Mohon tunggu...
DINITA ADISTIANI
DINITA ADISTIANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

life is bitter but you have to keep living

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terlalu Sering Memberikan PR Anak Menjadi Stress dan Kehilangan Motivasi Belajar

17 November 2024   17:10 Diperbarui: 17 November 2024   17:13 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak guru yang memberikan pekerjaan rumah atau PR kepada anak sebagai salah satu cara yang digunakan guru untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan di sekolah. Padahal terlalu banyak memberikan PR jujur dapat memberikan dampak negatif bagi anak baik secara fisik, emosional, maupun psikologis. Anak-anak yang sering diberikan PR terlalu banyak akan mengalami stres dan penurunan semangat belajar. Sehingga hal ini menyebabkan apa dampak-dampak negatif yang timbul dari diri anak. Saat anak menerima PR dalam jumlah berlebihan mereka sering kali merasa tertekan untuk menyelesaikan semua dengan tepat waktu. Beban tersebut dapat memicu stress terutama jika anak merasa kesulitan memahami materi atau bahkan tidak memiliki cukup waktu karena aktivitas yang lain. Tekanan ini tidak hanya mempengaruhi kinerja akademik tetapi juga hubungan mereka dengan orang tua, teman, dan guru.

 

Kenapa terlalu banyak PR menjadi masalah? 

Terlalu sering memberikan PR dapat membuat anak kehilangan waktu yang seharusnya digunakan untuk bermain, beristirahat, dan mengeksplorasi hal lain di luar pelajaran sekolah. Banyak anak yang mengeluhkan beban PR yang tidak sebanding dengan waktu mereka terutama jika ditambah dengan kegiatan ekstrakurikuler atau tugas-tugas lain. Memang memberikan PR itu juga memberikan dampak yang positif terhadap penambahan pengetahuan pada anak namun jika PR diberikan secara berlebihan akan berdampak pada masalah.

Beberapa alasan utama mengapa terlalu banyak PR menjadi masalah diantaranya:

 1. Overload akademik : anak dipaksa belajar terus-menerus tanpa jeda sehingga merasa kelelahan.

2. Minimnya keseimbangan waktu : anak akan kehilangan dan kekurangan waktu untuk bersosialisasi atau mengembangkan minat di luar sekolah. 

3. Dampak psikologis : anak akan merasa terbebani, cemas yang berlebihan bahkan sampai frustasi ketika tidak mampu menyelesaikan PR dengan baik.

Dampak Buruk Terlalu Banyak Memberikan PR

- Stress dan Kelelahan

Beban PR yang berlebihan seringkali membuat anak merasa stress. Mereka merasa tertekan untuk menyelesaikan tugas dengan cepat dan sempurna apalagi jika ada tekanan tambahan dari orang tua atau guru. Hari ini dapat menyebabkan kelelahan baik fisik maupun mental. 

- Penurunan Minat Belajar

Terlalu banyak memberikan PR dapat membuat mereka merasa bahwa belajar adalah aktivitas yang membosankan. Anak-anak yang merasa terpaksa belajar seringkali kehilangan motivasi untuk mengeksplorasi diri lebih dalam. 

- Gangguan Kesehatan

Kurangnya waktu istirahat akibat PR yang terlalu banyak dan menumpuk dapat mengganggu pola tidur anak. Hal ini berpretasi dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kelelahan kronis, daya tahan tubuh menurun, atau bahkan gangguan konsentrasi.

* Kurangnya Waktu Untuk Bersosialisasi

Anak-anak membutuhkan interaksi sosial untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dan empati namun waktu mereka untuk bersosialisasi bisa terpangkas karena hanya menghabiskan untuk mengerjakan tugas atau PR.

Ada beberapa solusi untuk mengatasi masalah PR yang berlebihan diantaranya 

1. Membatasi jumlah PR guru perlu mempertimbangkan jumlah PR yang diberikan sehingga tetap seimbang dengan kemampuan dan waktu anak 

2. Mengutamakan kualitas bukan kuantitas lebih baik memberikan PR yang relevan dan bermakna daripada sekedar mengulang-ulang materi tanpa tujuan jelas.

3. Melibatkan orang tua orang tua dapat membantu mengelola waktu dan memberikan dukungan emosional agar anak tidak merasa sendirian dan merasa tertekan. 

4. Mendorong metode belajar alternatif daripada hanya memberikan PR guru dapat mendorong pembelajaran interaksi seperti proyek kelompok, diskusi, paket eksperimen yang sederhana. 

5. Ciptakan keseimbangan penting bagi anak untuk memiliki waktu yang cukup untuk bermain, beristirahat, dan aku kan aktivitas yang lain. 

Pekerjaan rumah atau PR memang memiliki manfaat jika diberikan secara proporsional. Namun jika terlalu sering atau terlalu banyak PR dapat menjadi sumber stress yang merugikan anak. Semua pihak guru orang tua dan siswa perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang seimbang dan menyenangkan, sehingga anak dapat berkembang secara optimal tanpa tertekan yang berlebihan dan merasa stres. Oleh karena itu penting untuk menciptakan kebijakan PR yang lebih seimbang dan memperhatikan kebutuhan anak agar proses belajar tetap terlaksana dengan efektif dan efisien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun