Oleh Dinda Annisa
Mengatur uang untuk memenuhi pengeluaran keluarga bukanlah hal yang mudah bagi mereka yang memiliki sumber pendapatan rendah. Seorang pengusaha inspiratif dari desa Katapora di distrik Kulgam, Jammu and Kashmir (J&K), mengambil tantangan untuk meningkatkan pendapatan finansialnya demi meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Ia tidak lain adalah Shoby Jan, putri seorang tukang kayu.
Ia mengambil bantuan dari program UMEED Jammu dan Kashmir National Rural Livelihood Mission (NRLM) untuk memiliki pendapatan yang stabil dan kehidupan yang sejahtera.
Shoby adalah pemilik toko alas kaki "Step in and out Footwear" di lingkungan sekitar Yaripora. Ia menggunakan jasa kakaknya dalam bisnisnya.
Bagaimana ia menjadi pengusaha sukses?
"Begitu saya mengetahui tentang skema UMEED yang memberikan bantuan kepada perempuan untuk pembangunan ekonomi melalui skema keuangan, itu memberi saya dorongan. Jadi saya bergegas memanfaatkan manfaat yang diberikan oleh UMEED," kata Shoby kepada kantor berita IANS.
Shoby mengatakan bahwa ia bergabung dengan kelompok swadaya di mana ia menerima dukungan keuangan awal sebagai dana bergulir (RF) sebesar Rs 15.000 (AS$182,31).
"Kemudian saya memanfaatkan Community Investment Fund [CIF] sebesar Rs 40.000," katanya.
Selanjutnya, ia mendapatkan Bank Linkage sebesar Rs 300.000 (dalam bentuk bagian pertama Rs 100.000 dan bagian kedua sebesar Rs 200.000) serta menerima Total Capitalization Support dari NRLM bersama dengan Bank Linkage senilai Rs 355.000.
Dengan mendapatkan bantuan beberapa kali dari NRLM dalam bentuk dukungan keuangan, ia tidak hanya mengelola bisnis alas kaki, tapi ia juga memulai pabrik pertukangan kayu untuk ayahnya yang seorang tukang kayu.
"Bisnis ini telah meningkatkan kepercayaan diri saya dan membantu saya mengatasi pengeluaran keluarga saya," ujar Shoby kepada surat kabar Greater Kashmir beberapa waktu lalu.
Ketika situasi keuangan keluarga membaik dari hari ke hari, Shoby mulai membayar kembali pinjamannya serta menyimpan sejumlah keuntungan harian untuk mengembangkan usahanya.
Dengan membaiknya situasi dalam bisnisnya, Shoby mulai mengambil langkah-langkah tambahan menuju kemakmuran dan mempekerjakan lebih banyak orang dalam bisnisnya.
"Sekarang, saya adalah pemilik toko alas kaki dan juga pabrik kayu yang dijalankan ayah saya di desa saya."
Berkat bantuan UMEED, kini Shoby merasa bangga dan beruntung telah memiliki kehidupan yang bermartabat.
"Ayah saya sekarang adalah seorang tukang kayu yang sukses dan mengelola pengeluaran bisnisnya," ungkap Shoby kepada IANS.
Shoby telah membayar semua pinjaman bank tepat waktu dan mendapatkan kepercayaan dari bank.
Menurut manajer program UMEED Mudasir Yousf Bhat, Shoby telah menunjukkan dedikasi dan konsistensi dalam bisnisnya.
Mudasir mengapresiasi usaha Shoby dan mengucapkan selamat atas keberhasilannya.
Shoby juga mendapatkan apresiasi dari Kulgam District Program Manager (IBCB) Javaid Ahmad Mir atas kerja kerasnya.
Kulgam, menurut Javaid, memiliki 3.081 kelompok swadaya dengan 24.935 anggota, yang telah menyumbang Rs 33.900.000.
NRLM di Kulgam telah berhasil memprakarsai proses konvergensi dengan departemen lini seperti pertanian, peternakan domba, peternakan dll., untuk menciptakan kegiatan mata pencaharian yang dinamis dan berjangka panjang.
Saat ini sudah banyak program pemberdayaan perempuan yang diluncurkan untuk memberdayakan perempuan dan menjadikan mereka mandiri.
Shoby telah menjadi inspirasi dan panutan bagi wanita Kashmir.
Penulis adalah penulis lepas yang berbasis di Bekasi, Jawa Barat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI