Pandemi COVID-19 dapat merubah dalam hubungan keluarga renggang karena tugas akademik yang banyak. Lebih banyak melakukan pekerjaan sendiri yang mengakibatkan komunikasi jarang sehingga konsep diri, aktualisasi diri dan untuk memperoleh kebahagian sulit teralisasikan dengan baik. Penyebabnya tekanan dan stress bermunculan pada diri sendiri akibat perubahan metode pembelajaran (Watuliu, 2015).
Kejenuhan yang dialami oleh pelajar di masa pandemi COVID-19 sering disebut burnout. Burnout memiliki arti yaitu dalam menjalani suatu pekerjaan dengan rasa jenuh serta perubahan adaptasi meningkatkan faktor stres dan menurunkan motivasi dalam pembelajaran. Hal ini dapat menimbulkan jenuh dalam belajar sehingga membatasi ruang remaja dalam menambah wawasan.Â
Menurut beberapa pendapat ahli, burnout dapat di definisikan sebagai kelelahan secara fisik, emosional dan mental sebagai akibat dari keterlibatan diri dalam jangka waktu panjang terhadap situasi yang penuh tuntutan emosional. Kejenuhan pembelajaran daring berdampak juga pada menurunnya motivasi belajar. Rendahnya motivasi akan mempengaruhi hasil dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, permasalahan motivasi belajar perlu mendapat perhatian khusus agar tetap berjalan dengan baik (Agustina & Kurniawan, 2020).
Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat meningkatnya prestasi pada remaja yaitu adanya dukungan orang tua dan konsep diri. Dukungan orang tua sangatlah penting agar anak mampu mendapatkan prestasi belajar yang baik dan sesuai harapan. Sehingga apa yang menjadi cita-cita dapat terwujud karena dengan dukungan orang tua anak akan merasa dihargai dan diperhatikan oleh orang tua mereka. Selain itu, konsep diri juga mempengaruhi peningkatan motivasi belajar.Â
Dimana seseorang berkonsep diri negatif maka memiliki sikap yang pesimis terhadap kompetisi sehingga enggan untuk bersaing dengan orang lain dalam membuat prestasi. Begitu pula sebaliknya apabila seseorang mempunyai konsep diri positif maka memiliki tujuan hidup yang tertata dan masuk akal sehingga dirinya dapat mengukur kemampuannya secara objektif dalam meraih tujuan yang akan dicapainya (Agustina & Kurniawan, 2020).
Masa pandemi COVID-19 merubah perilaku hidup manusia di semua sektor. Salah satunya yaitu sektor pedidikan, dimana metode pembelajaran lebih memanfaatkan teknologi agar kegiatan belajar mengajar tidak terhambat. Di sisi lain, pemanfaatan teknologi semakin canggih membuat pelajar mengalami burnout karena stressnya permasalahan yang harus dihadapi di masa pandemi COVID-19. Dari permasalahan tersebut agar terhindar stress yang berkepanjangan, perlunya koping dari dalam diri untuk tidak mengalami stress berkepanjangan supaya mental health tetap terjaga (Kartika, 2020).
Mengatasi burnout dapat dilakukan dengan cara mengontrol diri dan emosi yang akan mengoptimalkan kemampuan dan kekuatan dimiliki individu. Perlunya mengelola pemikiran atas tuntutan-tuntutan yang berasal dari lingkungan maupun orang lain sehingga seseorang dapat menghapi permasalahan dengan tenang dan tidak stress dalam menghadapi situasi penuh tekanan. Tekanan yang dihadapi seseorang dapat dikonseptualisasikan dari berbagai hal yang dihadapinya (Moh, 2020).
Kondisi pada saat seseorang mengalami kejenuhan akibat tuntutan suatu pekerjaan semakin banyak perlunya management stress yang baik agar burnout yang dihadapi dapat dikendalikan dengan baik. Hal-hal yang perlu diketahui yaitu:
1. Mengenal diri sendiri dimana diri seseorang akan mengetahui kelebihan dan kekurangan pada dirinya sehingga dapat menentukan cara dan strategi untuk meringankan stress.
2. Peduli diri sendiri yang dapat meningkatkan kualitas pola hidup sehat.
3. Mempertahankan keseimbangan dimana individu perlu mempertahankan aspek mental emosional, aspek intelektual, aspek fisik, aspek spiritual dan aspek rekreasional.
4. Bersikap proaktif dalam menghadapi stress.
5. Sinergi dalam kehidupan agar bangkit dari keterpurukan dan stress yang dihadapi (Barseli dkk, 2020).
Â
Pandemi COVID-19 berdampak pada semua sektor, salah satunya yaitu sektor pendidikan dimana perubahan-perubahan dalam metode pembelajaran kini lebih menggunakan teknologi. Ada nilai positif dan negative dari perubahan metode pembelajaran selama daring sehingga dampaknya dari hal tersebut yaitu stress terhadap kondisi yang ada sehingga pelajar mengalami burnout. Permasalahan burnout pada pelajar dapat teratasi apabila individu dapat menyikapi stress dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, M. T., & Kurniawan, D. A. (2020). Motivasi Belajar Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Psikologi Perseptual, 5(2), 120. https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i2.5168
Andiarna, F., & Kusumawati, E. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Stres Akademik Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Psikologi, 16(2), 139. https://doi.org/10.24014/jp.v16i2.10395
Barseli, M., Ifdil, I., & Fitria, L. (2020). Stress akademik akibat Covid-19. 5(2), 95--99.