Ia juga mengantongi dua medali emas dan satu medali perak di Pertandingan Sekolah Nasional selain mengantongi banyak medali di kejuaraan nasional sub-junior. Ia juga telah meraih satu medali emas di Piala Federasi yang diadakan di Haryana dan tiga medali emas di Kejuaraan Nasional GM Dar yang diadakan di Pahalgam.
Ia beberapa waktu lalu membawa pulang medali emas di Kejuaraan Nasional Sqay ke-23 yang diadakan di Jammu. Ia juga dinyatakan sebagai All India Champion of Champions pada tahun 2023 oleh Federasi Sqay India.
Hanaya merasa infrastruktur olahraga perlu pembenahan di J&K.
"Saya kira infrastruktur olahraga perlu lebih ditingkatkan karena tantangan terbesar yang juga mereka hadapi adalah sponsorship yang dihadapi oleh hampir setiap olahragawan. Saya kira itu adalah sesuatu yang dapat memberikan dampak besar dalam perjalanan kita," kata Hanaya kepada Kashmir Life baru-baru ini.
Saat ditanya tentang rencana masa depannya, Hanaya mengatakan bahwa ia ingin terus bermain Seni Bela Diri Sqay dan mengejar hukum juga.
Sqay adalah seni bela diri tradisional kuno Kashmir tetapi telah menjadi olahraga internasional. Telah dipraktikkan sejak zaman manusia purba untuk melindungi dirinya sendiri dan berburu binatang untuk dimakan.
Penghargaan PMRBP, sebelumnya disebut Penghargaan Anak Nasional untuk Pencapaian Luar Biasa, adalah penghargaan sipil tertinggi India untuk anak-anak dan diberikan setiap tahun oleh Kementerian Perempuan dan Perkembangan Anak.
Menurut surat kabar elektronik Jammu Bulletin, pemerintah menganugerahkan penghargaan PMRBP kepada anak-anak yang berprestasi dalam enam kategori, yakni Inovasi, Bakti Sosial, Skolastik, Olahraga, Seni Budaya dan Keberanian.
Tahun ini 11 anak dari berbagai daerah di India, termasuk Hanaya, Â telah dipilih untuk penghargaan bergengsi tersebut dan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rs 1 lakh (Rp 18.312.124) dan sertifikat dari Presiden India.
Penghargaan ini diberikan kepada anak-anak dalam kelompok usia 5-18 tahun atas keunggulan mereka di berbagai bidang.