Mohon tunggu...
Dinda Annisa
Dinda Annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penterjemah Lepas

Based in Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Seni

Gadis Kashmir Asma Mir Bersinar di Atas Kanvas Global dengan Seni Digitalnya

4 Januari 2023   18:08 Diperbarui: 4 Januari 2023   18:14 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seniman digital Asma Mir dari Jammu dan Kashmir, India. | Sumber: ANI

Oleh Dinda Annisa

Banyak wanita di Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan (UT) India, yang memiliki bakat dan keterampilan luar biasa di berbagai sektor seperti pendidikan, olahraga, bisnis dan seni.

Ada seorang gadis remaja dari Pampore, sebuah kota kecil di distrik Pulwama, J&K, yang saat ini sedang mengguncang kanvas global dengan seni digitalnya. Ia adalah siswa kelas 12, yang karya digitalnya telah diapresiasi di banyak negara. Ia tidak lain adalah Asma Mir.

Asma telah mengejar karir seni digitalnya dengan menjalankan halaman bernama "Illustrations" di media sosial.

Setelah Asma mulai memposting tentang seninya di media sosial, ia mendapatkan tanggapan yang luar biasa dari pelanggan di banyak negara, memberikan pengakuan dan ketenaran internasional pada seninya.

Asma mengatakan bahwa ia menggunakan teknologi digital untuk menggambar berbagai hal dan sketsa dalam format digital.

"Saya mengenyam pendidikan dari sekolah lokal hingga matrikulasi (kelas X). Sejak kecil, saya sangat tertarik dengan seni. Saya biasa menggambar apa pun yang ditugaskan sekolah saya. Kadang-kadang, guru kami akan menyuruh kami menggambar pilihan kami," kata Asma kepada kantor berita ANI beberapa waktu lalu.

Lewat pekerjaannya, Asma pun mulai mencari nafkah.

"Awalnya, saya biasa membuat sketsa pensil. Kemudian, saya merambah ke cat air. Beberapa tahun yang lalu, saya jadi tahu banyak tentang profesi ini. Saya mulai menggambar dengan bantuan telepon genggam yang dibelikan orang tua saya untuk saya. Saya juga menonton tutorial seni di YouTube," ujar Asma.

Awalnya, orang tuanya tidak mendukung dan menyuruhnya untuk fokus pada studinya.

Tetapi setelah melihat karyanya mendapatkan pengakuan dari banyak negara, mereka terpaksa untuk memikirkan kembali keputusan mereka dan mulai mendukungnya dengan membelikannya sebuah iPad dan peralatan penting lainnya yang diperlukan untuk pekerjaannya.

"Saya melihat bakat khusus yang dimiliki Asma saat ia tumbuh dewasa. Saya mendukungnya untuk mengikuti hasratnya. Saya mengatakan kepadanya untuk melanjutkan rencananya. Ia memilih seni digital. Saya menyuruhnya untuk menjelaskan profesi barunya untuk mengetahui apakah ia tidak menyia-nyiakan waktunya," ungkap Riyaz Ahmad Mir, ayah Asma, kepada ANI baru-baru ini.

Riyaz sangat senang dengan pekerjaan putrinya. Asma sekarang mandiri secara finansial dan menghasilkan uang yang layak dengan menjual karya-karyanya. Ia menggunakan rekening bank ayahnya untuk transaksi keuangannya.

Ia saat ini berpenghasilan sekitar Rs 5.000 hingga Rs 6.000 (AS$60,35 hingga $72,42) per setiap pekerjaannya.

Asma pun mulai mendalami profesinya.

"Ketika minat saya mulai tumbuh, saya mulai belajar lebih banyak tentang profesi ini. Saya mulai lebih banyak berlatih," tutur Asma.

Kita dapat melihat keahliannya melalui saluran YouTube Kanak News dengan mengklik tautan berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=Xx3zgEYH_AM

Setelah mengamankan posisi keuangannya, Asma kini berusaha untuk memantapkan dirinya sebagai seniman internasional.

"Saya sudah mulai bekerja sebagai pekerja lepas. Saya membawa iPad dan mulai bekerja menggunakannya," jelas Asma.


Penulis adalah jurnalis lepas dari Bekasi, Jawa Barat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun