Cinta itu memang gak akan ada habis nya kalau di bahas, apalagi kalau ngomongin soal kisah cinta remaja. Dulu, mungkin kita cuma tahu tentang cinta dari cerita-cerita di film atau buku, tapi sekarang di era digital ini kisah cinta remaja bisa berkembang dengan cara yang jauh lebih cepat. Namun, akibat dari kisah cinta di era remaja sekarang banyak sekali terjadi kasus-kasus yang di luar logika akibat dari rasa cinta tersebut.Â
Seperti hamil di luar nikah, kekerasan pada seseorang, tingkat depresi yang tinggi akibat dari rasa sakit hati ataupun cemburu yang berlebihan, bahkan sampai bisa menjadi objek pembunuhan. Itu semua terjadi di karenakan remaja pada zaman sekarang terlalu obsesi saat mencintai seseorang. Rasa obsesi tersebut lah yang menjadikan suatu kejadian tersebut terjadi, kalau di ibaratkan "Tidak ada akibat tanpa adanya sebab". Oleh karena itu, kita tidak boleh obsesi atau berlebihan dalam mencintai seseorang, karena semua itu sudah punya aturan.
Mengapa Menjauh Di perlukan?Â
Cinta itu bisa jadi luar biasa, tetapi kalau nggak di jaga bisa membawa kita ke hal-hal yang nggak baik, seperti melanggar aturan agama. Di dalam agama Islam sudah di beri petunjuk yang jelas tentang bagaimana seharusnya kita menjaga hubungan antara laki-laki dan perempuan supaya tidak mengarah pada dosa, dengan cara menjauh dan mendoakan. Menjauh di sini bukan berarti kita harus menjauhkan diri dari perasaan cinta, tapi menjaga supaya perasaan itu tetap berada di jalur yang benar. Bahkan Allah SWT pun sudah berfirman dalam Al-Qur'an dalam surah Al-isra' ayat 32 yang bunyinya:
            Â
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buru".
Allah Lebih Mengetahui Dari Yang Tidak Kita Ketahui? Masak sihh??
Ya, benar Allah memberikan aturan bukan untuk membatasi kita, tetapi untuk melindungi kita dari hal-hal yang bisa merusak. Dengan mengikuti aturan-Nya, kita akan merasa tenang dan yakin bahwa Allah SWT selalu tahu apa yang terbaik untuk kita, sebab Allah tahu tentang apa yang kita tidak tahu. Dalam firman Allah surah Al-Baqarah ayat 216 :
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".
Kita bisa mencintai seseorang dengan cara menjauh, mendoakan, dan mengagumi secara diam. Sebab Allah SWT mengetahui yang terbaik untuk hambanya, dan ingatlah selalu bahwa "Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik". Dalam firman Allah surah An-Nur ayat 26 :
Artinya: "Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)".
Dekati Dulu Pencipta-Nya, Baru Ciptaan-Nya?Â
Sebelum kita berusaha untuk dekat dengan orang atau mencintai seseorang, kita harus pastikan hubungan kita dengan Allah SWT sudah baik apa belum. Ketika kita dekat dengan Allah, kita jadi lebih bijak dalam mencintai seseorang dan tidak terlalu berlebihan berharap kepada seseorang yang belum tahu kepastian-Nya, apakah orang tersebut menjadi jodoh kita atau bahkan hanya menjadikan pelajaran bagi kita. Kalau kita menginginkan seseorang kita bisa menikungnya di sepertiga malam, mendoakan dalam setiap sholat, memperbaiki diri menjadi lebih baik insyaallah Allah akan memberikan apa yang kita inginkan. Sebab hati manusia itu milik Allah, jadi kalau kita cinta rebutnya lewat doa bukan lewat pacaran. Seperti kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha :
"Ketika Zulaikha mengejar cinta Yusuf, Nabi Yusuf justru menjauhinya. Namun, ketika Zulaikha mengejar cinta Allah, Allah dekatkan nabi Yusuf kepada Zulaikha".
Dari kisah tersebut kita bisa mengambil hikmahnya, yaitu ketika kita telah mencintai Allah lebih dari segalanya, maka mudahlah bagi Allah untuk memberikan apapun untuk kita.
Mencintai Dalam Doa?
Ya, memang benar. Tiada cinta yang lebih indah dari dua raga yang saling menjaga, tidak bertemu namun saling menunggu, tidak berpapasan namun saling mendoakan. Bahkan, Ali bin Abi Thalib juga berkata :
"Jangan berhenti mendoakan orang yang kamu cintai".
"Cinta itu doa, dan doa adalah cinta. Maka, siapa yang mencintaimu akan mendoakan mu, dan siapa yang mendoakan mu berarti dia sudah sampai tahap benar-benar mencintaimu".
"Jika engkau sedang berusaha meluluhkan hati seseorang, maka luluhkanlah lewat doa".
Dalam Islam, kita di ajarkan untuk bersabar dan ikhlas. Kalau kita mencintai seseorang, itu nggak harus terburu-buru mengungkapkan-Nya. Kadang, lebih baik berdoa kepada Allah supaya kita diberikan yang terbaik. Mencintai dalam doa bukan berarti mengabaikan perasaan, tapi lebih memilih untuk menjaga kehormatan diri dan hanya berharap kepada Allah SWT. Ingat, "berharap lah kepada tuhan mu jangan berharap kepada manusia, sebab hati manusia bisa berubah-ubah".
Kesimpulan
Mencintai dalam diam sambil taat kepada Allah itu nggak mudah, tapi pasti ada berkah di dalamnya. Kadang kita memang harus sabar dan menjaga hati, meskipun perasaan itu ada. Tapi, percayalah kalau Allah punya rencana terbaik untuk kita dan selalu berserah dirilah kepada Allah sebab semua akan indah pada waktunya. Cinta yang tulus itu Ketika "Sebaik-baiknya mencintai adalah dengan menjauh, dan sebaik-baiknya menjaga adalah dengan mendoakan". Sampai bertemu di takdir yang indah menurut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H