Mohon tunggu...
Dino
Dino Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 39 Jakarta

Di atas sana, di ladang awan Senyummu membelai matahari yang malu Angin berbisik memperdengarkan Bahwa senyummu meruntuhkan langit yang biru.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Suara Tanpa Kata

1 Mei 2024   06:36 Diperbarui: 1 Mei 2024   06:51 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suara Tanpa Kata, sumber gambar: Unsplash

Ada suara tanpa kata dan 

ada kalimat tanpa makna.

Ada gerimis tanpa hujan dan

ada halilintar tanpa mendung,

Itulah hal tergelap yang harus kamu pahami.

Ada lautan tanpa gelombang dan

ada angin tanpa hembusan.

Kamu adalah kabut tanpa adanya pegunungan.

Apakah kamu mengerti jika kamu melukaiku tanpa pernah menyentuhku?

Kamu tidak akan pernah mengerti makna dari hujan.

Kamu tidak akan pernah paham makna sinar mentari.

Kamu tidak akan pernah peduli sejuta aksara ku untukmu.

Kamu selalu bermain dalam duniamu tanpa kamu tahu jika

senyummu menghancurkan kepingan sebuah hati

Ketika angin berbisik pada telingamu,

kamu mengacuhkannya.

Ketika ada suara penuh makna untukmu,

kamu pergi menjauh darinya sejauh mungkin

Apakah kamu tahu bahwa kamu telah menyiksa sang mentari?

Dimanakah kamu ketika keheningan malam terkoyak?

Dimanakah kamu ketika rembulan tertutup mendung dan

bintang-bintang bersembunyi dari halilintar?

atau kamu malah mengolok-ngolok gelisahku.

Kamu adalah cakrawala kemegahan bagiku, 

lalu kamu mengguratnya dengan kerlingan dan

merubuhkan tiang kemegahannya.

Kamu adalah pelangi bagiku

lalu kamu memberi tambahan warna hitam 

diantara warna-warni garis melengkungnya.

Aku ingin pergi ke semesta lainnya dalam hidup ini.

Aku ingin berada jauh dari jangkauan senyummu.

Aku ingin mengubur tatapan matamu.

Biar kubasuh seluruh lukaku dengan air Ranu Kumbolo.

Biarkan aku menenggelamkan sosokmu dalam bayangan hutan belantara hatiku.

Biarkan aku sendiri terpaku merenungi,

Suara tanpa kata,

Kalimat tanpa makna,

Gerimis tanpa hujan,

Halilintar tanpa mendung,

Lautan tanpa gelombang,

Angin tanpa hembusan dan,

Kabut tanpa adanya pegunungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun