Mereka juga menempati rumah kontrakan, yang perbulannya harus mengeluarkan sebesar Rp. 700.000, sedangkan uang hasil berdagang makanan tersebut tidak sepenuhnya cukup untuk membayar kontrakan. Saat ini bapak Zaeni dan istri hanya mampu mengandalkan meminjam ke saudara terdekat untuk membantu membayar kontrakan dan beberapa kebutuhan rumah lainnya.
Semenjak pandemi usaha berdagang bapak Zaeni menurun dan modal belanja kebutuhan sehari-hari pun didapatkan dari hasil berdagan makanan ringan tersebut dan modal yang didapatkan untuk memenuh keperluan listrik dan makan sehari-har. Karena itu kelompok kami telah berdiskusi dengan matang untuk membantu menangani masalah yang mereka hadapi dengan memberikan sarana dan prasarana untuk mengembangkan dagangannya agar terlihat lebih layak. Sehingga mereka bisa mendapatkan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan kehidupan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H