Mohon tunggu...
Dini Afika
Dini Afika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pengajar Muda dalam Program Indonesia Mengajar untuk Memajukan Pendidikan di Indonesia

24 Desember 2021   12:24 Diperbarui: 24 Desember 2021   12:31 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan adalah salah satu kunci bagi kemajuan suatu bangsa dan negara. Sebab, melalui pendidikan suatu negara dapat mengantarkan masyarakatnya pada kesejahteraan. Hal tersebut menjadikan pendidikan sebagai hal terpenting yang selalu dibahas oleh setiap negara. Di Indonesia, Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapat pendidikan. Di mana hal tersebut sesuai dengan salah satu cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut memperlihatkan bahwa Indonesia telah menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan bangsa. Sebab, pendidikan menjadi dasar ilmu yang dibutuhkan oleh setiap orang sebagai bekal untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Dibandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan maka seseorang yang berpendidikan akan memiliki peluang lebih besar untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan membantu memajukan lingkungannya. Dalam hal ini apabila pendidikan di Indonesia merata maka tentu akan memberikan pengaruh yang besar terhadap pengembangan hidup masyarakat secara luas sehingga dapat mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Sayangnya, realitas di lapangan menunjukkan hal sebaliknya. Cita-cita dan tujuan Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa harus dilalui dengan berbagai rintangan yang sangat sulit. Pendidikan di Indonesia justru masih mengalami banyak persoalan yang salah satunya adalah terkait dengan ketidakmerataan pendidikan. Masih banyak masyarakat khususnya di pelosok daerah yang belum dapat mengenyam bangku pendidikan. Persoalan tersebut tidak hanya disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat setempat akan pentingnya pendidikan, namun akses terhadap pendidikan yang juga belum merata di daerah-daerah pelosok. Dengan kata lain, adanya sekolah-sekolah yang ada di daerah belum dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik. Hal tersebut sekaligus menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan pendidikan yang terjadi di Indonesia.

Terkait dengan kenyataan di atas, maka seiring berjalannya waktu muncul berbagai organisasi yang bergerak untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Salah satu organisasi tersebut adalah Indonesia Mengajar. Sejak awal terbentuk dan hingga saat ini, keberadaan Indonesia Mengajar telah banyak memberikan pengaruh yang cukup besar bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Agar lebih jelasnya maka berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai Indonesia Mengajar dan peranannya dalam memajukan pendidikan Indonesia.

Sekilas Tentang Indonesia Mengajar

            Indonesia Mengajar merupakan sebuah gerakan yang fokus untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Gerakan Indonesia Mengajar diinspirasi oleh serangkaian proses panjang yang dibangun selama bertahun-tahun. Konsep dari Gerakan Indonesia Mengajar sendiri pertama kali dicetuskan oleh Anis Baswedan yang konsepnya mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 2009. Proses panjang yang dibangun selama bertahun-tahun oleh Anis Baswedan adalah gabungan dari tiga hal, yaitu (1) pelajaran dari berbagai generasi, (2) perjalanan aktivitas pengabdian maupun interaksi dengan berbagai masyarakat, dan (3) pengetahuan modern yang dipetik dari dunia akademik global.

Kehadiran Indonesia Mengajar ini tidak berambisi untuk menjadi satu-satunya solusi yang dapat menyelesaikan seluruh persoalan pendidikan di Indonesia, namun mereka meyakini bahwa kehadirannya dapat ikut membantu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Secara garis besar, Indonesia Mengajar berbicara mengenai dua hal yaitu pendidikan dan pelibatan. Indonesia Mengajar berupaya untuk mewujudkan salah satu janji kemerdekaan yaitu untuk mencerdaskan bangsa. Pemahaman tersebut lah yang kemudian mengawali hadirnya gerakan Indonesia Mengajar. Indonesia Mengajar melihat bahwa ternyata masih banyak masyarakat yang belum mengenyam bangku pendidikan dengan baik dan layak. Ya, artinya hingga saat ini mereka masih menunggu lunasnya salah satu janji kemerdekaan tersebut. Di sini lah alasan Indonesia Mengajar hadir yaitu untuk membantu lunasnya salah satu janji kemerdekaan Indonesia. 

Selain itu, Indonesia Mengajar juga melihat bahwa perjuangan untuk mencerdaskan bangsa bukan hanya sebagai tugas pemerintah, namun juga tugas bersama. Oleh karena itu, Indonesia Mengajar memutuskan untuk terlibat aktif menjadi bagian dari gerakan perjuangan untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Indonesia Mengajar mengajak semua lapisan masyarakat khususnya para pemuda-pemudi Indonesia untuk bergabung menjadi bagian dari perjuangan tersebut. Oleh karena itu, dalam mewujudkan pendidikan Indonesia yang maju maka Indonesia Mengajar menyediakan berbagai ruang keterlibatan yang dapat diikuti oleh pemuda-pemudi dan para profesional Indonesia. Ruang keterlibatan tersebut seperti menjadi Pengajar Muda, Kelas Inspirasi, Ruang Berbagi Ilmu, Tembokpedia, Taman Teman Bermain, dan Imstitute. Indonesia Mengajar percaya bahwa pendidikan adalah urusan bersama sehingga diperlukan gotong royong dari seluruh lapisan masyarakat untuk membantu terlaksananya berbagai inisiatif yang ada. Melalui gotong royong tersebut diharapkan dapat menunjang kemajuan pendidikan di Indonesia untuk masa depan bangsa yang lebih baik.

Peran Pengajar Muda dalam Memajukan Pendidikan di Indonesia

Sebagai sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan maka Indonesia Mengajar memiliki berbagai program pembangunan yang dilakukan dengan melibatkan masyarakat luas. Salah satu program Indonesia Mengajar adalah Pengajar Muda (PM). Pengajar Muda merupakan program yang melibatkan generasi muda khususnya sarjana-sarjana terpilih untuk terjun langsung ke daerah-daerah pelosok dalam upaya memajukan pendidikan di Indonesia. Mereka adalah orang-orang terpilih yang direkrut, dilatih, dan dikirimkan oleh Indonesia Mengajar ke daerah-daerah pelosok selama satu tahun. Para Pengajar Muda akan menjadi relawan pendidikan Indonesia yang bertugas untuk membersamai masyarakat sebagai guru di pelosok Indonesia. Dalam kegiatan ini para Pengajar Muda memiliki empat tugas yang harus dijalankan, yaitu sebagai berikut :

1. Pengajaran Akademik Intrakurikuler

Dalam melaksanakan tugas pengajaran akademik intrakurikuler ini para PM berarti harus melakukan pengajaran berdasarkan kurikulum nasional. Biasanya, para PM fokus mengajar di mata pelajaran utama yang di UAN kan seperti matematika, IPA, dan bahasa. Oleh karena itu, para PM harus terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dengan metode belajar yang kreatif.

2. Pengembangan Sekolah dengan Ekstrakurikuler dan Pendampingan Guru

Dalam melaksanakan tugasnya ini para PM harus bisa meningkatkan prestasi sekolah dengan pemetaan minat dan bakat siswa. Hal ini dilakukan dengan melibatkan guru dan kepala sekolah untuk mengaktifkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti pramuka, seni tari, olah raga, dan sebagainya. Dalam hal ini, para PM juga hendaknya membantu untuk meningkatkan kapasitas guru-guru dalam kompetensi mengajarnya, mulai dari pedagogis, administrasi manajerial sekolah, penggunaan teknologi untuk mengajar, dan sebagainya.

3. Kegiatan Bersama Masyarakat

Pada dasarnya, kegiatan bersama masyarakat merupakan salah satu strategi yang digunakan pada hampir di semua program Indonesia Mengajar. Hal ini sesuai dengan pendekatan Indonesia Mengajar yang bersifat holistik. Di mana pendekatan tersebut harus melibatkan masyarakat dan mempercayai bahwa mereka pasti bisa mandiri dan tumbuh saling menguatkan satu sama lain. Dalam hal ini para PM dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan oleh masyarakat tempat mereka mengajar, seperti ikut bertani atau berkebun, merayakan hari raya, nikahan warga, sampai dengan pelatihan yang dibutuhkan oleh warga setempat. Kegiatan ini diharapkan dapat mencari aktor-aktor lokal yang akan menggerakkan segala potensi desa tersebut. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kepercayaan diri masyarakat luas dalam mengelola sumber daya, mengambil kepitusan, berjejaring, dan berkolaborasi dengan penggerak. Dengan demikian, maka diharapkan dapat membawa perubahan yang berkelanjutan pada masyarakat tanpa menciptakan ketergantungan pada sebuah sosok atau program.

4. Advokasi Pendidikan

Selama menjalankan tugasnya, para PM melakukan advokasi ke sekolah dan pemerintah setempat, yaitu mulai dari desa sampai tingkat kabupaten. Hal tersebut dilakukan tentunya untuk memperlancar berjalannya program dan menjembatani kondisi hambatan-hambatan yang ada di desa tempat mereka mengajar untuk saling mengambil tanggung jawab akan pendidikan. Para PM harus terlibat aktif dalam membangun, memelihara, menjalin komunikasi, dan mengembangkan jejaring yang berkelanjutan antar aktor pendidikan di daerah tempat mereka mengajar.

Pada dasarnya, hadirnya Pengajar Muda tidak hanya membawa pengaruh terhadap kemajuan pendidikan di daerah-daerah yang mereka tempati. Dengan kata lain, hadirnya Pengajar Muda juga akan membawa pengaruh besar bagi kemajuan pendidikan di Indonesia secara luas. Sebab, para Pengajar Muda tidak hanya akan menjadi guru bagi anak-anak di daerah, tapi di saat yang bersamaan mereka juga akan belajar tentang kepemimpinan. Hal tersebut diharapkan akan membawa mereka pada pemahaman yang utuh terhadap masyarakat akar rumput. Melalui kolaborasi dan interaksi dengan berbagai pihak maka mereka akan lebih mengenal lebih dalam konteks akan rumput Indonesia. Sebab, selama penempatan mereka akan banyak berinteraksi dengan masyarakat dari level desa hingga kabupaten. Dengan demikian, maka persaudaraan yang terbentuk oleh Pengajar Muda di seluruh pelosok Indonesia diharapkan akan semakin erat.

Tidak hanya itu, setelah kembali dari daerah penempatan maka para Pengajar Muda yang memiliki banyak pengalaman diharapkan dapat berkarir di bidangnya masing-masing. Mereka diharapkan dapat menjadi figur-figur yang peduli terhadap pendidikan di Indonesia. Sebab, melalui pengalamannya selama satu tahun di daerah-daerah tersebut akan membawa mereka pada pemahaman dalam melihat realitas masyarakat Indonesia. Dengan demikian, para Pengajar Muda diharapkan dapat berkontribusi lebih besar dalam mengurangi persoalan ketidakmerataan pendidikan di Indonesia atau persoalan pendidikan lainnya.

Penutup 

Isu pendidikan selalu menjadi isu yang tidak ada habisnya jika dibahas. Di Indonesia sendiri, mengkaji permasalahan pendidikan sama seperti mengurai benang kusut yang sulit untuk menemukan ujung pangkal permasalahannya. Indonesia harus menerima kenyataan bahwa seiring berjalannya waktu permasalahan pendidikan yang harus dihadapi semakin kompleks sehingga semakin sulit pula untuk diselesaikan. Padahal pendidikan adalah salah satu kunci untuk membawa suatu negara menuju pada kemajuan dalam upaya kesejahteraan masyarakat. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, permasalahan pendidikan menjadi masalah yang mendesak untuk dicarikan jalan keluarnya. Sayangnya, permasalahan pendidikan yang klasik seperti ketidakmerataan pendidikan pun belum sepenuhnya dapat diselesaikan.

Seiring berjalannya waktu, banyaknya permasalahan pendidikan tersebut membawa semangat baru dari berbagai aktor untuk membangun organisasi yang bergerak dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Salah satu organisasi tersebut adalah Indonesia Mengajar. Dalam upaya untuk mewujudkan tujuan mulianya yaitu untuk memajukan pendidikan di Indonesia maka Indonesia Mengajar banyak mengeluarkan program pembangunan dalam bidang pendidikan. Salah satu program yang banyak dinantikan khususnya oleh generasi muda lulusan baru adalah kegiatan Pengajar Muda. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa para PM memiliki tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan setiap tugasnya. Para PM diharapkan dapat menjadi fasilitator pendidikan di daerah-daerah sebagai jembatan antar elemen di lingkungan pendidikan yang akan memantik aksi-aksi lokal. Sampai saat ini, Indonesia Mengajar terus membuka kesempatan besar khususnya bagi sarjana-sarjana lulusan baru untuk menjadi relawan pendidikan. Kegiatan PM ini juga telah memberikan kesempatan dan semangat baru bagi masyarakat daerah untuk merasakan pendidikan yang baik dan layak. Melalui kegiatan PM ini diharapkan dapat membantu dalam mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik.

Terkait dengan hal tersebut, maka seluruh elemen baik dari anggota Indonesia Mengajar, pemerintah, dan masyarakat luas termasuk masyarakat sasaran dan para relawan diharapkan dapat bekerja sama dengan baik demi menyelesaikan persoalan pendidikan di Indonesia. Hal ini karena Indonesia Mengajar sebagai gerakan yang membantu memberikan berbagai fasilitas melalui program-programnya tidak akan dapat berjalan apabila tidak ada kerja sama di dalamnya. Sebab, masalah pendidikan adalah masalah bersama sehingga dalam menyelesaikannya pun membutuhkan kerja sama yang kuat. Apabila Indonesia Mengajar tidak mendapat dukungan dari pemerintah atau pun masyarakat luas, maka dapat dipastikan bahwa program-program Indonesia Mengajar tidak mungkin dapat berjalan. Oleh karena itu, melalui kerja sama dari berbagai elemen ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan persoalan pendidikan di Indonesia. Dengan demikian, kesempatan untuk memajukan pendidikan di Indonesia tentu akan semakin besar.

Sumber :

Indonesia Mengajar. 2011. "Tentang Pengajar Muda". https://indonesiamengajar.org/. Diakses pada 23 Desember 2021, pukul 16.16.

Megawanti, Priarti. 2015. "Meretas Permasalahan Pendidikan di Indonesia". Jurnal Formatif. Vol. 2, No. 3, hlm. 227. Pada laman https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/download/105/101. Diakses pada 23 Desember 2021, pukul 17.20.

Rahman, I.F., dan Tritanti A. 2021. "Peran dan Kebermanfaatan NGO Indonesia Mengajar dalam Mengembangkan Human Capital di Desa Labuangkallo, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur". Jurnal Administrasi Bisnis Terapan. Vol. 3, No. 2, hlm 77 -- 80. Pada laman http://journal.vokasi.ui.ac.id/index.php/jabt/article/view/131/103. Diakses pada 23 Desember 2021, pukul 20.40.

Vito, Benediktus, dkk. 2015. "Kesenjangan Pendidikan Desa dan Kota". Jurnal Prosding KS : Riset & PKM. Vol. 2, No. 2, hlm 247. Pada laman KESENJANGAN PENDIDIKAN DESA DAN KOTA | Vito | Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (unpad.ac.id). Diakses pada 23 Desember 2021, pukul 14.16.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun