akulah malu,
berserakan sepanjang jalan-jalan,
bertumpuk-tumpuk bersama sampah di selokan,
berlumpur-lumpur bersama air di sungai-sungai dan payau-payau,
bertaburan di dalam mesjid-mesjid dan surau-surau,
menjadi badai porak-porandakan semua kehidupan
aku malu,
karena dengan berani menyatakan diri jadi pemimpin
aku malu,
karena telah membabat hutan, kejujuran dan keadilan
aku malu,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!