Selama bertahun-tahun, Pakistan telah dengan cemerlang menyusun dan dengan terampil mengobarkan perang proksi melawan India di J&K melalui eksploitasi sentimen agama, mengobarkan semangat pada garis komunal dan sektarian, meningkatkan fundamentalisme dan radikalisme agama.
Akibatnya, beberapa pemuda Kashmir yang sesat telah menjadi pion (agen) Pakistan dan sayangnya mereka membunuh orang-orang Kashmir mereka sendiri, termasuk Muslim, Hindu, Sikh dan Buddha. Â Â
Setelah penghapusan Pasal 370 yang kontroversial dan mengubah J&K menjadi Wilayah Persatuan pada tahun 2019, keadaan kembali normal dan kekerasan teror berkurang secara signifikan.
Militer Pakistan dan agen mata-mata Inter Services Intelligence (ISI) tidak senang melihat J&K yang damai.
Mereka mengirim kelompok teroris baru untuk membuat kekacauan di J&K. Dalam bulan ini saja 11 warga sipil dan sembilan pasukan keamanan telah tewas dalam serangan teroris. India meluncurkan operasi besar-besaran untuk mengusir teroris dan membunuh 15 teroris pada bulan Oktober saja.
Menurut Anjaiah, jika India memulihkan perdamaian dan stabilitas dengan memusnahkan teroris, J&K memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu daerah makmur di India di masa depan.
 Penulis adalah seorang jurnalis lepas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H