Mohon tunggu...
DINI
DINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Keluarga terhadap Perkembangan Sosial Emosional

16 Oktober 2024   12:49 Diperbarui: 16 Oktober 2024   12:56 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Interaksi antar anggota keluarga juga memiliki dampak besar pada perkembangan sosial emosional. Komunikasi yang terbuka dan jujur antara orang tua dan anak membantu anak belajar mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang sehat. Selain itu, interaksi yang positif di antara anggota keluarga, seperti bermain bersama, berbagi cerita, atau menyelesaikan masalah, dapat mengajarkan anak tentang empati, kerja sama, dan keterampilan sosial lainnya.Interaksi Keluarga dan Dampaknya

Interaksi keluarga merujuk pada cara anggota keluarga berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Pola interaksi ini sangat memengaruhi perkembangan sosial emosional anak, karena lingkungan keluarga menjadi tempat pertama mereka belajar tentang hubungan interpersonal, emosi, dan nilai-nilai. Berikut adalah beberapa aspek penting dari interaksi keluarga dan dampaknya.

1. Komunikasi

Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting dalam interaksi keluarga. Ketika anggota keluarga merasa bebas untuk berbagi pikiran dan perasaan mereka, hal ini menciptakan suasana yang mendukung. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan di mana komunikasi diutamakan cenderung lebih mampu mengekspresikan diri dan mengelola emosi mereka.

1.1. Mendengarkan Aktif

Mendengarkan aktif adalah bagian penting dari komunikasi. Anggota keluarga yang saling mendengarkan dengan penuh perhatian membantu menciptakan rasa saling menghargai. Ini juga mengajarkan anak pentingnya empati dan menghargai pandangan orang lain.

2. Penyelesaian Konflik

Konflik dalam keluarga adalah hal yang wajar, namun cara penyelesaiannya sangat mempengaruhi anak. Keluarga yang mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif mengajarkan anak keterampilan penting dalam mengelola perselisihan di luar rumah.

2.1. Model Perilaku

Jika orang tua menunjukkan cara yang baik dalam mengatasi konflik---misalnya, melalui diskusi terbuka dan saling menghormati---anak akan meniru perilaku tersebut. Ini akan membekali mereka dengan keterampilan untuk menghadapi konflik dalam hubungan mereka di kemudian hari.

3. Dukungan Emosional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun