Mohon tunggu...
Didin Zainudin
Didin Zainudin Mohon Tunggu... Freelancer - Didin manusia biasa yang maunya berkarya yang gak biasa.

mencoba memberi manfaat dan inspirasi bagi kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ngumbar - Dari Berseteru Jadi Bersatu

26 September 2024   14:49 Diperbarui: 26 September 2024   14:54 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada tradisi baru di lingkungan perumahan kami di Wismamas, Depok. Di akhir bulan di hari Sabtu kami membuat acara bulanan yang bernama "Ngumbar". Ngumbar sendiri singkatan dari Ngumpul bareng. Ngumbar adalah ajang silaturahmi antar tetangga, baik di lingkungan perumahan kami sendiri juga tetangga kompleks terdekat. 

Disini warga juga disediakan lahan untuk membuka lapak untuk jualan apapun. Bisa makanan, minuman, cenderamata, busana, dan lain-lain. Bahkan ada juga tetangga yang menjual barang-barang bekas miliknya yang masih layak / bagus buat dipakai lagi. Disinilah warga bisa saling bertransaksi sambil ber haha hihi... 

Selain acara jual beli, panitia Ngumbar juga menambah kemeriahan acara ini dengan menyediakan panggung bagi warga untuk tampil memainkan musik. Ada saja band keluarga yang bersedia tampil live menyanyikan lagu-lagu kekinian dan lagu-lagu kekunoan. Namun bila gak ada band yang tampil tentu saja musik tetap berputar menyemarakkan suasana. Tinggal mutar music-musik dari youtube atau spotify. Biar acara makin semarak.

Ngumbar itu lahir dari kegelisahan seorang pak Nana. Diawali dari adanya konflik yang melibatkan beberapa apparat RT dan RW. Hubungan yang awalnya baik-baik saja, lambat laun mulai retak. Semua mulai jaga jarak (padahal bukan pandemik). Hubungan jadi tidak harmonis. Ketidak harmonisan bahkan mulai menular ke beberapa warga.  

Keretakan hubungan ini tidak bisa didiamkan saja. Pak Nana sebagai tokoh masyarakat yang bersahaja dan peduli dengan teman-temannya akhirnya turun tangan.  Ide nya sederhana, ngumpul sambil makan-makan. Food diplomacy bisa menjadi cara untuk mencairkan suasana. Dalam perjalanan ide ini mulai dimodifikasi. Akhirnya pak Nana menemukan ide yang lebih baik lagi. Yaitu bikin hari ngumpul bareng warga, dimana disitu warga (yang punya usaha) bisa jualan apa saja, ada olah raga senam bersama, ada posyandu, dan ada ngopi dan ngeteh gratis. Disediakan juga tempat untuk duduk-duduk dan rehat di bawah pohon jati. Kebetulan di kompleks kami, disamping balai RW ada tanah kosong yang dijadikan hutan local untuk kompleks kami.

Jadilah waktu itu, 25 Februari 2023, di Sabtu pagi, kami ngumpul bersama. Mereka yang mau jualan makanan atau minuman pagi-pagi sudah siap-siapin lapaknya. Satu per satu orang-orang mulai berdatangan. Sabtu pagi itu suasana Wismamas mendadak berubah meriah. Mereka yang mau ikut senam sehat bersama juga sudah siap-siap.  Jadilah hari itu menjadi hari seru. 

Panitia Ngumbar ternyata juga menyediakan doorprize menarik yang jumlahnya cukup banyak. Yang jualan, yang sekedar jalan-jalan, yang olah raga, yang mau jajan, yang menikmati pertunjukan, semua ikut senang. Disinilah suasana menjadi cair. Ngumbar menjelma menjadi "melting pot" bagi warga Wismamas. Semua menikmati kegembiraan.

Ternyata kita bisa menyatu, tak lagi berseteru. Musik mengalun mengiringi kegembiraan.  Tak ada seremonial yang membosankan. Bahkan gak ada sambutan pejabat ataupun apparat. Hanya ada MC yang memandu acara. Beneran dari rakyat buat rakyat. Nikmatin aja. Pedagang boleh jualan tanpa pungutan apapun. Pengunjung boleh keluar masuk. Musik karaoke disediakan. Sambil ngeteh bisa sembari nyanyi-nyanyi. Tua muda ikut bergembira. Remaja hingga lansia, nyanyi-nyanyi bersama. Panitia juga gak pelit berbagi hadiah.  

Sesekali acara diselingi dengan pembagian doorprize.  Untung ada tetangga yang berbagi sisa doorprize dari acara kantornya. Ada pula teman EO yang bagi-bagiin sisa hadiah buat event. Apapun yang bisa dimanfaatin, dan membuat orang lain senang kita sediakan. Ternyata gak susah menyatukan orang-orang. Hanya perlu memulai, dan sedikit daya dan upaya. Buktinya akhirnya bisa menyatu, ngobrol, haha hihi, bercanda, duduk bareng, ngopi bareng.

Para pedagang mengaku penjualannya lumayan. Bahkan beberapa pedagang, dagangannya ludes, laris manis. Tercatat ada makanan dan minuman yang jadi favorit pembeli. Ada Takoyaki, Cipto Crepes, Dimsum, Mochi, Es teh Jawa, Zuppa Sup, Jajanan pasar, dan masih banyak lagi. Senang jika melihat dagangan laris, penjual tersenyum manis.    

"Tidak muluk-muluk, Ngumbar ini hanya mau menjadi wadah bagi warga untuk ngumpul, untuk jualan, berlatih menjadi UMKM, mengenalkan produknya, memamerkan kreativitasnya. Saling menginspirasi, saling mengisi, saling bersosialisasi", begitu penjelasan pak Nana, mengenai misi nya Ngumbar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun