Seperti biduk yang semula berlayar di laut lepas, kemudian mati angin, terombang-ambing, bocor, kemasukan air, lalu teng…kita kembali pada Yang Maha Kuasa. Hidup kita berguna mati bahagia
Yang penting kita sudah siap. Kita sudah rela. Kita juga sudah mempersiapkan pasangan, anak-mantu dan cucu. Berusaha hidup kita tidak menjadi beban anak-cucu, sebaliknya tetap bisa menjadi berkat dan teladan.
Caranya, sebelum pensiun tiba, kita perlu mempersiapkan masa itu dengan indah. Berusaha hidup sehat dan hemat dengan menabung. Membangun dan menjaga relasi keluarga dengan harmonis atau sebaik-baiknya. Agar tidak ada penyesalan di masa tua.
Ada satu penelitian menarik dari Bronnie Ware. Ketika bekerja mengurus pasiennya, Ware bertanya tentang penyesalan terbesar dalam hidup. Ware menyimpulkan ada lima penyesalan manusia pada umumnya yang kemudian dibukukan.Tiga diantaranya ialah:
1. Coba dulu saya punya keberanian hidup seperti yang saya kehendaki, bukan berdasarkan/mengikuti harapan orang lain.
2. Coba dulu saya tidak bekerja terlalu keras. Saya kehilangan masa muda, kehilangan anak-anak dan pertemanan dengan istri.
3. Coba dulu saya tetap membina hubungan dengan teman-teman. Kebanyakan kita sibuk dengan kehidupan kita sendiri sehingga kita membiarkan persahabatan lama perlahan menghilang.
Lewat buku yang ditulis Ware, banyak orang yang mengatakan mereka memiliki keberanian untuk pensiun, kekuatan mengambil cuti untuk berlibur, atau mencari kembali teman-teman lama, atau bahkan berhenti dari bekerja sebelum waktunya.
Intinya, jadikan masa pensiun itu masa yang indah dengan tetap berguna bagi keluarga dan sesama. Saat bekerja siapkan dengan baik masa pensiun Anda, baik secara emosional, finansial, spiritual dan sosial. Sehingga saat pensiun tiba tidak lagi menakutkan melainkan sesuatu yang lama dirindukan. Pada saat itu punya banyak waktu bersama keluarga, anak dan cucu. Menikmati persahabatan dan hobi lebih puas. Banyak waktu berdoa dan beribadah. Indah bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H