Adapun logo Hari Santri Nasional memiliki makna tersendiri, gambar santri yang berlari dan mengangkat tangan melambangkan semangat juang yang tidak mengenal kata lelah. Berlari memiliki indikasi kemajuan yang lebih baik dan dinamika melambangkan kerja sama dan tekad yang gigih . Gambar tali yang melilit memiliki kesinambungan, yang melambangkan kekuatan, ketahanan dalam menghadapi arus tantangan masa depan.
Lingkaran merah melambangkan keberanian untuk sebuah pengorbanan dan perjuangan. Kombinasi antara lingkaran dan warna merah bermakna perjuangan dan rasa kebersamaan harus terus mengalir tanpa henti, memupuk keberanian dan tekad kuat demi  meraih kesejahteraan untuk masa depan. Dikutip dari jurnal yang ditulis oleh Allan Setyoko yang berjudul "Makna Hari Santri Nasional 2024".
 Jika jihad pada zaman dahulu adalah membela bangsa dan memerangi orang-orang kafir yang telah menghalangi kemerdekaan, lalu bagaimana dengan jihad pada zaman sekarang?. Jihad zaman sekarang bukan berarti harus berperang seperti zaman dahulu, cukup berjuang memerangi hawa nafsu dan berusaha untuk menjadi yang lebih baik lagi.Â
Melaksanakan perintah Allah dan tentu menjauhi larangan Nya yang semata untuk mencari ridho Allah. Jihad zaman sekarang lebih condong melibatkan pengendalikan diri, peningkatkan spiritual, dan usaha untuk senantiasa  berbuat kebaikan.
Zaman sekarang resolusi jihad dipandang  sebagai momem kebangkitan santri menuju kemajuan dan perkembangan yang didorong oleh semangat nasionalisme yang tinggi . Resolusi santri pada masa kini mencerminkan upaya mereka dalam melawan penyebaran informasi yang salah di era digital.Â
Kebangkitan santri pada era digital ini dapat dilihat melalui banyaknya konten dakwah, dan podcast seperti pada Youtube, atau Instagram guna untuk menyalurkan ilmu dan menyebarkan nilai- nilai keislaman. Kebangkitan santri di era digital mencerminkan kemampuan mereka beradaptasi dengan perubahan zaman, di mana teknologi bukan lagi dilihat sebagai tantangan, tetapi sebagai alat untuk memperkuat dakwah, ekonomi, dan peran sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H