Mohon tunggu...
Dinda Wanti Nurvianti
Dinda Wanti Nurvianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Emas 2045: Real or Fake?!

8 Oktober 2024   21:33 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:57 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 
4. Mengenal teknologi dan informasi - Saat ini kita hidup di era digital, tak dapat dipungkiri juga bahwasanya teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan, tanpa teknologi hidup terasa kosong. Nah, maka dari itu mengenal teknologi guna mengetahui informasi dari berbagai wilayah perlu kita adaptasi.


Dengan langkah-langkah ini, masyarakat dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045

Apa kendala dalam mewujudkan Indonesia emas 2045?

Guna mewujudkan Indonesia emas pastinya memerlukan generasi emas. Generasi emas adalah elemen yang akan mewujudkan Indonesia emas. Memang bukanlah hal yang mudah untuk mewujudkan harapan ini. Banyak kendala yang harus dihadapi, dan beberapa kendala yang saat ini dihadapi dalam mewujudkan Indonesia emas 2045 yaitu:


1. Kualitas pendidikan dan keterampilan - Ketimpangan akses dan fasilitas pendidikan di berbagai wilayah di Indonesia perlu menjadi perhatian utama, alasannya tentu karena pendidikan yang mumpuni maka akan menciptakan generasi emas, dan apabila telah terbentuk generasi yang emas maka mewujudkan Indonesia emas 2045 pastinya menjadi hal yang dapat dugapai.


2. Ekonomi dan inovasi - Seperti yang kita ketahui, keadaan ekonomi Indonesia yang naik turun juga perlu mendapat perhatian guna mewujudkan Indonesia emas 2045, salah satu contohnya yaitu impor yang kian meningkat.
Memang tak bisa dipungkiri bahwasanya tak semua aspek bahan sandang, pangan, dan papan tersedia di Indonesia, ada beberapa hal yang perlu kita datangkan dari luar negeri, dan itu adalah hal yang wajar. Tetapi yang menjadi perhatian disini adalah semakin meningkatnya impor tiap tahunnya. 

Dan salah satu impor yang paling menjadi perhatian adalah impor batik dari cina yang semakin meningkat, tentu hal ini sangat menghawatirkan karena bagaimana bisa batik yang seharusnya menjadi produk lokal dan salah satu ciri khas Indonesia menjadi hal yang perlu didatangkan dari luar negeri.
Lalu apa upaya yang perlu dilakukan? Inovasi adalah upaya yang dapat dilakukan untuk menekan impor, yaitu dengan memperkaya sumber daya yang menunjang masyarakat Indonesia.


3. Bonus demografi - Dikutip dari laman Indonesia Baik Ditjen IKP Kemenkominfo, pada 2045, Indonesia diperkirakan akan mendapatkan bonus demografi. Yaitu di mana 70 persen jumlah penduduk Indonesia berada dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan 30 persen sisanya berusia di bawah 14 tahun dan diatas 65 tahun.


Dimana menurut kompas.com mengatakan Jika bonus demografi ini dapat dimanfaatkan dengan baik, tentunya dapat membawa dampak baik dalam kemajuan bangsa.


Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Balai Bahasa Kemendikbud, bonus demografi tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dengan cara memaksimalkan produktivitas generasi muda. Anak muda dari generasi sekarang hingga beberapa tahun mendatang harus berupaya memiliki kompetensi, kreativitas, dan inovasi yang tinggi. Sehingga pada momentum satu abad Indonesia kelak, target menjadi negara maju dapat terwujud secara bertahap.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun