Seiring dengan perkembangan zaman dari waktu ke waktu, teknologi juga terus mengalami perkembangan dari masa ke masanya. Bisa kita lihat sekarang ini penggunaan teknologi, internet, dan sosial media sudah menjadi kebiasaan masyarakat sehari-hari. Bahkan mereka bisa lebih banyak menghabiskan waktu berjam-jam hanya dengan berselancar di dunia maya, melihat berbagai informasi terbaru yang bisa diakses dengan mudah dan cepat.Â
Dengan adanya sosial media ini banyak orang yang bisa menyampaikan pendapatnya di sosial media berkaitan dengan banyak hal yang terjadi, ikut mengomentari suatu berita yang ada di sosial media atau memberikan kritik dan saran melalui sosial media untuk berbagai hal.Â
Penggunaan teknologi ini tentu saja harus dibarengi dengan penggunaan yang bijak dan tidak melanggar etika dalam bersosial media. Salah satunya dalam menyampaikan pendapat atau kritik, tentu saja harus disampaikan dengan bahasa yang baik dan bijak, karena informasi yang ada dalam sosial media ini bisa menyebar dengan begitu cepat. Maka dari itu ketika kita akan memberikan pendapat melalui sosial media harus benar-benar dipikirkan dulu secara matang apakah sudah menggunakan diksi bahasa yang baik atau belum.
Penggunaan sosial media sendiri tidak hanya digunakan oleh pihak individu saja, namun seiring dengan berjalannya waktu banyak para pelaku bisnis yang menggunakan sosial media untuk mempromosikan produk dan mengenalkan produknya ke khalayak umum dengan cepat dan efektif di masa sekarang ini. Selain digunakan untuk bahan promosi, sosial media yang dimiliki oleh pelaku bisnis juga biasanya digunakan oleh perusahaan untuk memberikan gambaran kepada konsumen atau pelanggan terkait dengan usahanya, dengan kata bisa juga disebut bahwa sosial media ini menjadi penghubung secara langsung antara pelaku bisnis dengan publik (masyarakat).Â
Dengan adanya sosial media sendiri pasti memberikan berbagai dampak bagi perusahaan baik dampak positif sampai negatif. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat ini bisa memudahkan kita dalam mengakses berbagai informasi dengan mudah. Sedangkan untuk dampak negatifnya sendiri yaitu terkadang informasi yang dimuat di sosial media tidak semuanya benar, sehingga kita sebagai pengguna sosial media harus selektif dalam menanggapi informasi yang ada di sosial media.
Sementara untuk perusahaan sendiri dengan adanya penyebaran informasi yang cepat lewat sosial media bisa memberikan dua pengaruh yaitu jika informasi yang disebarkan tentang citra baik perusahaan maka akan semakin banyak orang yang percaya atau mengetahui bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan dengan kualitas yang baik. Namun, sebaliknya ketika informasi yang tersebar tersebut adalah informasi yang kurang baik mengenai kinerja usahanya, misal muncul karena kritik konsumen di sosial media yang kurang baik.Â
Maka hal ini juga akan menyebar dengan cepat, yang akhirnya bisa menyebabkan citra baik perusahaan dalam bahaya. Isu negatif yang disebabkan oleh kritik dari konsumen di sosial media sendiri dialami oleh Es Teh Indonesia dimana ada salah satu konsumennya yang mengkritik produk dari Es Teh di twitter dengan kritik yang kurang baik mengenai produk yang dibelinya. Pengguna akun twitter @Gandhoyy memberikan kritik pada es teh bahwa takaran gula dalam produk Chizu Red Velvet dianggap berlebihan, dia menganggap bahwa gula yang terkandung dalam produk itu ada 3kg.
Kritik yang dilakukan oleh konsumen tersebut sontak membuat warga twitter ramai dan ikut berkomentar. Apalagi tindakan yang diambil oleh Es Teh Indonesia dengan mengeluarkan somasi kepada konsumen tersebut untuk menghadapi masalah yang terjadi. Hal inilah membuat permasalahan semakin membesar dan banyak netizen yang menyayangkan terkait langkah somasi yang diambil oleh Es Teh tersebut. Ada yang beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Es Teh tersebut berlebihan yang akhirnya mulai muncul stigma negatif untuk Es Teh Indonesia dengan adanya kejadian ini.Â
Langkah yang diambil oleh Es Teh Indonesia ini dengan mengeluarkan somasi merupakan langkah yang kurang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Maka disini manajemen krisis yang baik sangat diperlukan ketika menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan citra baik perusahaan.Â
Manajemen krisis sendiri merupakan cara yang digunakan oleh perusahaan dalam menghadapi suatu peristiwa atau kejadian, dimana dengan adanya manajemen krisis yang baik diharapkan dapat meminimal resiko kesalahan informasi juga mengurangi atau mencegah terjadinya kerugian. Dari sini kita sadari bahwa manajemen krisis memiliki peran penting dalam menjaga citra baik perusahaan dimata publik. Peran public relations juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan ketika menghadapi sebuah permasalahan.
Publik relations ini memiliki peran dalam mengelola dan mengembangkan reputasi perusahaan, juga berperan dalam membangun hubungan baik dengan publik. Dalam kasus ini kita bisa melihat bahwa strategi yang diambil oleh Es Teh Indonesia ini kurang tepat yang menandakan bahwa praktik manajemen krisis dan praktik public relations yang ada belum sepenuhnya dilakukan dengan baik. Seharusnya dalam menghadapi permasalahan ini pihak perusahaan bisa menggunakan berbagai strategi yang tepat dan meminimalisir munculnya stigma negatif dari publik pada usahanya.