Mohon tunggu...
dindazaa syafaa
dindazaa syafaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwi

Berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan dan Peran Keluarga Dalam Menghadapi Emosional Anak Usia Dini

21 Oktober 2023   04:28 Diperbarui: 21 Oktober 2023   04:34 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

           Halloooo sobat Kompasiana, pada kesempatan kali ini saya akan menulis informasi yang cukup menarik mengenai  Perkembangan dan  peran Keluarga dalam menghadapi Emosional Anak di Usia Dini Nahhh Tentunya menarik bukan ? sebelum memasuki pembahasan yang lebih menyeluruh kita perlu memahami pengaruh dan peran  apa saja yang harus dilakukan oleh Keluarga dalam menghadapi perkembangan anak, terutama bagi para calon ibu dan ayah baru nihh yang mungkin baru menikah tentunya memerlukan informasi ini. Keluarga adalah aspek yang pertama diketahui oleh anak mulai ia sejak dilahirkan di dunia, keluarga tidak hanya berpengaruh untuk menjaga kesehatan, menjamin makanan berupa gizi yang seimbang. Namun   keluarga juga tidak lepas dari peran lembaga pendidikan pertama untuk seorang anak baik itu anak perempuan ataupun laki-laki sikap perilaku yang dilakukan di lingkungan keluarga akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang kepribadian seorang  anak. Kepribadian sendiri memiliki pengertian yakni sifat yang menjadi sebuah kemiripan pribadi dari orang lain yang bisa disamakan oleh tingkah laku, seperti cara anak itu berbicara berinteraksi dengan orang lain, cara seorang anak itu menerima perintah atau larangan dari orangtuanya. Namun, perlu diingat ya sobat Kompasiana, bahwasanya anak juga harus memiliki Hak yang harus dicukupi oleh orang tua seperti Hak mengungkapkan pendapat, Hak mendapatkan pola asuh yang cukup, menerima Hak nya untuk mendapatkan uang, dan yang terpenting anak harus mendapatkan kasih sayang dari keluarganya. Karena pada dasarnya tidak ada anak yang ingin dilahirkan di dunia ini, maka dari itu bagi orang tua diperintahkan untuk mengurus, memberikan kasih sayangnya kepada anak yang dilahirkanya.

            Keluarga di dalam hal ini memiliki peranan yang utama, keluarga yang mendidik anaknya dengan baik berperilaku dengan positif akan menumbuhkan sikap anak yang positif dan tidak mudah meluapkan amarahnya secara langsung, anak yang biasa marah-marah tanpa memahami keadaan atau kondisi biasanya anak tersebut terbiasa dituruti kemauan dan dilarang melakukan suatu tindakan tanpa diberi tahu solusi yang baik mengapa anak tersebut dilarang melakukan tindakan yang kurang baik, disinilah peran keluarga yang dikatakan sangat penting meskipun pada usia dini, karena sejatinya pada usia ini anak lebih banyak keingin tahuan akan suatu hal yang baru maka dari itu diperlukan bimbingan yang sering dan bertahap, seperti mengajak anak untuk bermain membuat metode belajar dengan bermain karena pada usia dini anak lebih suka dengan hal-hal yang menjorok seperti warna-warna yang beragam, benda-benda yang berbentuk banyak macamnya, istilah parenting di dalam memahami anak usia dini

Sangat beragam  seperti contohnya :

1. Pengasuhan Otoritatif : di dalam metode ini bisa menggabungkan respon (kehangatan) dengan adanya ketegasan (batas), seperti orang tua mendengarkan anak, memberikan penjelasan alasan mengapa orang tua membuat peraturan, jika anak tersebut melakukan sesuai yang diinginkan, orang tua diharuskan untuk memberikan pujian kecil atas perilaku positifnya

2. Pengasuhan Permisif : dimana orang tua lebih cenderung ke responsif terhadap anak-anak mereka namun kurang lugas dan tegas di dalam memberikan tingkat batasan, seperti lebih banyak menuruti kemauan anak  tanpa melihat dan mempertimbangkan apa dampaknya (konsekuensinya)

3. Pengasuhan Demokratis : di dalam pengasuhan ini peran keluarga sangat responsif karena menggabungkan unsur-unsur dari otoritatif dan responsif pada pengasuhan ini orang tua lebih banyak mendengarkan anak-anaknya selanjutnya orang tua mengajak mereka untuk selalu berpartisipasi di dalam pembuatan keputusan sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan anak,  kemudian di dalam hal ini orang tua senantiasa memberi tahu alasan mereka membuat peraturan di dalam keluarga tersebut dan membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan di dalam tanggung jawab dan berpikir kritis sesuai dengan tingkat berpikir mereka.

      Tahap Pertumbuhan Anak Usia Dini Perkembangan Anak usia dini bisa terbagi menjadi beberapa tahapan yang paling utama yang sering dideskripsikan terutama umur, yang berkaitan dengan perubahan fisik, sosial, emosional, dan kognitif. 

Berikut beberapa gambaran umum mengenai tahap pertumbuhan anak usia dini

Bayi (0-12 bulan) :

Di tahap minggu pertamanya bagi akan mengembangkan sifat refleks dasar, seperti meraih, menggenggam, dan menghisap  belajar mengenali suara dan merespon kehadiran orang seperti orang tua mereka.

Balita (1-3 Tahun) :

Perkembangan kedua adalah fisik diantaranya pertumbuhan berat badan,tinggi badan bayi, perkembangan organ tubuh bayi akan mencapai tonggak penting seperti mengangkat kepalanya, masih objek, lalu berputar dari perut ke panggung

Prasekolah (3-5 Tahun ) :

Melakukan perkembangan motorik halus semakin berkembang, memungkinkan mereka melakukan aktivitas seperti memotong dengan gunting,memahami konsep,memasak mainan, mengenal huruf dan angka, perkembangan ini melibatkan belajar, berbagi ke sesama, dan bersosialisasi seperti memiliki teman dekat atau sahabat.

Usia sekolah Awal (6-8 Tahun) :

Perkembangan kognitifnya pesat dengan anak anak bisa memahami dan memecahkan masalah yang lebih kompleks, mereka mulai mencoba hal hal yang mereka sukai dengan tujuan untuk mencari bakat dan minat, memahami etika dan moral ke sesama.

Usia Sekolah Lanjutan (9-12 Tahun) :

Kemampuan kognitif terus berkembang dengan kemungkinan mereka akan lebih berfikir kritis, interaksi sosialnya mulai rumit, dan mereka mulai memiliki teman dekat yang sifatnya berlanjut, perkembangan fisik melibatkan pertumbuhan tubuh lebih cepat selama masa pubertas.

Pengertian Lingkungan Keluarga 

          Selama masa hidupnya seorang anak akan selalu memiliki pengaruh terhadap perkembanganya yang didominasi karena keluarga, karena Keluarga adalah pendidikan pertama seorang anak yang sifatnya luas, seperti pengembangan pribadi anak dan disinilah keluarga menjadi peran yang utama karena pembentukan watak dan sikap anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Dikatakan oleh Gunarsa (2009:5) mengemukakan bahwasanya "lingkungan keluarga yang merupakan mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak" sobat kompasiana bisa menyimpulkan bahwasanya lingkungan pertama yang mempengaruhi perkembangan, tingkah laku, dan sosial seorang anak adalah keluarga.

Pengertian Perkembangan Sosial Emosi Anak 

        Perkembangan Sosialisasi  yang terjadi pada anak usia dini bisa ditandai dengan adanya kemampuan seorang anak dalam proses berinteraksi dan adaptasi dengan orang lain, seperti pertemanan yang biasa melibatkan suatu emosi, perilaku lalu pikiran, emosi seorang anak memiliki keterkaitan dengan bagaimana anak memahami mengeksplorasi dan belajar. Dapat mengendalikan emosi dengan perkembangan dan pertumbuhan ini perlu dipahami baik-baik oleh orangtua seperti mengalihkan emosi negatif menjadi emosi yang positif.  Orang tua yang baik bisa dilihat dari cara mereka mengatasi konflik dan selalu memperhatikan emosional anaknya. Anak juga memiliki kepribadian yang unik dengan perkembangan berbeda-beda.

        Dibalik beberapa persoalan dan permasalahan yang dikemukakan diatas ada beberapa cara agar kita sebagai orang tua, bisa menjadi orangtua yang menunjang kualitas diri orang tua dan menunjang kreativitas sikap berani dan tangguh untuk seorang anak, agar anak kita kelak mau menceritakan permasalahan yang anak rasakan  seperti yang paling penting yakni memberikan mereka kasih sayang ajak mereka bermain, peluk dan tunjukkan rasa peduli kepada sesama, selain itu dengan cara memberikan jadwal waktu bersama, cari waktu untuk bermain membacakan buku-buku dongeng kepada anak, melakukan aktivitas positif untuk mempererat hubungan keluarga,dan yang ketiga yakni dengan keamanan dan kesehatan, ini penting karena lingkungan rumah harus aman untuk ditinggali oleh seorang anak usia dini, dengan memperhatikan asupan makan gizi dan kamar yang khusus untuk anak dengan dilengkapi sistem keamanan khusus seperti memberikan pintu penghalang di tangga turun atau naik agar anak tidak bisa menjangkaunya ketika kita ada kesibukan, aspek yang sering kita lewati adalah menahan rasa amarah dan perbanyak sabar.

          Namun perlu kita ingat bahwasanya itu semua tidak mudah dan terkadang ada tantangan-tantangan yang membuat orang tua tidak bisa menghandle semua, tantangan yang biasa terjadi adalah kurangnya waktu pribadi, seiring dengan tuntutan merawat anak kecil kita sebagai orang tua mungkin akan sibuk mengurus anak hingga tidak ada waktu pribadi bersama suami, ini juga bisa menimbulkan stres ringan, bagi para orang tua yang awal menikah tantangan yang terjadi biasanya kesulitan mengatasi perubahan peran,  karena tanggung jawab dan peran kita yang tiba-tiba terbagi-bagi membuat sebagian pasangan merasa kesulitan mengatasi perubahan peran, seperti seorang perempuan yang diharuskan untuk menyusui, menggantikan popok, menghandle makanan anak dan lainya, itu merupakan perubahan yang paling signifikan, dan yang terakhir hilangnya waktu untuk diri sendiri untuk menyalurkan hobi dan minat pribadi orang tua yang dulunya bebas namun setelah menjadi seorang ibu harus menahan semua itu dan digantikan dengan merawat anak dengan maksimal dan berganti posisi menjadi ibu rumah tangga, namun hal itu juga tidak memungkiri seorang ibu bisa menyalurkan hobinya kembali ketika anaknya sudah tidak berada di usia dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun