Mohon tunggu...
Dinindriya Izzatinisa
Dinindriya Izzatinisa Mohon Tunggu... Desainer - MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA UIN MALIKI

Mahasiswa teknik informatika yang tertarik di bidang desain grafis dan ui/ux, musik, belajar bahasa dan saya juga suka bahas tentang skincare lo.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengatasi Perangkap dalam Ilmu Saraf Organisasi: Panduan Menuju Integrasi yang Seimbang

23 November 2023   12:02 Diperbarui: 23 November 2023   12:07 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam era yang semakin kompleks dan dinamis, integrasi ilmu saraf dan ilmu organisasi menjadi krusial. Jurnal berjudul "Pitfalls in Organizational Neuroscience: A Critical Review and Suggestions for Future Research" oleh Anthony I. Jack et al. (2017) merinci tantangan dan potensi integrasi dua disiplin ini. Penelitian ini merangkum kebutuhan akan bimbingan dalam menyatukan ilmu saraf dan ilmu organisasi dengan fokus pada logika desain dan masalah inferensial dalam penelitian ilmu saraf.

Logika Desain dan Inferensi Terbalik: Mengurai Tantangan

Makalah tersebut menyoroti kurangnya panduan yang tersedia bagi para peneliti yang berusaha mengintegrasikan ilmu saraf dan ilmu organisasi. Penekanan pada logika desain dan masalah inferensial dalam penelitian ilmu saraf menciptakan landasan kritis. Keterbatasan, terutama dalam inferensi terbalik, menjadi sorotan utama, dengan peneliti mengusulkan solusi untuk mengatasi kendala tersebut.

Metode Ilmu Saraf: Kekuatan dan Keterbatasan

Dalam peninjauan metode ilmu saraf, penulis menyajikan berbagai pendekatan, seperti pencitraan resonansi magnetik fungsional, elektroensefalografi, studi lesi, stimulasi magnetik transkranial, dan stimulasi arus searah transkranial. Kelebihan dan kekurangan setiap metode dieksplorasi secara mendalam. Meskipun penting, penulis menekankan perlunya penanganan masalah inferensi terbalik.

Mengatasi Tantangan: Solusi dan Panduan

Makalah ini tidak hanya mengidentifikasi permasalahan, tetapi juga menawarkan solusi. Para peneliti didorong untuk melakukan tinjauan menyeluruh terhadap literatur ilmu saraf untuk memastikan kesimpulan yang valid. Pembahasan fitur desain kritis juga menjadi sorotan, dengan penulis mengusulkan langkah-langkah konkret untuk memperkuat validitas inferensi.

Membangun Jembatan: Integrasi yang Seimbang

Dengan menyoroti karya empiris terpilih dalam ilmu saraf organisasi, penelitian ini membangun jembatan antara teori dan aplikasi. Pemahaman mendalam terhadap fitur desain kritis diakhiri dengan dorongan untuk mencari pemahaman dasar melalui studi eksplorasi. Ini memberikan landasan untuk laporan teoretis yang kuat dalam ilmu saraf organisasi.

Masa Depan Ilmu Saraf Organisasi: Langkah-Langkah Konkret

Makalah ini merinci beberapa saran konkrit untuk penelitian masa depan. Penggunaan metode intervensi saraf, seperti TMS dan studi lesi, diusulkan untuk meningkatkan kesimpulan dari otak ke perilaku. Perlunya desain yang disesuaikan dalam studi neuroimaging juga disoroti untuk memperkuat inferensi dan validitas ekologis. Pentingnya membuat tes hipotesis sederhana namun efektif untuk menetapkan klaim kausal dan relevansi dengan fenomena organisasi dunia nyata menjadi fokus utama.

Kesimpulan: Melangkah Menuju Integrasi yang Kokoh

Dengan mengingat judul jurnal, "Pitfalls in Organizational Neuroscience: A Critical Review and Suggestions for Future Research," makalah ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman integrasi antara ilmu saraf dan ilmu organisasi. Dengan panduan yang diberikan, diharapkan penelitian di masa depan dapat mengatasi perangkap yang diidentifikasi, menciptakan landasan yang kokoh untuk perkembangan kedua bidang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun