Mohon tunggu...
Dini Mufidati
Dini Mufidati Mohon Tunggu... Jurnalis - Khoirunnas Anfa'uhum Linnas

Mahasiswi Program Studi Tadris Matematika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kedatangan Islam di Nusantara

27 Maret 2020   11:15 Diperbarui: 28 Mei 2020   18:38 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Assalamualaikum Wr. Wb...

Terimakasih kepada pembaca setia telah mengunjungi blog penulis. Kali ini penulis akan memaparkan sedikit terkait Kedatangan Islam di Nusantara. Islam masuk ke Nusantara tidaklah secara percuma melainkan dengan proses yang panjang. Lalu, bagaimana masuknya Islam ke Nusantara? Menurut sejarawan ada 4 teori masuknya Islam ke Nusantara. Yaitu:

Teori Gujarat

  • Teori ini menyatakan bahwa islam masuk di Indonesia berasal dari Gujarat hingga melewati selat malaka pada abad ke 13 M. Teori ini dikemukakan oleh 2 sejarawan india yaitu S. Hurgronje dan J. Pijnapel. Teori ini diperkuat dengan ditemukannya batu nisan sultan kerajaan samudra pasai yaitu Malik As-Shaleh pada tahun 1297.

Tori Persia

  • Menurut Umar Amir Husen dan Hoesein  Djadjadiningrat berpendapat bahwa Islam masuk di Indonesia bukan berasal dari gujarat melainkan dari persia. Persia sendiri merupakan suatu kerajaan yang berada di Irak mereka berpendapat bahwa Islam masuk di Indonesia berasal dari persia karena adanya suatu kesamaan antara Indonesia dengan Persia. Contohnya seperti peringatan hari besar Indonesia seperti 10 Muharram dengan upacara yang bernama Tabuik atau tabut di daerah sumatera.

Teori cina

  • Menurut teori ini migrasi masyarakat cina dari konten ke Nusantara pada abad ke 9 adalah awal mula masuknya budaya islam ke Nusantara. Hal ini dikuatkan dengan raden Patah yaitu raja Demak merupakan keturunan Cina. Kemudian penulisan gelar Raja Demak yang menggunakan istilah Cina. Catatan yang menyebutkan pedagang cina adalah pedagang yang pertama kali menduduki daerah di Nusantara.

Teori Arab

  • Menurut teori ini Islam dibawa langsung oleh musafir dari arab pada abad ke-7. Tokoh yang mengemukakan teori ini salah satunya yaitu Buya hamka. Beliau adalah ulama sekaligus sastrawan di Indonesia. Teori ini juga diperkuat dengan adanya suatu perkampungan Arab di sumatera utara yang bernama Bandar Khalifah. Juga digunakannya gelar Al-malik di kerajaan samudera pasai.

Selanjutnya yakni metode penyebaran Islam di Nusantara. Bagaimana sih metodenya? 

Seperti yang kita ketahui bahwasanya Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin yaitu rahmat dari alam semesta. Jadi, islam tidak mengajarkan untuk perbuatan kekerasan apalagi saling membunuh hanya karena perbedaan pandangan sedangkan Iislam Nusantara sendiri itu bertujuan untuk mengkokohkan atau meneguhkan Indonesia dalam konteks Islam Plural. Jadi Islam Nusantara lebih menjamin toleransi kebudayaan lokal sehingga cara yang dilakukan untuk meyebarkan Islam di Nusantara dengan cara/ tindakan yang terpuji dan baik seperti berdialok dengan santun dan memberikan ketauladanan dengan akhlakul karimah seperti cara berbicara yang baik, cara bergaul yang baik, cara menyelesaikan masalah dengan baik. Disini ada beberapa cara yang dilakukan dalam menyebarkan agama islam di Nusantara, yakni:

Perdagangan

  • Dalam perdagangan ini terdapat interaksi antara pedagang muslim dengan masyarakat pribumi khususnya di sekitaran pesisir pantai. Dengan adanya interaksi ini pedagang muslim menerapkan sistem dagang atau jual beli yang islami seperti tutur kata yang baik, saling menguntungkan kedua belah pihak, tidak merugikan apabila adanya akad jual beli. Akibat hal ini menjadikan masyarakat pribumi untuk masuk Islam karena perlakuan terpuji oleh masyarakat islam tersebut. Selain itu juga berdagang  dengan sistem silaturrahmi seperti yang dilakukan oleh syeck maulana ishak. Beliau memiliki tiga kapal dimana satu kapal dijual untuk disedahkan ke masyarakat pribumi. Hal ini untuk lebih menarik masyarakat pribumi masuk islam.

Perkawinan

  • Umat islam jumlahnya semakin banyak sementara penghasilannya relatif semakin tinggi sehingga dari ini menarik putri-putri pribumi dari keluarga bangsawan maupun kalangan-kalangan biasa untuk menikahkan mereka. Jadi sebelum menikah putri-putri dari pribumi di islamkan terlebih dahulu, dan mengakibatkan keturunannya nanti islam.

Pendidikan

Para penyebar Islam di Nusantaramendirikan lembaga pendidikan Islam seperti pesntren dan madrasah dengan menerapkan pengkaderan calon ulama. Jadi setelah santri lulus disini diberikan dua pilihan yaitu

  1. Kembali kedesanya dan membangun pesantren lagi 
  2. Merantau dan menjadi juru dakwah untuk menyebarkan islam

Kesenian

  • Melalui metode kesenian ini Walisongo melakukan sebuah pertunjukan wayang kulit. Wayang kulit merupakan tradisi kesenian yang dilakukan sebelum islam masuk ke Nusantara. Jadi umat islam tidak pernah menghilakngkan tradisi setempat, akantetapi merawat dengan cara akulturasi islam ke dalam budaya tersebut. Jadi disini masyarakat tertarik dan ingin menonton dan ingin mengikuti acara tersebut. Sehingga dari ini masyarakat tertarik untuk memeluk Agama Islam.

Politik

  • Politik ini bisa kita jumpai di Maluku dan Sulawesi Selatan. Penyebar Islam telah menaklukkan (menyebarkan islam) melalui kalangan penguasa seperti raja-raja. Kerajaan islam tersebut memperluas wilayahnya dengan menaklukkan daerah lain. Setelah daerah lain tersebut ditaklukkan maka daerah tersebut di islamkan dan dari ini semakin luas.

Untuk selanjutnya yakni proses islamisasi di Nusantara. Bagaimana sih prosesnya?

Proses islamisasi di Nusantara tidak lepas dari teori-teori diatas yang telah berkembang di indonesia berpengaruh juga terhadap proses islamisasi dimana dipetakan menjadi beberapa bagian. Yakni ada tiga fase:

Fase kehadiran pedagang Muslim di Indonesia

  • Fase ini berlangsung pada abad 7M dengan membawa peradaban sendiri yang tetap besumber dari Rasullullah dan berakar kuat pada tradisi yang sangat kental, ketika bersentuhan dengan budaya lokal atau budaya di Nusantara tetap mempertahankan esensi islam yang sejati walaupun secara instrumental pada penerapannya ini mempertahankan syariat yang sudah ditekankan islam itu sendiri. Kehadiran  islam ditengah-tengah masyarakat Indonesia bukan saja sebagai sistem keagamaan semata, tetapi juga sebagai alternatif yang diperhitungkan. Islam merupakan daya dobrak bagi budaya nusantara yang sudah ada sebelum-sebelumnya yakni seperti tatatanan sosial yang timpang, seperti agama yang ada di nusantara sebelumnya yang meberlakukan sistem kasta. Ketika islam datang sistem kasta ini dihapuskan agar menyamaratakan posisi manusia dengan manusia yang lain, tidak ada lagi sitem tatanan sosial kembali yang begitu timpang.

Fase terbentuknya kerajaan Islam berlangsung pada abad 13 M.

Fase pelembagaan Islam berlangsung jauh dri fase-fase sebelumnya.

Beberapa alasan islam sangat mudah berkembang atau disebarkan di Indonesia karena

Ajaran islam yang menekankan prinsip ketauhidan dalam sistem ketuhanannya

  • Ajaran ini identikan dengan liberasi atau kebebasan yang hal ini memberikan pegangan kuat bagi para pemeluknya untuk membebaskan diri dari kekuatan-kekuatan apapun kecuali ikatan selain kepada Allah SWT. Ajaran ini menunjukkan dimensi kebebasan manusia dari kekuatan-kekuatan asing. Konsekuensi dari ajaran tauhid ini adalah islam juga mengajarkan prinsip keadilan, persamaan dalam tatanan atau hubungan kemasyarakatan

Fleksibel (daya lentur) ajaran Islam

  • Ajaran islam disini memiliki ajaran-ajaran yang universal yang sudah ada dalam islam itu sendiri, ajaran ini mudah melebur dengan budaya setempat. Seperti nilai sabar yang ada dalam masyarakat, rendah hati, mementingkan orang lain, jadi disini tidak menghapus apa yang sudah ada di masyarakat tersebut.

Sifat-sifat islam yang ada (2 poin di atas) sebagai institusi yang sangat dominan untuk melawan kolonialisme eropa (portuis dan belanda)

  • Karena persatuan masyarakat islam itu sendiri menjadi salah satu tombak untuk melawan penjajah, menjadi salah satu wadah untuk berkumpulnya umat islam dan mempererat ikatannya.

cukup sekian yang dapat dipaparkan oleh penulis.... Semoga Bermanfaat

Wassalamualaikum Wr.Wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun