Perkawinan
- Umat islam jumlahnya semakin banyak sementara penghasilannya relatif semakin tinggi sehingga dari ini menarik putri-putri pribumi dari keluarga bangsawan maupun kalangan-kalangan biasa untuk menikahkan mereka. Jadi sebelum menikah putri-putri dari pribumi di islamkan terlebih dahulu, dan mengakibatkan keturunannya nanti islam.
Pendidikan
Para penyebar Islam di Nusantaramendirikan lembaga pendidikan Islam seperti pesntren dan madrasah dengan menerapkan pengkaderan calon ulama. Jadi setelah santri lulus disini diberikan dua pilihan yaitu
- Kembali kedesanya dan membangun pesantren lagiÂ
- Merantau dan menjadi juru dakwah untuk menyebarkan islam
Kesenian
- Melalui metode kesenian ini Walisongo melakukan sebuah pertunjukan wayang kulit. Wayang kulit merupakan tradisi kesenian yang dilakukan sebelum islam masuk ke Nusantara. Jadi umat islam tidak pernah menghilakngkan tradisi setempat, akantetapi merawat dengan cara akulturasi islam ke dalam budaya tersebut. Jadi disini masyarakat tertarik dan ingin menonton dan ingin mengikuti acara tersebut. Sehingga dari ini masyarakat tertarik untuk memeluk Agama Islam.
Politik
- Politik ini bisa kita jumpai di Maluku dan Sulawesi Selatan. Penyebar Islam telah menaklukkan (menyebarkan islam) melalui kalangan penguasa seperti raja-raja. Kerajaan islam tersebut memperluas wilayahnya dengan menaklukkan daerah lain. Setelah daerah lain tersebut ditaklukkan maka daerah tersebut di islamkan dan dari ini semakin luas.
Untuk selanjutnya yakni proses islamisasi di Nusantara. Bagaimana sih prosesnya?
Proses islamisasi di Nusantara tidak lepas dari teori-teori diatas yang telah berkembang di indonesia berpengaruh juga terhadap proses islamisasi dimana dipetakan menjadi beberapa bagian. Yakni ada tiga fase:
Fase kehadiran pedagang Muslim di Indonesia
- Fase ini berlangsung pada abad 7M dengan membawa peradaban sendiri yang tetap besumber dari Rasullullah dan berakar kuat pada tradisi yang sangat kental, ketika bersentuhan dengan budaya lokal atau budaya di Nusantara tetap mempertahankan esensi islam yang sejati walaupun secara instrumental pada penerapannya ini mempertahankan syariat yang sudah ditekankan islam itu sendiri. Kehadiran  islam ditengah-tengah masyarakat Indonesia bukan saja sebagai sistem keagamaan semata, tetapi juga sebagai alternatif yang diperhitungkan. Islam merupakan daya dobrak bagi budaya nusantara yang sudah ada sebelum-sebelumnya yakni seperti tatatanan sosial yang timpang, seperti agama yang ada di nusantara sebelumnya yang meberlakukan sistem kasta. Ketika islam datang sistem kasta ini dihapuskan agar menyamaratakan posisi manusia dengan manusia yang lain, tidak ada lagi sitem tatanan sosial kembali yang begitu timpang.
Fase terbentuknya kerajaan Islam berlangsung pada abad 13 M.
Fase pelembagaan Islam berlangsung jauh dri fase-fase sebelumnya.
Beberapa alasan islam sangat mudah berkembang atau disebarkan di Indonesia karena