Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - tamat smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setiap Manusia Memiliki Persoalan Dengan Dirinya

7 September 2024   16:53 Diperbarui: 7 September 2024   16:56 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap Manusia Memiliki Persoalan
Dengan Dirinya

Puisi bagiku lebih sebagai sebuah catatan kehidupan. Kehidupan adalah interaksi antara diriku dengan keadaan dan kenyataan alam, yang aku simak melalui rasa dan pikir, yang bersandarkan "kelemahan/ketakberdayaan" sebagai manusia. 

Puisi adalah juga cermin bagiku untuk melihat apakah diriku telah sebagaimana yang aku tulis? 

Apakah rasa (amarah dan segala macam perilaku) dan pikiranku (sikap dan semua penilaianku) telah mampu mengakomodasi semua "ilham" yang aku peroleh dan kutulis menjadi sebuah puisi, lalu kujadikan keduanya itu sebagaimana "ilham" yang kuperoleh.

Menulis puisi, bagiku, adalah menulis realitas hidup yang aku simak dan hayati sepenuhnya. 

Menulis puisi, bagiku, merupakan catatan-catatan realitas yang telah mendapat respon sesungguhnya dari rasa dan pikiranku. 

Menulis puisi, bagiku, adalah juga sebuah sikap, perlawanan, terhadap sebuah realitas yang tidak sesuai dengan hakikat dan kebenaran hidup yang sesungguhnya.

Puisi-puisi yang terdapat dalam Kumpulan Puisi "Hanya Melihat Hanya Mengagumi" ini kutulis sejak tahun 1990 sampai
sekarang, adalah puisi-puisi yang mengisahkan tentang realitas hidup yang terjadi di tempat mana aku hidup, puisi-puisi tentang
perjalanan batin-spiritualku, tentang sikapku, sebagai seorang manusia (yang teramat lemah dan tak berdaya) dalam memandang dan menyikapi hidup dan agamaku. 

Hampir seluruh puisi-puisi yang kutulis terhimpun dalam buku ini.

Sebagai penyair tidak terkenal, tentu ada rasa takut untuk menyatakan apa yang kutulis ini disebut sebagai puisi. 

Ketakutan itu telah lama ada dalam batin-pikiranku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun