Assalamualaikum Wr. Wb.
Terimakasih kepada pembaca setia telah mengunjungi blog penulis. Kali ini penulis akan memaparkan sedikit terkait model-model pondok pesantren (Tipologi Pondok Pesantren)
Ada tiga poin yang akan kami bahas yakni :
1. Pesantren salafiyah atau tradisional
Pesantren salaf atau pesantren salafiyah adalah sebutan bagi pondok pesantren yang mengkaji kitab-kitab kuning atau kitab-kitab kuno. Pondok pesantren salafiyah adalah pesantren yang tetap mempertahankan pelajaran dengan kitab-kitab klasik dan tanpa diberikan pengetahuan umum. Pesantren salaf ini identik dengan pesantren tradisional yang berbeda dengan pesantren modern dalam hal metode pengajaran dan infrastrukturnya. Pesantren salaf ini, hubungan Kyai dengan santri cukup dekat secara emosional, karena Kyai terjun langsung ke dalam menangani para santrinya. Kata salaf berasal dari bahasa Arab yang artinya dulu atau yang sudah lewat. Dalam pengertian istilah pesantren di Indonesia salaf berkonotasi pada sebuah pesantren tradisional yang menganut sistem pendidikan kuno yaitu sistem wetonan, beadongan dan sorogan. Saat ini pesantren salaf bermakna sebuah pesantren yang murni mengajarkan ilmu agama baik dengan sistem tradisional maupun sistem klasikal atau bincang kelas yang umum disebut madrasah Diniyah. Pesantren salaf yang memiliki santri cukup banyak biasanya menganut dua sistem yaitu sistem sorogan atau wetonan dan sekaligus klasikal. Kegiatan di pondok pesantren salafiyah ini diantaranya :
- Pertama mengaji kitab kuning
- Kedua pasaran di bulan romadhon
- Ketiga yaitu melakukan salat jamaah
- Keempat maulidan
- Kelima kerja bakti di lingkungan pondok pesantren
Dalam proses belajar mengajar di pesantren salafiyah ini secara garis besar sistem pengajaran yaitu ada dua macam yaitu :
- Pertama sistem wetonan yaitu kyai membaca dari suatu kitab dalam waktu tertentu dan santri membawa kitab yang sama dengan Kyai dan santri mendengarkan, menyimak bacaan dari Kyai. Dalam sistem pengajaran ini tidak dikenal absensi, jadi santri boleh datang juga boleh tidak.
- Kedua yaitu sistem sorogan yaitu santri dan biasanya yang pandai mencalonkan sebuah kitab kepada kiai itu dibaca di hadapan Kyai. Jika ada kesalahan maka kesalahan itu akan langsung dibetulkan oleh kyai.
Pada umumnya ilmu ilmu yang diajarkan di pondok pesantren ada 12 macam yaitu ilmu yaitu :
- Ilmu Nahwu
- Ilmu sorrof
- Ilmu Maani
- Ilmu bayan
- Ilmu Badig
- Ilmu tauhid
- Ilmu fiqih
- Ilmu Ushul fiqih
- Ilmu tafsir
- Ilmu hadits
- Ilmu mustalaghul hadist
- Ilmu Mantiq
Ilmu-ilmu yang di tulis dalam bahasa Arab yang ada 12 macam ini adalah mata pelajaran yang pada umumnya diajarkan di pondok pesantren di Indonesia. Kurikulum pada pondok pesantren salafiyah atau tradisional ini pada dasarnya statusnya hanya pendidikan non-formal yang hanya mempelajari kitab-kitab klasik. Kitab-kitab klasik ini meliputi Nahwu sarraf, balagwah, tauhid, tafsir, hadis, Mantiq, tasawuf, fiqih, Ushul fiqih dan akhlak. Namun pondok pesantren ini telah menggunakan metode terbaru yakni metode cepat menguasai pemahaman Alquran dan kitab kuning yang terdapat dalam kitab amtsilati. Metode ini menerapkan rumus-rumus dan kaidah-kaidah yang sangat penting. Sehingga dapat memudahkan bagi kita yang pemula untuk mendalami Al-Qur'an dan kitab kuning atau biasa kita dengan kitab klasik. Dengan demikian pelaksanaan kurikulum pesantren ini berdasarkan kemudahan dan kompleksitas ilmu atau masalah yang dibahas dalam kitab. Kurikulum pesantren ini memuat hampir semua materi pelajaran yang sering disebut sebagai pelajaran agama. Kurikulum pesantren biasanya juga tidak berdasarkan dengan kementerian pendidikan karena pondok pesantren ini tidak dalam naungan pemerintah akan tetapi pondok pesantren biasanya dikelola oleh pengasuh pondok itu sendiri.
2. Pesantren khalafiyah atau pesantren modern
ini merupakan perkembangan dari pesantren salafiyah yang didalamnya digariskan dengan kemajuan zaman. Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong Pesantren ini untuk mengikutinya hingga pada akhirnya didirikan pesantren ini dengan tujuan membantu santri untuk memiliki kemampuan atau keterampilan intelektual muslim yang berasaskan Islam. Dipesantren ini tidak hanya ada pengajaran mengenai kitab-kitab klasik atau kitab-kitab kuning melainkan juga ada pengajaran tentang ilmu-ilmu umum dan yang lainnya. Itulah yang menjadikan perbedaan antara lulusan pesantren khalafiyah dan pesantren salafiyah. Hal lain yang sangar terlihat dari pesantren modern yakni dari segi bahasa arab dan bahasa Inggris. Yang mana hampir penggunaannya dalam sehari-hari diwajibkan untuk para santri. Selain itu juga ada kurikulum yang dibuat oleh pesantren modern dimaksudkan untuk santrinya agar selalu berkembang. Kurikulum-kurikulum yang dibuat oleh Pesantren itu biasanya secara langsung ditetapkan oleh Kyai itu sendiri dengan melihat perkembangan yang ada. Kehidupan di pesantren bagi para santri pun beragam. Di pesantren modern santri tidak diwajibkan untuk bersarung, dengan tujuan santri bebas beraktivitas seperti santri-santri lain di luar sana. Tatkala dari pesantren salafiyah, pesantren modern di sini juga memiliki hujjah atau dasar atau pedoman yang kuat. Adanya perbedaan dalam sistem pembelajarannya diharapkan tidak membuat sekat antara pesantren salafiyah dan pesantren khilafiyah. Hal ini justru semakin mempertegas bahwa islam merupakan agama yang kaya akan ilmu pengetahuan. Bagaimanapun adanya perbedaan arti kata ulama-ulama Nahdliyyin bahwasanya perbedaan adalah sesuatu hal yang perlu kita syukuri. Karena perbedaan merupakan rahmatan lil alamin. Begitupun perbedaan-perbedaan yang ada di salafiyah dan khalafiyah. Namun dari perbedaan-perbedaan yang di salafi dan khalafiyah ada satu cita dan satu asa yang sama, yakni sama-sama memiliki cita-cita untuk menjadikan Islam kembali berjaya seperti halnya dahulu pada masa bimbingan Rasulullah SAW. Pesantren salafiyah dan pesantren khalafiyah juga memiliki asa yang sama. Yakni semangat untuk menjaga agama Allah agar tetap tegak di muka bumi ini.
3. Kategorisasi pondok pesantren
Ada banyaka pandangan tentang pengelompokan jenis-jenis atau kategorisasi pondok pesantren. Zaman sari dhofir memandang pondok pesantren menjadi dua kategori yaitu pondok pesantren salafi dan pondok pesantren kholafi. Pondok pesantren salafi mengajarkan pengajaran kitab-kitab Islam klasik sebagai inti pendidikannya. Penerapan sistem madrasah untuk memudahkan sistem sorogan yang dipakai dalam lembaga-lembaga pengajian bentuk lama, tanpa mengenalkan pengajaran pengetahuan umum. Sedangkan pondok pesantren khoalafi telah memasukkan pelajaran-pelajaran umum dalam madrasah yang dikembangkan atau membuka tipe-tipe sekolah umum di dalam lingkungan pondok pesantren. Ada pula yang mengkategorisasikan pondok pesantren dari sistem pendidikan yang dikembangkan. Pondok pesantren dengan kategorisasi seperti ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
- Pertama, memiliki santri yang belajar dan tinggal bersama Kyai. Kurikulumnya itu tergantung Kyai dan pengajarannya pun secara individual.
- Kedua, memiliki madrasah Kurikulumnya tertentu, santrinya bertempat tinggal di asrama untuk mempelajari pengetahuan agama dan umum.
- Ketiga, hanya berupa asrama santri belajar di sekolah, madrasah bahkan perguruan tinggi umum atau agama di luar. Kyai sebagai pengawas dan pembina mental.
Kemudian jenis pondok pesantren menurut Komar yang memaparkan perkembangan pondok pesantren dari masa kemasa sehingga terdapat dua kategori pondok pesantren yaitu, pondok pesantren tradisional dan pondok Pesantren modern yang dilihat dari beberapa aspek, yaitu :
- Pertama yaitu kepemimpinan pondok pesantren
- Kedua institusi di pondok pesantren
- Ketiga kurikulum pondok pesantren
- Keempat metode pendidikan suatu pondok pesantren
- Kelima fasilitas yang disediakan pondok pesantren
Cukup sekian yang dapat dipaparkan penulis. Semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H