"Orang-orang Kashmir menginginkan perdamaian dan kemakmuran. Kami mengundang orang Pakistan untuk mengunjungi Kashmir sebagai turis tetapi mereka jangan mengirim teroris," papar Utpal Kaul, koordinator internasional untuk Global Kashmiri Pandit Diaspora.
"Kashmir adalah tanah yang menjanjikan. Kashmir telah kehilangan $25 miliar dalam pariwisata akibat terorisme," jelas Utpal, seorang korban terorisme di J&K.
Kashmir disebut sebagai surga di bumi. Jika terorisme tidak ada, Kashmir akan menjadi tujuan wisata global teratas.
Orang Kashmir mengambil keputusan yang tepat untuk bergabung dengan India pada tahun 1947.
"India adalah Kashmir dan Kashmir adalah India. Warga Kashmir bangga menjadi warga negara India," kata Utpal.
Pakistan mengatakan orang Muslim didiskriminasi di India Hindu. Ini adalah kebohongan besar. India adalah negara sekuler yang tidak membeda-bedakan orang berdasarkan agama mereka. Tapi faktanya mayoritas orang India beragama Hindu. Mereka juga memiliki salah satu komunitas Muslim terbesar di dunia.
"Pakistan adalah negara yang nakal. India memiliki lebih banyak Muslim daripada Pakistan," ujar Letnan Jenderal (purn) Syed Ata Hasnain, Rektor Universitas Pusat Kashmir.
Ata sendiri adalah seorang Muslim India, yang mencapai level tertinggi di militer India. Ia pernah menjadi kepala Komandan Jenderal Angkatan Darat India dari Korps ke-15 di J&K. Muslim India sudah ada yang menjadi presiden, wakil presiden, menteri, magnet bisnis dan bintang olahraga serta film papan atas.
Saat ini, India memiliki lebih dari 200 juta Muslim dan lebih dari 300,000 masjid, termasuk 7,500 masjid di Kashmir sendiri.