Tak lama kemudian,Famelsa dan Risna balik lagi ke acara itu,aku yang langsung melirik kepada Famelsa dia pun langsung membuang muka.
Apa yang terjadi mengapa dia jadi begitu kepadaku (ucapku dalam hati)
Saat mereka berdua menghampiriku Risna tersenyum manis kepadaku tapi tidak dengan Famelsa yang cuek dengan muka datarnya.Akupun mulai berpikir mengapa dia jadi seperti itu apa dia marah karna sikap Rizkar tadi kepadaku atau sebenarnya Famelsa mempunyai perasaan pada Rizkar sampai sampai sikap dia jadi dingin gini kepadaku.Hah tapi tidak mungkin akukan kan sahabatnya Famelsa sejak kecil mana mungkin dia tidak menceritakan orang yang dia suka kepadaku,aku kan biasanya orang pertama yang tau tentang keadaan keluarga dan kisah percintaan dia jadi ya mana mungkin.Apa mungkin Famelsa memang benar ya suka pada Rizkar sebelumnya kan dia juga pernah curhat kepadaku orang yang dia suka ada di sekitarnya ya meskipun curhatan dia kepadaku belum selesai tpi apa mungkin yah orang yang waktu itu dicetitakan oleh Famelsa itu Rizkar atau Devano?.Aku sangat penasaran,nanti sajalah aku tanya kepada dia ketika acara sudah selesai supaya enak ngobrolnya.
   Jam sudah menunjukan larut malam,Acara senang senang berakhir,semua siswa dan siswi diharapkan masuk ke kamarnya masing masing untuk beristirahat.disitu pun aku bertanya kepada Famelsa.
"Mell Tunggu...." Ucapku
Famelsa bersih keras tetap berjalan dan seperti tidak mendengarkan ucapanku tadi,aku semakin yakin Famelsa memang marah kepadaku.Aku pun memanggilnya lagi.
"Famel mel tunggu..." berlari dan menghampiri Famelsa
"Kamu kenapa mel kamu marah sama aku?"tanyaku
Famel diam saja,dan aku tanya sekali lagi
"Kenapa mel jawab,kalo kamu marah apa salah aku kepadamu mel aku minta maaaf?"ucapku
"Tidak aku tidak marah" jawab famel sembari cemberut
"Jangan bohong mel aku tadi melihat sikapmu kepadaku jadi beda"tanyaku lagi
"Aku tidak apa apa"jawabnya
   Setelah itu Famelsa pergi begitu saja dan masuk ke kamar,disitu aku langsung menatap Risna,dia langsung membuang muka.Aku mulai berpikir apa Risna tau sesuatu ya tentang apa yang terjadi dengan Famelsa soalnya kan dia menyusul Famelsa saat itu,apa aku tanyakan saja karena jika memang benar famelsa marah kepadaku aku akan meminta maaf kepadanya.
"Risna aku mau tanya sesuatu kepadamu" tanyaku
"Sudah larut malam ches,pertanyaanmu besok saja yaa.Aku sudah cape mau istirahat dulu,yu kita masuk kamar"jawab Risna
"Yasudahlah"
Aku dan Risna masuk ke kamar da beristirahat,aku lihat ternyata Famelsa sudah tertidur pulas padahal biasanya dia adalah tipe orang yang selalu tidur malam atau yang biasanya disebut bergadang.Tapi dengan hari ini dia tidak sepertinya dia sangat cape sekali dengan hari ini.Yasudah lah aku akan simpan dahulu pertanyaanku biar besok aku tanya kepada Risna pasti ada yang mereka rahasiakan kepadaku.
  Saat aku akan menutup mataku untuk beristirahat.
"Cringgggg" (suara notif dari hpku)
Ternyata itu sebuah chat dari sahabatku yaitu Devano dia mengirim pesan seperti ini,(chessy kamu tadi lihat tidak perlakuan Famelsa kepada kamu seperti tidak biasanya) ternyata memang benar Devano pun merasa ada yang aneh dengan sikap Famelsa tadi kepadaku.Aku pun berpikir berpikir dan berpikir,sampai aku pun ketiduran dengan keadaan yang sangat melelahkan.
  Semalaman aku overthingking karena memikirkan permasalahan yang terjadi kemarin sampai pagi pun tiba,aku lihat ternyata Risna dan Famelsa sudah mandi dan rapih rapih sedangkan aku baru bangun tidur dengan keadaan yang sangat tidak baik.Aku pun bergegas mandi dan langsung rapih rapih pakaian baju kotor,dan barang barang lainnya karena hari ini hari kita cek out dari penginapan dan pulang.Setelah aku beres rapih rapih ternyata Famelsa dan Risna sudah meninggalkanku dan aku lihat dia sudah memasuki bus yang kita tumpangi,namun Rizkar dan Devano tidak dia menghampiriku untuk masuk ke bus bareng bareng,Saat aku sudah memasuki bus ternyata Risna dan Famelsa duduk berdua dibangku yang kursinya dua,padahal saat kita awal berangkat kita duduk bertiga dengan kursi yang bangkunya tiga,yasudahlah aku duduk dengan temanku yang lain saja,tak lama kemudian Rizkar bicara kepadaku kalau aku diajak duduk berdua bersamanya,yasudah aku iyakan saja karna diposisi itu juga aku tidak ada teman lagi.
  Saat aku sudah duduk berdua bersama Rizkar,Famelsa menatap dengan mata yang tajam kepadaku.