Disinilah peran guru BK yang akan membantu siswa dalam mengeksplor minat dan bakat, memberikan informasi pendidikan atau dunia kerja yang dapat dipilih oleh siswa sesuai dengan kemampuannya melalui berbagai asesmen serta program BK lainnya.Â
Siswa pada jenjang ini lebih banyak mendapatkan tekanan dari orang tuanya, mendapatkan tuntutan untuk bisa menjadi apa yang orang tuanya inginkan, mendapatkan tuntutan sosial dari lingkungannya, merasa insecure dengan teman sebaya, atau bahkan merasa tertinggal. Dari sini guru BK merancang penyusunan program seperti bimbingan kelas yang membahas tentang strategi belajar yang efektif, pelayanan responsif untuk siswa yang ingin penanganan langsung oleh guru BK.Â
Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa siswa yang merasa terintimidasi dengan guru BK, karena tidak jarang guru BK yang tidak tahu atau tidak menerapkan pendekatan yang harusnya dilakukan kepada siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya lulusan Sarjana Bimbingan dan Konseling dan malah memilih guru BK dari jurusan yang tidak linear.
Lalu bagaimana tentang layanan BK yang berjalan tidak optimal? Â Menurut Mauliza et al. (2018), menemukan bahwa pelayanan BK tidak optimal disebabkan karena siswa tidak datang secara sukarela. Siswa lebih banyak yang menemui guru BK ketika ada masalah atau ketika akan membicarakan kesalahannya, siswa mulai ketakutan ketika mendapatkan panggilan oleh guru BK
Meskipun dekimian, seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya peraturan yang mengatur bahwa guru BK harus diambil dari lulusan Sarjana Bimbingan dan Konseling harapannya bisa lebih menekankan pendekatan yang telah diperlajari semasa studi.
Jadi, penting diingat bahwa guru BK bukan "Polisi Sekolah" yang mempunyai tugas menghukum siswa dan mengawasi gerak-gerik siswa. Namun sebaliknya, Guru BK adalah orang  yang selalu siap sedia mendengarkan keluh kesah siswa, membantu siswa menghadapi tantangan belajar, membantu siswa menghadapi tantangan kehidupan, membantu siswa berkembang menjadi diri yang lebih baik lagi. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H