Mohon tunggu...
Dinindriya Izzatinisa
Dinindriya Izzatinisa Mohon Tunggu... Desainer - MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA UIN MALIKI

Mahasiswa teknik informatika yang tertarik di bidang desain grafis dan ui/ux, musik, belajar bahasa dan saya juga suka bahas tentang skincare lo.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sugarcoat, Bikin Hidup Lebih Manis atau Bikin Puyeng?

23 September 2023   05:40 Diperbarui: 23 September 2023   05:46 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengar-dengar, ada kata keren yang lagi jadi bintang di dunia percakapan, yakni "sugarcoat." Iya, itu bukan nama permen atau kue manis, tapi lebih ke cara kita ngomongin sesuatu biar keliatan lebih manis daripada aslinya. Gimana sih, nggak nyangka ya, kata semacam ini bisa jadi begitu populer dalam sekejap. Di artikel gaul ini, kita bakal kupas tuntas soal fenomena sugarcoat ini: dari mana asalnya, kenapa orang pada suka pake sugarcoat, sampe dampak-dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Biar nggak puyeng, yuk, kita bahas bersama-sama!

"Sugarcoat," Apa Sih Artinya?

Sebelum masuk ke dalam dunia sugarcoat, mari kita ngeh itu artinya apa. Kata "sugarcoat" ini sebenernya gabungan dari dua kata, yaitu "sugar" yang berarti gula, dan "coat" yang artinya lapisan atau pelapis. Jadi, secara harfiah, sugarcoat bisa diartikan sebagai "menggula-guli" atau "melapisi dengan gula." Sebenernya, istilah ini pertama kali digunakan di abad ke-16 buat ngegambarkan cara orang ngasih obat yang pahit dengan nambahin gula biar jadi lebih enak. Makanya, ide di balik sugarcoat ini adalah bikin sesuatu yang nggak enak jadi lebih enak dengan cara menyajikannya.

Tapi lama-lama, konsep sugarcoat ini mulai merambah ke hal-hal yang lebih luas, nggak cuma soal obat-obatan. Orang-orang pun mulai ngomongin sugarcoat buat menjelaskan cara mereka ngomong atau ngasih informasi yang lebih manis atau lebih bagus daripada kenyataannya. Jadi, bisa dibilang, sugarcoat itu ngebungkus sesuatu dengan kata-kata atau tindakan yang lebih manis daripada kenyataan yang ada.

Kenapa Orang Suka Pake Sugarcoat?

Nah, pertanyaan selanjutnya adalah, kenapa sih orang suka pake sugarcoat? Ada beberapa alasan kenapa orang sering melakukan sugarcoat dalam komunikasi mereka:

1. Menghindari Konflik: Salah satu alasan utama orang pake sugarcoat adalah untuk menghindari konflik. Dengan ngomongin sesuatu dengan cara yang lebih lembut atau positif, mereka berharap bisa menghindari pertengkaran atau konflik yang nggak perlu.

2. Biar Hubungan Nggak Rusak: Orang sering melakukan sugarcoat biar nggak merusak hubungan antar individu. Mereka khawatir bahwa kalo ngomongin sesuatu dengan keras atau kritik yang tajam, bisa bikin orang lain merasa terluka atau tersinggung. Jadi, pake sugarcoat ini biar hubungan tetep asik-asik aja.

3. Nggak Mau Bertanggung Jawab: Kadang-kadang, seseorang bisa pake sugarcoat buat ngindarin tanggung jawab atas tindakan atau keputusan yang buruk. Dengan nyelametin situasi dengan cara yang lebih positif, mereka coba melepas diri dari konsekuensi yang mungkin bakal muncul.

4. Pengen Disuka Orang Lain: Sugarcoat juga bisa dipake buat bikin orang lain seneng. Orang yang pengen diterima atau dicintai sama orang lain bisa aja pake sugarcoat buat nyelametin diri mereka biar keliatan lebih baik di mata orang lain.

Dampak Sugarcoat dalam Kehidupan Sehari-Hari

Sugarcoat bisa punya dampak yang gede dalam berbagai aspek kehidupan kita. Coba kita bahas dampak-dampaknya dalam beberapa situasi:

 1. Dalam Hubungan Antar Manusia

Dalam hubungan manusiawi, sugarcoat bisa bantu menjaga keharmonisan dan menghindari konflik yang nggak perlu. Tapi kalo berlebihan, bisa bikin kurangnya kejujuran dan ketidakmengertian antar individu.

 2. Kesehatan Mental

Kalo kita selalu ngomongin masalah kita atau perasaan kita pake sugarcoat, bisa jadi kita nggak mengerti benar perasaan kita sendiri. Ini juga bisa ngganggu kemampuan kita buat cari dukungan dan bantuan yang kita butuhin.

 3. Pekerjaan dan Karier

Di lingkungan kerja, sugarcoat bisa punya dampak gede. Atasan atau rekan kerja yang terlalu sering pake sugarcoat dalam memberi umpan balik atau ngevaluasi kinerja kita bisa bikin pertumbuhan dan perkembangan kita terhambat.

 4. Perubahan Sosial dan Politik

Dalam politik dan isu-isu sosial, sugarcoat bisa dipake buat ngelabui atau mempengaruhi pendapat publik. Ini bisa bikin kebingungan soal apa yang sebenernya terjadi.

 5. Keputusan Berdasarkan Fakta

Penting buat punya keputusan yang berdasarkan fakta dan informasi yang beneran. Sugarcoat bisa nggak memungkinkan kita buat ngambil keputusan yang bener karena kita nggak punya gambaran yang jelas soal situasinya.

Kapan Sugarcoat Nggak Cocok

Walau ada situasi di mana sugarcoat bisa berguna, ada juga situasi di mana itu nggak cocok. Contohnya:

1. Keputusan Penting: Dalam pengambilan keputusan yang penting, seperti investasi keuangan atau perubahan besar dalam hidup, kejujuran dan kejelasan lebih berharga daripada sugarcoat.

2. Situasi Krisis: Dalam situasi krisis atau darurat, sugarcoat bisa bikin kebingungan dan nggak membantu tindakan yang cepat dan tepat.

3. Pekerjaan: Terlalu sering pake sugarcoat di lingkungan kerja bisa nggak baik buat pertumbuhan dan perkembangan karier kita.

4. Hubungan Pribadi: Pake sugarcoat terlalu sering

 dalam hubungan pribadi bisa nggak baik buat komunikasi yang sehat dan pemahaman yang lebih dalam.

 Cara Menghadapi Sugarcoat

Kalo kita merasa ada yang terlalu sering pake sugarcoat dalam komunikasi, nggak ada salahnya buat kita mencoba menghadapinya. Berikut beberapa tips buat menghadapi sugarcoat:

1. Ajak Diskusi Terbuka: Cobain ajak orang yang sering pake sugarcoat buat diskusi terbuka. Bilang kalo kita lebih nyaman kalo dia ngomong apa adanya.

2. Jangan Terlalu Sensitif: Kalo ada orang yang pake sugarcoat, jangan langsung merasa tersinggung. Mungkin mereka punya alasan sendiri kenapa mereka ngomong kayak gitu.

3. Pahami Motivasi Mereka: Coba pahami apa motivasi orang yang pake sugarcoat. Mereka mungkin nggak pengen bikin kita sedih atau marah.

4. Kenali Waktu yang Tepat: Kadang, pake sugarcoat bisa jadi cara yang baik buat nyampaikan berita yang kurang baik. Kita harus kenal waktu yang tepat buat pake sugarcoat dan waktu yang tepat buat ngomong apa adanya.

Kesimpulan

Jadi, gimana nih, udah lebih paham soal sugarcoat? Ini bisa jadi topik yang seru buat dibahas karena nggak cuma ada di dunia komunikasi, tapi juga merasuk ke banyak aspek kehidupan kita. 

Yang penting, kalo kita pake sugarcoat, kita juga harus tahu kapan itu tepat dan kapan nggak. Jadi, selamat berbicara dengan manis, tapi jangan sampai kita ketagihan sugarcoat sampai lupa apa yang sebenernya terjadi di dunia nyata!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun