Contohnya: Pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yang harus segera diketahui dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Cara cepat untuk mengomunikasikan pesan itu adalah melalui media massa (radio siaran, surat kabar dan televisi). Masalah akan timbul manakala komunikan tidak bisa berbahasa Indonesia, pesan tersebut tidak sampai pada mereka. Dalam menanggulangi masalah ini, pemerintah akan menggunakan aparat setempat untuk mengkomunikasikan kebijakan dan program pemerintah dengan menggunakan bahasa daerah setempat.
4. Faktor Semantik
Semantik adalah pengetahuan tentang pengertian atau makna kata yang sebenarnya, jadi hambatan semantik adalah hambatan mengenai bahasa. Hambatan semantik dalam suatu proses komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk.
Pertama, Komunikator terlalu cepat dalam berbicara sehingga komunikan kesulitan memahami pesan yang disampaikan. Kata-kata terlanjur terucapkan dengan cepat sehingga terjadi kesalahan pengucapan, hal itu menjadi cacat dalam kegiatan komunikasi, apalagi kalau kesalahan ucap itu sering dilakukan.
Hambatan semantis kedua, adalah adanya perbedaan makna dan pengertian untuk kata atau istilah yang sama sebagai akibat aspek psikologis. maka seorang komunikator perlu berhati-hati dalam menggunakan istilah-istilah dalam komunikasi massa.
Bentuk hambatan semantis ketiga, adalah adanya pengertian yang konotatif. Sebagaimana kita ketahui semantik adalah kata yang sebenarnya, pengertian kata yang sebenarnya itu disebut pengertian denotatif, yaitu kata-kata yang lazim diterima oleh orang-orang dengan bahasa dan kebudayaan yang sama (Efendy, 1981: 42). Kata tertentu orang menyatakannya atau menafsirkannya secara konotatif, yakni memberi makna atau mengartikan kata atau istilah secara emosional dan bersifat evaluatif. Selama komunikan memberi arti secara konotatif pada pesan yang disampaikan oleh komunikator, maka komunikasi bisa gagal.
Contoh: secara denotatif semua orang setuju bahwa anjing adalah binatang berbulu, berkaki empat. Secara konotatif, banyak orang menganggap anjing sebagai binatang. piaraan yang setia, bersahabat dan panjang ingatan. Tetapi untuk orang-orang lainnya, perkataan anjing mengonotasikan binatang yang menakutkan dan berbahaya.
5. Pendidikan Belum Merata
Pendidikan Indonesia saat ini sudah tersebar di seluruh pulau dan kepulauan nusantara. Namun dari segi fasilitas maupun kualitas, pendidikan desa dan kota sangatlah berbeda. Hal tersebut mempengaruhi tingkat pendidikan rakyat Indonesia belum merata. Di perkotaan relatif banyak penduduk dapat menyelesaikan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi. Tetapi di desa-desa terpencil, jangankan menyelesaikan perguruan tinggi, kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan dasar pun relatif kecil. Masalah ini menjadikan hambatan dalam proses komunikasi massa, khusunya dalam tingkat pendidikan. Komunikator akan kesulitan dalam menyusun dan menyampaikan pesan. Heterogenitas komunikan akan menimbulkan masalah yang beragam.
Contohnya: Komunikan berpendidikan rendah tidak dapat menerima pesan secara benar karena keterbatasan daya nalarnya atau daya tangkapnya. Wawasan dan pengetahuan mereka tidak dapat menjangkau pesan komunikasi.
6. Hambatan Mekanis