Mohon tunggu...
Dini Hikmah Al Faza
Dini Hikmah Al Faza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Baik hati, rajin menabung, ceria dan tidak sombong.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hari Santri Nasional, Napak Tilas Perjuangan Ulama dan Satri Untuk Kemerdekaan dalam Melawan Tiran Pengecut

17 Oktober 2024   18:40 Diperbarui: 17 Oktober 2024   18:44 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/unwahidn/

Hari Santri Nasional merupakan event yang begitu penting bagi bangsa Indonesia, peringatan ini dilaksanakan setiap tanggal 22 Oktober untuk mengenang peran besar para ulama dan kaum santri yang telah gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dari kekuatan tiran pengecut yakni penjajah yang rakus dan haus.

Dilaksanakannya peringatan ini bermula dari usulan dari KH Thoriq Darwis, yang merupakan pengasuh di Pondok Pesantren Babussalam di Banjarejo, Malang, Jawa Timur. Kala itu, ketika menyambut kedatangan capres Jokowi yang berkunjung ke Pondok Pesantren Babussalam, beliau meminta agar negara menetapkan peringatan Hari Santri Nasional. Dengan senang hati Jokowi menerima usulan tersebut dan berjanji akan mewujudkannya jika berhasil terpilih sebagai presiden.

 Setelah itu, muncul banyak pendapat yang mengusulkan penetapan peringatan tersebut, dengan sebagian orang menyarankan agar peringatan Hari Santri tidak dilakukan pada 1 Muharram, melainkan pada 17 Ramadhan yang bertepatan dengan Nuzulul Qur'an. Usulan pada tanggal 22 Oktober di ajukan oleh KH Said Aqil Sirodj kepada pemerintah, yang bertepatan dengan peristiwa resolusi jihad.

Lantas, apa tujuan ditetapkannya Hari Santri pada tanggal 22 Oktober? apakah  hanya sebatas Presiden Jokowi menepati janjinya pada masa kampanye? jelas tidak seperti itu tujuannya, ditetapkannya Hari Santri Nasional memiliki salah satu tujuan utama yakni memberikan apresiasi dan pengakuan atas kontribusi besar ulama dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan. 

Para ulama dan satri memiliki peran yang begitu penting dalam melawan penjajah. 

Selain itu, Hari Santri Nasional juga memiliki tujuan untuk mengingat, meneladani, dan melanjutkan perjuangan ulama dan santri dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Dikutip dari "Detikcom" yang ditulis oleh St.Fatimah pada Rabu, 09 Oktober 2024 dengan judul "Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober serta Tujuan Penetapannya".

Sejarah telah mencatat bahwa para ulama dan santri  mengabdikan hidup mereka demi membela dan mempertahankan kemerdekaan, sebagai langkah awal terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera. 

Dengan semangat yang membara para santri bergabung bersama seluruh fragmen bangsa demi melawan para penjajah, mereka mengumpulkan kekuatan mulai dari daerah-daerah terpencil, menyusun strategi, mengajarkan kepada semua rakyat betapa pentingnya arti kemerdekaan, dan kedaulatan bangsa Indonesia.

Pada tanggal 22 Oktober di bawah pimpinan Kiai Muhammad Hasyim Asy'ari selaku Rais Akbar Jam'iyyah Nahdlatul Ulama,  para ulama mengeluarkan fatwa "resolusi jihad Nu". Tak disangka fatwa tersebut memicu terjadinya pertempuran sengit antara rakyat sipil dan tentara sekutu Netherlands-Indies Civil Adminitrasion (NICA) pada tanggal 26 Oktober hingga 9 November 1945 di Surabaya.

Resolusi Jihad NU merupakan perintah tegas dari para ulama kepada umat Islam yang berada di sekitar  pulau Jawa yang memiliki jarak masafatul qosr ( ),resolusi ini diserukan di rumah-rumah, musholla hingga masjid. Fatwa tersebut berisi tentang kewajiban bagi mereka untuk membela Tanah Air dari para penjajah yang telah menghalangi Indonesia untuk merdeka. 

Resolusi ini diserukan di rumah-rumah, musholla hingga masjid Dilansir dari "Nu Online" yang ditulis dari amanat PBNU (Prof.Dr.KH Said Aqil Sirodj, MA)  pada Jum'at, 22 Oktober 2021 dengan judul "Sejarah Hari Santri".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun