Mohon tunggu...
Dini Ekawati
Dini Ekawati Mohon Tunggu... Freelancer - freelencer,jurnalistik,content creator,digital marketing

hy perkenalkan saya seorang mahasiswa semester 7 universitas islam madura, saya juga seorang freelencer,conten creator, serta affiliate,hobi saya travelling

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tarian Hati Anak Broken Home

12 Agustus 2023   21:51 Diperbarui: 12 Agustus 2023   22:05 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kegelapan malam yang sunyi,
Hati anak broken home berbicara diam-diam,
Menari sendiri di relung hatinya yang hampa,
Menghadapi luka yang tak pernah terucap.

Langkah-langkahnya seakan melukis cerita,
Tentang rumah yang retak dan sepi,
Ibukota rasa pilu dan kehilangan,
Ayahnya pergi, meninggalkan tanya yang menganga.

Di dalam tidurnya, ia menangis dalam bisu,
Menggapai bayangan yang pergi jauh,
Sepotong-sepotong kenangan terpilin,
Seakan menjadi kanvas rasa hancur yang tak tergambarkan.

artofit.com
artofit.com
Namun di tengah duka, ia menemukan kekuatan,
Tuk bangkit dan menari, meski sendiri,
Tarian hatinya penuh dengan haru dan perlawanan,
Ia takkan biarkan luka merenggut jiwanya.

Dirinya menari dalam sorotan cahaya mentari,
Menyatukan kepingan hati yang tersakiti,
Dalam gerakannya, ia menemukan arti,
Bahwa walau terluka, ia tetap punya diri.

Dalam langkah-langkahnya, ia menemukan kisah,
Anak broken home yang kuat dan tegar,
Mengubah penderitaan menjadi kekuatan,
Tarian hatinya menjadi lukisan yang memukau.

Ketika fajar datang, tarian itu berakhir,
Namun semangatnya tetap terus bersinar,
Anak broken home dengan hati yang terluka,
Menari dalam kehidupan, mencari makna yang sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun