3. Bisa DipahamiÂ
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa informasi akuntansi termasuk laporan keuangan, dapat digunakan oleh banyak pihak. Hal ini sangat memungkinkan jika tidak semua pengguna informasi ini ahli dalam akuntansi. Oleh karena itu, bisa dipahami (understandability) menjadi karakteristik kualitatif informasi akuntansi.
Adanya karakteristik ini, harapannya laporan keuangan yang disajikan dapat menyederhanakan kompleksitas agar lebih mudah dipahami. Sehingga, penyajian laporan keuangan dibuat jelas dan terstruktur, dan juga menggunakan istilah yang umum dipahami.
4. Dapat Dibandingkan
Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan sebagai dasar pembuat keputusan. Sehingga, tidak jarang pengguna informasi ini perlu membandingkan agar menghasilkan keputusan yang terbaik.
Karakteristik ini memungkinkan penggunanya untuk membandingkan laporan keuangan perusahaan dengan perusahaan lain atau dengan periode yang telah berlalu. Hal seperti ini lazim dilakukan agar dapat memperoleh perspektif yang lebih luas dan memungkinkan analisis yang lebih mendalam.
Salah satu prinsip akuntansi adalah konsisten. Prinsip tersebut merupakan kunci untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat dibandingkan. Karena dengan kekonsistenan ini, pengguna dapat melihat tren dan pola dalam kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu.
5. Materialitas
Karakteristik ini membawa konsep yang mengacu pada pentingnya informasi dalam konteks keseluruhan laporan keuangan. Informasi akuntansi termasuk laporan keuangan dapat dikatakan material jika terdapat pengabaian atau penyajian yang salah dapat memengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna.
Oleh karena itu, hanya informasi yang signifikan yang perlu disajikan secara rinci, sementara yang tidak material dapat diabaikan atau disajikan secara lebih ringkas.