Mohon tunggu...
Dinna Khairina
Dinna Khairina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sahid Jakarta

Mahasiswa Pascakom Universitas Sahid Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Old Media vs New Media

2 Mei 2024   13:47 Diperbarui: 2 Mei 2024   15:04 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: whackedout.in

Media tak hanya memenuhi beberapa peran dasar dalam masyarakat, namun media juga memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan kehidupan manusia. Mengutip dari ungkapan McLuhan (1964) bahwa "media adalah pesan", yang dimaksudkan bahwa setiap media menyampaikan informasi dengan cara yang berbeda dan konten pada dasarnya dibentuk oleh media transmisi (open.lib.umn.edu). Kehadiran media memiliki berbagai peran bagi kehidupan masyarakat, mulai dari keseharian, pendidikan, hingga sosial.  Adapun peran media bagi masyarakat adalah :

  1. Peran Hiburan

Media memiliki peran sebagai pemberi hiburan untuk masyarakat. Media dapat menjembatani imajinasi dan fantasi masyarakat. Misalnya di abad ke-19 ketika para pembaca di zaman Victoria kecewa dengan suramnya revolusi industri ternyata menemukan ketertarikannya terhadap dunia peri dan makhluk fantasi. Atau pada dekade awal abad ke-21 ketika penonton televisi di Amerika dapat mengintip tim sepak bola sekolah menengah Texas yang berkonflik di Friday Night Lights. Dengan menyajikan segala jenis cerita kepada kita, media memiliki kekuatan untuk menjauhkan kita dari diri kita sendiri.

  1. Peran Informasi dan Pendidikan.

Dalam era saat ini media semakin canggih dalam memberikan informasi dan pendidikan bagi masyarakat. Sumber Informasi yang dulunya biasa didapatkan melalui media cetak, televisi, ataupun radio, kini sudah bisa diakses kapan saja dan dimana saja melalui internet. Tak hanya itu, peran media dalam pendidikan juga semakin maju. Adanya akses informasi gratis yang menyokong pendidikan seperti Ensiklopedia online gratis (Wikipedia), Kamus inline, hingga platform belajar dan kuliah seperti situs web OpenCourseWare.

  1. Peran Forum Publik

Peran lain yang diberikan oleh media adalah sebagai forum publik yang menjadi wadah dalam mendiskusikan isu-isu penting. Di era Industri, masyarakat memungkinkan untuk memberikan tanggapan atau kritik kepada isu yang diberitakan di media. Tak hanya itu, pembaca juga diberikan wadah untuk memberikan kontribusi tulisan seperti contohnya yang dimuat dalam "kolom pembaca" di koran. Di era internet dan informasi, forum publik semakin luas dan terbuka, hal ini dibuktikan dengan maraknya tulisan-tulisan yang diunggah di blog, wawancara dan diskusi yang disiarkan melalui podcast, ataupun melalui unggahan dan komentar di sosial media.

  1. Peran Pemantau

Dengan kekuatan media, media juga dapat digunakan sebagai "penjaga" dalam arti dapat digunakan untuk memantau berjalannya pemerintahan, dunia usaha, maupun institusi negara dan swasta. Seperti yang dilakukan pada awal tahun 1970-an, reporter Washington Post, yaitu Bob Woodward dan Carl Bernstein, menemukan bukti pembobolan Watergate dan kemudian ditutup-tutupi, yang akhirnya berujung pada pengunduran diri Presiden Richard Nixon. Namun tidak semua media netral, karena ada beberapa media yang mungkin terkait pada agenda tertentu karena kecenderungan politik, dana iklan, atau bias ideologis, sehingga membatasi kemampuan mereka untuk bertindak sebagai pengawas dan pemberitaan yang dilakukan cenderung tidak berimbang.

Dalam masanya, media dibagi menjadi dua era yang lahir dari perkembangan kehidupan manusia, yaitu era tradisional media dan era media baru. Banyak dikatakan bahwa media tradisional pada akhirnya bertransformasi menjadi media baru dikarenakan saat ini yang dikonsumsi oleh masyarakat adalah berita melalui platform media baru seperti twitter, yang sebenarnya masyarakat mengkonsumsi publikasi yang sama hanya saja berbeda bentuknya, yaitu dari konvensional menjadi digital. Meskipun media tradisional masih mempunyai arti penting dalam konteks tertentu, perannya telah berkembang sebagai respons terhadap pertumbuhan media baru. Perbedaan antara media tradisional dan media baru semakin tipis seiring dengan semakin terintegrasinya teknologi digital ke dalam lanskap media.

Media tradisional adalah media konvensional yang ada atau lahir di era industri dan informasi, sebelum adanya internet. Cangkupan dari media tradisional adalah media cetak, media penyiaran, media luar ruang (seperti papan reklame, poster), surat langsung (contohnya brosur dan katalog), film, audio analog (termasuk kaset, piringan hitam, dll), dan buku. Media tradisional memiliki beberapa ciri dan karakteristik, diantaranya komunikasi satu arah, interaktivitas terbatas, berbentuk fisik, pendistribusiannya yang terjadwal, memiliki jangkauan lokal / regional, tingginya biaya produksi, memiliki penjaga / gatekeeper profesional seperti jurnalis, editor, dan produser yang mengkurasi konten sebelum disebarkan / dipublikasikan kepada khalayak umum.

Sedangkan media baru yang kian populer hingga saat ini, adalah media yang lahir saat era digital sudah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat. Dalam era digital terdapat berbagai cangkupan diantaranya internet, media sosial, perangkat seluler, realitas virtual, augmented reality, dan teknologi digital lainnya. Kemudahan mengakses media di era digital membuat interaksi dan penyebaran informasi dapat dilakukan secara real time karena sifatnya yang saling terhubung. Media baru telah memberikan dampak signifikan terhadap cara informasi disebarluaskan, dikonsumsi, sehingga secara signifikan mampu mengubah berbagai aspek masyarakat, budaya, dan komunikasi. Karakteristik yang dimiliki oleh media baru diantaranya interaktivitas tinggi, aksesibilitas yang mudah, menjangkau global / dunia, terintegrasi dengan multimedia, komunikasi secara Real Time, User-Generated Content, personalisasi, viral dan shareable, integrasi dunia maya dan nyata.

Meskipun media tradisional dan media baru terus hidup berdampingan, kebangkitan media baru telah mengubah lanskap media secara mendalam, memengaruhi cara informasi disebarluaskan, dikonsumsi, dan berinteraksi di era digital. Jika digambarkan secara spesifik maka terdapat beberapa perbedaan utama antara media baru dan media tradisional, yaitu pada karakteristik teknologi, metode komunikasi, interaktivitas, aksesibilitas, keterlibatan audiens, biaya produksi dan distribusi, serta usia konten (studymasscom.com).

xsaafsd-001-66333a53de948f3ca36bc822.png
xsaafsd-001-66333a53de948f3ca36bc822.png

Daftar Pustaka

UNIVERSITY  OF  MINNESOTA  LIBRARIES  PUBLISHING  EDITION,  2016 University of Minnesota. 2016. Understanding Media & Culture, An Introduction to Mass Communication. University of Minessota Libraries Publishing. Minneapolis. https://open.lib.umn.edu/mediaandculture/chapter/1-3-the-evolution-of-media/

Sage. 21st Century Communication A Reference Handbook (Traditional and New Media). Sage Publications. https://edge.sagepub.com/system/files/77593_10.1ref.pdf

StudyMassCom. Accessed on 20 March 2024. Traditional Media VS New Media. https://studymasscom.com/media/traditional-media-vs-new-media/?expand_article=1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun