Rakyat terkejut, media sosial terpana. Meski tak banyak diliput media, unjuk rasa terjadi di mana-mana. Protes terjadi secara massif dan serantak di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Warna-warni jaket almamater yang dulu tersimpan wangi di sudut kamar, kini merayap di sudut-sudut kota.
Ancaman akademik mulai tak lagi dihiraukan, urusan dengan pihak keamanan dinomorduakan, aturan ketat kampus semakin tak terdengar menaktukan. Pemuda dan mahasiswa kini lebih mementingkan rakyat dan masa depannya. Cintanya pada Ibu pertiwi, mengalahkan kecintaan pada dirinya sendiri.
Dari Aceh sampai Papua, dari Utara ke Selatan, dari Timur ke Barat, mahasiswa dan pemuda secara serentak turun ke jalan. Entah komando apa yang menggerakkan langkah kaki mereka. Namun media sosial selalu aktif mengabarkan kritik pemuda kepada pemerintahnya. Unjuk rasa sebagai wujud cinta kasih pada pemerintah yang dikritiknya dan pada negaranya.
Inilah, kado yang ditunggu-tunggu pada hari Sumpah Pemuda. Hadiah tiada tara yang dipersembahkan oleh pemuda yang dipelopori oleh mahasiswa. Kejutan yang membuktikan cinta pada negaranya mengalahkan cinta pada diri sendiri-nya. Hadiah yang membuktikan bahwa Suara Pemuda Indonesia Masih Ada. Hadiah yang memberikan jawaban pada kita semua bahwa ASA itu masih ada.
Selamat Hari Sumpah Pemuda. Masa depan Indonesia ada di tangan Anda wahai pemuda. Suarakan suara kami, dengan tertib dan bermartabat.
tayang di jambilink.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H