Mohon tunggu...
Dini Arisna
Dini Arisna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Diri arisna mahasiswa universitas tadulako prodi antropologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mereview Antropologi Agama Program Studi Antropologi UNTAD

19 Desember 2023   13:02 Diperbarui: 19 Desember 2023   13:17 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

materi ibu risma

Dalam mempelajari antropologi agama terbagi atas beberapametode dalam menganalisis antropologi religi di antaranya yaitu:

1. Metode historis

Metode ini bersifat sejarah dengan maksud untuk menelusuripikiran dan perilaku manusia tentang agamanya yang berlatarbelakang searah yaitu sejarah perkembangan budaya agama sejak manusia masih sederhana budayanya sampai budayaagamanya yang sudah maju.

2. Metode normatif

Dalam studi antropologi agama dimasukkan yaitumempelajari norma-norma kaidah-kaidah patokan-patokandan sastra suci agama maupun yang merupakan perilaku dan kebiasaan yang tradisional yang tetap berlaku baik dalamhubungan antar manusia yang bersumber dan berdasarkanajaran agama masing-masing.

3. Metode deskriptif

Metode ini dalam studi antropologi agama ialah berusahamencatat melukiskan menguraikan perilaku manusia yang menyangkut agama dalam kenyataan yang implisit dalampengunaan metode ini tentang kaidah-kaidah ajaran agama yang eksplisit tercantum dalam kitab-kitab suci dan kitab-kitab ajaran agama yang dikesampingan.

4. Empiris

Metode ini dalam antropologi agama mempelajari pikiransikap dan perilaku agama manusia yang ditemukan daripengalaman dan kenyataan di lapangan artinya yang berlakubersungguhnya dalam kehidupan masyarakat sehari-haridengan menitikberatkan perhatian terhadap kasus-kasuskejadian tertentu atau metode kasus dalam hal ini si penelitidituntut langsung atau tidak langsung melibatkan diri dalamperistiwa yang terjadi misalnya peneliti ikut berperan sertaatau langsung dapat menyaksikan acara perkawinan yang dilakukan antar pria dan Wanita yang beda agama atauperistiwa perkawinan yang berlaku di antara penganut agama  suku dan terjadinya perkawinan yang dilakukan pada penganut aliran kepercayaan terhadap tuhan yang maha esabegitu pula halnya yang menganut pelaksanaan acara dan upacara keagamaan yang berlaku setempat agar si penelitidapat menyaksikan sendiri bagaimana acara dan upacara ituberlangsung siapa yang memimpin Dimana tempatkejadianya peralatan apa yang digunakan apa tujuan upacaradilakukan keadaan para penganutnya gerak-gerak tingkahlakunya dan sebagainya.

Materi ibu yuyun

1. Masyarakat Lisan

Masyarakat Dayak adalah masyarakat lisan. Oleh karena itu tradisi lisan memainkan peranan sentral dalam tatanan hidup bermasyarakat. Tradisi lisan, kata Waiko (1981), adalah lan- dasan kesadaran diri dan otonomi sebuah suku bangsa ketika mereka berhubungan dengan dunia luar.

2. Hubungan Integral Dengan Tanah

Di berbagai sub-suku Dayak ditemukan suatu konsepsi yang serupa mengenai hubungan antara manusia dan tanah dengan segala isinya. Tanah adalah suatu entitas yang integral Dalam konteks kesatuan sub-suku, tanah milik kesatuan hukum adat sering disebut sebagai Binua (Kanayaan), Manoa (Iban), Ba- nua (Simpang, Laur, Jeka, Laur, Krio, La Lara, Bakati). Konsep kebenuaan, dengan demikian, adalah sebuah konsepsi geo-poli- tik. Tidak heran seorang pemuka adat Dayak Iban di Sarawak. dengan tegas melukiskan, "The Dayak Concept on Menoa is equivalent to the concept of state of today" (konsep tentang hanua bagi orang Dayak adalah ekuivalen dengan konsep ten- tang negara dewasa ini). Dalam batas banua terdapat tanah yang mengandung kekayaan sumber daya alam. Di dalam ba- mua terdapat rakyat yang memiliki seperangkat aturan (hukum) dan individu-individu yang diangkat oleh rakyat untuk mene- gakkan aturan itu.

Pandangan Tentang Jagad Raya

Menurut masyarakat Dayak, dunia dan segala isinya dicip- takan oleh Yang Maha Tinggi. Schärer (1963) dalam bukunya "Ngajuk Religion, the Conception of God Among a South Bor o Indigenous peoples" secara terus terang menyatakan, kon sep ketuhanan pada masyarakat Dayak tidak dapat dipahami neo.

Rumah Panjang: Keseimbangan Individu dan Kelompok

Masyarakat Dayak sebelum tahun 1950-an pada umum- nya hidup dalam komunitas rumah panjang (rumah panjai, ba tang, betang, radang). Rumah itu terdiri dari rumah-rumah ke- luarga yang bersamhung menjadi satu. Rumah panjang, terlepas dari bentuk dan panjangnya, tetap memiliki bagian yang tertutup dan bagian yang terbuka. Ini mencerminkan keseimbangan antara nilai individu (privasi) dan kolektif yang dianut oleh orang Dayak.

Bagian yang tertutup adalah bilik milik sebuah keluarga. Se dangkan bagian yang terbuka disebut sog atau soa Di sini se- tiap warga boleh duduk atau tidur-tiduran, ngobrol santai. Tetapi ketika masuk ke bagian bilik atau rumah, seseorang yang bukan bukan anggota keluarga yang bersangkutan tidak behas lagi.

Selebihnya rumah panjang adalah jantung kebudayaan Da- yak. Di situ berlangsung pendidikan bagi putra-putri Dayak. Orang-orang tua menuturkan sejarah keberadaan, adat istiadat, nilai-nilai sosial dan budaya. Di Kalimantan Indonesia, rumah panjang telah menjadi barang langka. Di Sarawak, rumah-ru- mah panjang tetap dipertahankan hingga hari ini.

Pembangunan: Modernisasi dan Pertumbuhan

Diskursus "pembangunan" dan "modernisasi" sudah meru- pakan bagian dari irama kehidupan kita, sehingga tidak banyak orang merasa perlu untuk mencari asal-usul, konsep konsep dasar dan ideologi di balik kata itu secara kritis. Setelah 50 tahun Indo- nesia merdeka, dan enam tahapan pembangunan lima tahun (Pelita I-VT), dan modernisasi di Indonesia, telaah kritis terha dap pembangunan dan modernisasi terasa semakin urgen. Hal ini sekurangnya disebabkan tiga hal. Pertama, setelah lebih kurang 30 tahun mengimani pemba ngunan dan modernisasi, perusahaan-perusahaan multinasional dan swasta nasional berkembang dengan pesat tetapi pemerata- an hasil-hasil pembangunan masih jauh dari harapan harapan Jumlah penduduk yang tergolong miskin pun masih sekitar 27 juta orang.

Hegemoni Agama-Agama Resmi

Di Kalimantan/Borneo, terdapat dua agama resmi yang sangat dominan. Pertama adalah agama Islam. Islam masuk Kalimantan/Borneo, menurut catatan para sejarawan sekitar abad ke-16. Kedua adalah agama Kristen risten dengan d berbagai sek- tenya. Kristen masuk ke Kalimantan sekitar abad ke-19. Hegemoni Islam Dari rekonstruksi sejarah lisan, beberapa sub-saku Dayak yang kini bermukim di pedalaman, pada mulanya bermukim di tepi pantai. Di Kalimantan Barat, suku Dayak Simpang misal nya, berasal dari pantai selatan Karimata, di daerah Kecamatan Sukadana (sekarang).Sejarah perpindahan (dengan hitungan generasi) terjadi pada ahad ke-17. Menurut penuturan para ra tetua suku, mereka pindah.

Materi pa zain

Religion -institusi sosial budaya yang meresap dan bersifatibadanya

Yakin  - jalankan ibadahnya

Agama dipilih secara internalisasi (keluarga)

Internalisasi - sosialisasi-ekulturasi-nilai dan norma

Religi belum dikatakan agama religi masih percaya tentangsupranatural.

Klasifikasi antara kepercayaan dan pandangan dunia 

Religi – supranatural – pandangan dunia

Agama – klasifikasi antara kepercayaan

Kitab itu pandangan hidup

 Religi bisa disebut dengan kepeecayaan

Roh, sihir, dukun - kepercayaan - bahan monotaisme - harmoni

Yakin dulu baru percaya

Kita harus yakin terlebi dahulu

SDA - Manusia - pranata

Culture - konitip - ilmu pengetahuan

- Bagaimana hubungan manusia dengan agama dan kepercayaan

- Manusia tidak perna terlepas dari sumber daya alamnya sangat terpengah besar.

Culture : 1. Alterfak 

         2. Peninggalan - Klasifikasi budaya

         3. Simbol 

Inodren : - Teknologi

         - Gaya hidup

Ritual religion - Klasifikasi kepercayaan

✓ Sumber daya alam dan manusia membentuk sebuah karya

✓ Menghargai semua peninggalan nenek moyang

✓ Simbol juga dapat menjadi kepercayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun