Mohon tunggu...
Dinindriya Izzatinisa
Dinindriya Izzatinisa Mohon Tunggu... Desainer - MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA UIN MALIKI

Mahasiswa teknik informatika yang tertarik di bidang desain grafis dan ui/ux, musik, belajar bahasa dan saya juga suka bahas tentang skincare lo.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tahlilan di Desa Talok: Kebersamaan dan Spiritual Kelompok 173 KKM UIN Malang di Desa Talok

25 Januari 2024   22:48 Diperbarui: 25 Januari 2024   22:52 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kelompok 173 KKM UIN Malang telah menjalankan kegiatan rutin yang penuh makna, yakni tahlilan bersama warga Desa Talok setiap malam Jum'at. Tahlilan, sebuah praktik keagamaan dalam masyarakat Islam, telah menjadi titik sentral kebersamaan dan solidaritas di antara anggota kelompok.

Mengenali Tahlilan

Tahlilan adalah upaya membaca, mengkaji, dan mengingat, berasal dari bahasa Arab, yang menjadi bagian penting dalam kehidupan beragama. Dilakukan secara bergilir, tahlilan di Desa Talok bukan sekadar tradisi, melainkan juga mengandung makna mendalam dalam Islam. Ini bukan hanya tentang berduka, tetapi juga memberikan dukungan moral dan spiritual kepada keluarga yang sedang berduka.

Makna Mendalam dalam Islam

Praktik tahlilan merupakan bentuk dukungan moral dan spiritual untuk keluarga yang berduka, membantu mereka menghadapi kesedihan dengan penuh keimanan. Lebih dari sekadar tradisi, tahlilan di Desa Talok diartikan sebagai cara untuk memberikan pahala kepada almarhum, mengingat dan mendoakannya agar mendapat keberkahan di akhirat.

Tata Cara Pelaksanaan yang Bermakna

Agar tahlilan menjadi pengalaman yang lebih bermakna, anggota Kelompok 173 KKM UIN Malang memiliki beberapa petunjuk:

  1. Niat yang Tulus: Sambutlah tahlilan dengan niat yang tulus, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah, memberikan dukungan kepada keluarga yang berduka, dan mendoakan almarhum.

  2. Pemilihan Waktu yang Tepat: Lakukan tahlilan pada waktu yang tepat, seperti malam hari atau pada hari-hari tertentu yang dianggap istimewa dalam Islam.

  3. Membaca Al-Quran dan Doa: Selama tahlilan, bacalah ayat-ayat Al-Quran yang relevan dan doa-doa yang bermanfaat. Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk membaca Al-Quran sebagai bentuk pengingat akan kehidupan setelah mati.

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun