk menjadi guru di rumah kita, seperti halnya KH. Dewantara pernah ajarkan "Setiap orang menjadi guru, setiap sekolah menjadi sekolah." Tentu, kita harus berusaha untuk menjadi guru yang selalu mengikti suri tauladan Nabi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun