Oleh Dinda Annisa
Â
Hanaya Nisar, seorang gadis berusia 16 tahun dari daerah Kokernag di distrik Anantnag di Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan (UT) India, mendapatkan momen terbaik seumur hidupnya di bulan Januari 2023.
Hanaya, siswa kelas 11, bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dan menerima penghargaan bergengsi Pradhan Mantri Rashtriya Puraskar (PMRBP) atau Penghargaan Nasional Perdana Menteri untuk Anak dari Presiden India Droupadi Murmu di New Delhi pada Januari 2023.
Tanggal 23 Januari lalu, Presiden Murmu menyerahkan penghargaan PMRBP 2023 kepada Hanaya dan 10 anak lainnya di Vigyan Bhavan, New Delhi.
Pada 24 Januari, Perdana Menteri Modi bertemu dengan 11 penerima PMRBP dan berinteraksi dengan mereka.
Mengapa Hanaya menerima penghargaan setinggi itu?
Hanaya, seorang siswi di Sekolah Menengah Atas Model di Kokernag, menerima penghargaan PMRBP tahun ini untuk keunggulannya dalam olahraga. Ia adalah juara dunia seni bela diri sqay yang memenangkan banyak medali emas di tingkat nasional maupun tingkat internasional.
Ia memulai karir olahraganya pada usia yang sangat muda dan selama bertahun-tahun telah mencapai banyak tonggak sejarah.
Menurut surat kabar harian Greater Kashmir Murmu mengucapkan selamat kepada semua pemenang, termasuk Hanaya, dan mengatakan bahwa hal itu mendorong anak-anak dalam kontribusi mereka untuk pembangunan negara.
Modi sendiri bercuit tentang Hanaya dan prestasinya.
"Kami berkomitmen untuk mempopulerkan berbagai olahraga dan menekankan kebugaran. Hanaya Nisar adalah seorang Pradhan Mantri Rashtriya Bal Penerima penghargaan Puraskar yang telah mewakili India dalam berbagai kompetisi seni bela diri. Ia telah memenangkan berbagai kejuaraan. Turut berbangga dengan pencapaiannya," tulis Modi pada 24 Januari di Twitter.
Menurut majalah berita mingguan Kashmir Life, Hanaya telah memenangkan medali emas dalam Kejuaraan Seni Bela Diri SQAY Dunia ke-3 yang diadakan di Chungju, Korea Selatan, pada bulan Oktober 2018.
Sungguh perasaan yang luar biasa bagi Hanaya untuk menerima penghargaan bergengsi dari Presiden India dan bertemu dengan Perdana Menteri.
"Saya merasa terhormat menerima penghargaan tingkat atas dan kemudian berinteraksi dengan Presiden dan Perdana Menteri. Itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan untuk bertemu mereka dan mendengar kata-kata bijak dari mereka," kata Hanaya kepada Greater Kashmir.
"Penghargaan dan interaksi dengan martabat seperti itu akan menjadi motivasi bagi saya untuk lebih berprestasi di arena Olahraga. Saya ingin membuat Negara saya, J&K dan orang tua saya bangga."
Hanaya berterima kasih kepada keluarganya, terutama ayahnya Nisar Ahmad, atas dorongan dan dukungan yang tiada henti kepadanya.
"Tanpa dukungan orang tua saya, saya tidak bisa mencapai posisi saya hari ini. Mereka banyak berkorban untuk membuat saya mewujudkan impian saya, " ujar Hanaya kepada Greater Kashmir.
Selama bertahun-tahun Hanaya telah mengantongi banyak medali internasional dan nasional dalam berbagai kelompok umur.
Ia telah mengantongi medali emas di Tri-Nation ke-4 yang diadakan di Kathmandu, Nepal, dan medali emas di International Masters Cup ke-7 dan ke-9 yang diadakan di Pahalgam, J&K.
Ia juga mengantongi dua medali emas dan satu medali perak di Pertandingan Sekolah Nasional selain mengantongi banyak medali di kejuaraan nasional sub-junior. Ia juga telah meraih satu medali emas di Piala Federasi yang diadakan di Haryana dan tiga medali emas di Kejuaraan Nasional GM Dar yang diadakan di Pahalgam.
Ia beberapa waktu lalu membawa pulang medali emas di Kejuaraan Nasional Sqay ke-23 yang diadakan di Jammu. Ia juga dinyatakan sebagai All India Champion of Champions pada tahun 2023 oleh Federasi Sqay India.
Hanaya merasa infrastruktur olahraga perlu pembenahan di J&K.
"Saya kira infrastruktur olahraga perlu lebih ditingkatkan karena tantangan terbesar yang juga mereka hadapi adalah sponsorship yang dihadapi oleh hampir setiap olahragawan. Saya kira itu adalah sesuatu yang dapat memberikan dampak besar dalam perjalanan kita," kata Hanaya kepada Kashmir Life baru-baru ini.
Saat ditanya tentang rencana masa depannya, Hanaya mengatakan bahwa ia ingin terus bermain Seni Bela Diri Sqay dan mengejar hukum juga.
Sqay adalah seni bela diri tradisional kuno Kashmir tetapi telah menjadi olahraga internasional. Telah dipraktikkan sejak zaman manusia purba untuk melindungi dirinya sendiri dan berburu binatang untuk dimakan.
Penghargaan PMRBP, sebelumnya disebut Penghargaan Anak Nasional untuk Pencapaian Luar Biasa, adalah penghargaan sipil tertinggi India untuk anak-anak dan diberikan setiap tahun oleh Kementerian Perempuan dan Perkembangan Anak.
Menurut surat kabar elektronik Jammu Bulletin, pemerintah menganugerahkan penghargaan PMRBP kepada anak-anak yang berprestasi dalam enam kategori, yakni Inovasi, Bakti Sosial, Skolastik, Olahraga, Seni Budaya dan Keberanian.
Tahun ini 11 anak dari berbagai daerah di India, termasuk Hanaya, Â telah dipilih untuk penghargaan bergengsi tersebut dan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rs 1 lakh (Rp 18.312.124) dan sertifikat dari Presiden India.
Penghargaan ini diberikan kepada anak-anak dalam kelompok usia 5-18 tahun atas keunggulan mereka di berbagai bidang.
Penulis adalah jurnalis lepas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI